Sebelum pergi ke toko buku, aku pergi untuk mengambil uang di atm untuk persiapan kalau kami membeli banyak barang, setelah mengambil uang aku segera menyusul Kayla yang sedang menungguku di pintu masuk . Kayla langsung membawaku ke dalam sebuah toko buku yang cukup besar, bermacam-macam buku di susun dengan judul yang menarik.
Kami jalan-jalan sambil melihat-lihat buku yang di pajang di dalam rak yang tersusun rapi, karena Kayla masih memegang tanganku aku hanya bisa mengikutinya dari belakang. Kayla berhenti di depan rak buku yang bertuliskan " Novel Remaja", aku memanfaatkan celah tersebut dan langsung pergi melihat buku-buku lain.
Aku kebigungan untuk memilih buku yang akan ku beli, setelah melihat-lihat aku memutuskan membaca buku tentang astronomi, buku itu seperti memaksaku untuk terus membaca seolah-olah buku itu mempunyai kekuatan untuk menghipnotisku.
Setelah aku selesai membaca aku kembali ke tempat Kayla berhenti, tetapi Kayla tidak ada di sana aku langsung pergi dan mencari dirinya, setelah lama mencari aku menemukan Kayla sedang duduk membaca buku. Kayla terlihat tertarik dengan buku tersebut, aku pun segera menghampirinya.
" Kamu sedang membaca apa?"
" Bu-bukan apa-apa, aku cuma membaca sebuah cerpen"
" Benarkah? Aku ingin melihatnya"
" Jangan! kamu tidak boleh melihatnya"
" Memangnya kenapa?"
" Karena...buku ini khusus untuk wanita"
" Yaa terserah"
" Kamu sudah memilih buku yang akan kamu beli?"
" Sudah, kalau kamu?"
" Aku juga sudah memilihnya, kalau begitu kita langsung ke kasir saja"
Aku mengikuti Kayla dari belakang, dia masih memegang buku yang tadi dia baca sepertinya aku pernah melihat buku itu, buku itu terlihat sama dengan buku milik Jony.
Setelah membayar kami segera keluar dan melihat toko-toko lainnya, tiba-tiba perut Kayla berbunyi dan wajahnya memerah, dia tertunduk dan mendekatiku.
" Ba-bagaimana kalau kita makan dulu?"
" Baiklah, lagipula tidak baik membiarkan perut kosong apalagi kalau sudah berbunyi"
Wajah Kayla semakin memerah, dia memegang lengan bajuku dan memberi isyarat agar aku mengikutinya. Kami terus berjalan sambil melihat-lihat tempat makan yang ada, semakin lama kami berjalan semakin kuat suaranya yang di keluarkan perutnya.
Kami berhenti di depan restoran bernama " le goût de la cuisine maison ", walaupun restoran itu terdengar seperti restoran perancis, tetapi terdapat masakan dari negara lain seperti Spanyol, Inggris, Jepang dll. Aku memutuskan memesan paella de marisco, masakan spanyol ini adalah masakan kesukaanku karena makanan ini sangat lezat.
Kayla memesan banyak makanan, dia memesan ramen dan steak sebuah hidangan yang cukup besar untuk seseorang yang mempunyai tubuh langsing. Untung saja aku ingat uang dan voucher makan yang diberikan teman-temanku jadi aku tidak perlu khawatir harga makanan yang kami pesan.
Setelah makan kami pergi untuk bermain permainan di sebuah tempat bernama " Joe's Game Centre " kami memainkan bermacam-macam game yang ada disini seperti game tembak-tembakan, game horror, dll.
Setelah saldo kami habis aku langsung mengajaknya pergi, tetapi dia meminta untuk bermain lagi aku menolak dengan tegas, tetapi dia langsung memohon dan mengeluarkan tatapan kucing lagi, seperti tadi aku mengizinkan dia bemain lagi.
Kami terus bermain sampai saldo kami habis lagi, kami pun memutuskan untuk pulang saat akan keluar langkahku terhenti di depan sebuah toko alat musik, aku melihat piano yang di pajang di situ membuatku teringat diriku yang lama.
Kayla melihat diriku yang menatap piano tersebut, dia mengajakku masuk untuk mencobanya awalnya aku menolak, tetapi aku memutuskan untuk mencobanya.
Setelah mendapat izin dari pemilik toko aku langsung duduk di depan piano tersebut perlahan jariku bergerak menyentuh tuts, saat aku akan menekan tuts aku langsung berhenti. Melihatku berhenti Kayla langsung mendekatiku dan berbisik kepadaku.
" Tidak usah gugup, mainkan saja lagu yang terlintas di kepalamu"
Setelah mendengar bisikan Kayla, aku memberanikan diri untuk memainkan lagu itu, lagu terakhir yang kumainkan setelah ayahku meninggal, lagu itu adalah Moonlight Sonata Adagio Sostenuto karya Ludwig van Beethoven.
Setelah bermain piano, aku melihat Kayla terdiam menatapku sebuah air mata jatuh dari matanya. Setelah kami mengucapkan terima kasih kami meninggalkan toko tersebut dan keluar dari Mall, sebelum kami berpisah Kayla memegang tanganku dan menangis, dia tersenyum dan menatapku
" Saat aku mendengar kamu bermain, walau sebentar aku bisa mendengar hatimu menangis dengan tangisan yang sangat sedih seolah-olah lagu itu kamu mainkan untuk seseorang yang telah tiada"
" Kata-kata itu selalu di ucapkan orang-orang setelah mereka mendengar aku memainkan lagu ini"
Kayla mendekatiku, wajahnya sangat dekat denganku dia menatap mataku dan mencium pipiku. Aku terkejut saat dia melakukan itu, aku mundur beberapa langkah setelah dia menciumku, aku segera pamit dan meninggalkanya sebelum sempat berjalan, Kayla memegang tanganku dan berbisik.
" Ini adalah hadiah karena sudah memainkan sebuah lagu untukku"
Aku tersenyum dan meninggalkannya, dadaku terasa aneh aku merasa nyaman dan tenang, apakah ini yang di sebut jatuh cinta?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah ini Cinta?
RomanceApakah aku benar-benar mencintainya?. Pertanyaan yang selalu berputar di dalam kepala Kevin membuat dirinya menjadi gila, mari ikuti kisah cinta Kevin dalam mengejar gadis impiannya. ____________________________________ Ini cerita pertama yang saya...