Apakah ini Cinta?

Special Chapter

Bel pulang sekolah berbunyi, aku langsung mengambil tas dan keluar kelas. Saat akan keluar dari sekolah Kayla menghampiriku.

" Vin, apa aku boleh ke rumahmu?"

" Untuk apa?"

" Belajar, aku ingin kamu mengajariku beberapa materi"

" Hmm.... Baiklah, lagipula hari ini aku tidak punya kegiatan"

Kami berjalan ke arah rumahku, kami berdua masuk dan di sambut adikku.

" Kakak, selamat datang"

" Hari ini aku akan belajar bersama Kayla"

" Halo, namaku Kayla Putri Handayani"

" Namaku Kheisa, oh iya tadi paman mengirimkan permen coklat"

" Tadi paman ke sini?"

" Tidak, paman masih di amerika"

" Kamu sudah makan coklatnya?"

" Belum, untuk kakak saja"

Kami masuk dan makan sebentar, lalu kami mulai belajar.

" Kak, aku mau ikut belajar"

" Kamu serius? Ini kan pelajaran sma"

" Iya aku serius"

" Baiklah, kita akan belajar biologi dan fisika"

Saat sedang belajar, tiba-tiba bel berbunyi. Aku membuka pintu dan melihat Alice tersenyum.

" Hai Vin, apa aku boleh masuk?"

" Masuklah"

" Kenapa ada Kayla disini?"

" Kami sedang belajar"

" Aku juga mau belajar"

" Ya sudah"

Tiba-tiba hp Kheisa berbunyi.

" Iya Ma? Ke sana? Sekarang?"

" Ada apa?"

" Mama menyuruhku datang ke perusahaan, kalau begitu aku pergi dulu"

Setelah Kheisa pergi, Alice mengambil kotak cokelat dan membukanya.

" Vin, aku minta satu ya?"

" Aku juga minta satu"

" Makan saja"

" Kamu tidak mau?"

" Tidak, aku masih kenyang"

Alice mengambil 3 cokelat dan Kayla mengambil 2. Setelah mereka makan kami melanjutkan pelajaran.

Saat aku melihat mereka berdua, wajah mereka memerah.

" Kalian kenapa? Apa kalian sakit?"

Tiba-tiba Alice mendekatiku dan memelukku.

" Vin, apa kau tidak merindukan aku? Sudah lama kita tidak bersama, hari ini aku ingin berdua saja denganmu"

" A-alice, kamu kenapa?"

" Kamu masih ingat saat kita Masih kecil? Dulu aku sering menciummu di pipimu, sekarang aku ingin menciummu lagi di bibirmu"

Alice mendekat, wajahnya begitu dekat bibir kami hampir bersentuhan, tiba-tiba Kayla mendorong Alice.

" Minggir, Kevin itu milikku benar kan Vin?"

" Kayla juga?!"

" Vin, mainkan lagu lagi untukku sebagai gantinya aku akan memberikanmu ciuman, tapi bukan di pipi melainkan di bibir"

Kayla juga mendekatiku, dia sangat dekat dan bibir kami juga hampir bersentuhan.

Aku langsung mendorong Kayla, jangan-jangan mereka seperti ini karena coklat itu.

Aku mengambil boxnya dan membacanya.

" Mengandung alkohol?! Pantas saja mereka seperti ini"

Aku berbalik dan melihat mereka mereka berdua. Mereka tertidur, sepertinya mereka tidak tahan alkohol.

Aku memmbawa mereka berdua ke kamarku dan menaruh mereka di atas kasurku.

Aku keluar dari kamarku dan membuat bubur untuk mereka berdua. Beberapa jam kemudian mereka berdua bangun.

" Kalian sudah bangun? Aku membuatkan kalian bubur, makanlah"

" Vin? Kami di mana? Apa yang terjadi?"

" Kalian pingsan karena mabuk, sepertinya coklat yang kalian makan mengandung alkohol"

" Kami mabuk?! Apa saja yang terjadi?"

" Kalian menjadi gila dan berusaha menciumku"

" Apa?! Ja-jangan bohong Vin, hal seperti itu tidak mungkin terjadi benar kan Kayla?"

" Sepertinya aku ingat kejadian tadi, aku mendorongmu dan...."

Kayla terdiam dan wajahnya memerah.

" Sepertinya aku juga ingat, aku mendekati Kevin dan....."

Alice juga terdiam dan wajahnya juga memerah. Pintu rumah terbuka, Kheisa masuk ke kamarku dan membawa pizza.

" Mereka berdua kenapa?"

" Tadi mereka mabuk dan pingsan, sekarang mereka sudah bangun"

" Mabuk?! Mabuk karena apa?"

" Karena coklat yang di kirim paman, coklat itu mengandung alkohol"

" Untung saja aku tidak makan, oh iya aku membawa pizza kalian pasti lapar kan?"

Kami memakan pizza yang di bawa Kheisa. Setelah itu aku mengantar Kayla dan Alice pulang, mereka tidak banyak bicara, wajah mereka masih memerah.

Untung saja mereka gagal menciumku, kalau sampai Kheisa tau matilah aku.