Chapter 05

7.5K 99 2
                                    

Diana POVE

Apa ? Aku gak salah denger kan ? Menikah ? Kenapa ? Kenapa mesti sekarang ? Aku kan baru berusia 22 tahun. Bagiku aku masih tergolong sangat muda untuk menikah di usia segitu. Aku kan belum bekerja, belum bisa ngasilin uang sendiri. Kenapa orang tuaku ingin menikahkanku secepat itu ?

"A-a-apa mom ? Marriage ? Why so fast ?" Tanya aku seakan tak percaya akan apa yang kudengar

"Yes my girl. Ini demi kebaikan kamu."

"Tapi mom i am not rea-"

"Ini dia calon suamimu. Jordan Domani. Dia berasal dari keluarga Domani. Jangan kuatir dia bukan orang sembarangan yang mom ingin nikahkan denganmu. Keluarga kita sudah lama saling mengenal." Ucap mom panjang lebar sambil menunjuk ke arah lelaki yang akan menjadi S.U.A.M.I - ku itu ?!

Kupandang ia sekilas. Memang ia tidak jelek. Bisa dibilang lumayan tampan. Atau mungkin sangat tampan. Beralis tebal, mata hazel yang bisa menghipnotis siapa saja yang melihatnya , lalu memiliki hidung mancung, bisa dibilang postur rahang wajah yang benar-benar sempurna.

But tetap aja aku gak akan mau menikah. Aku kan masih muda kenapa harus membuat keputusan untuk berumah tangga ? Ada apa sebenarnya dengan mom and dad ? Lagipula aku tidak mengenal lelaki itu. Aku pun tak mencintainya. Bagaimana bisa seorang wanita menikah dengan pria yang bahkan ia tak kenal dan cintai itu ? Apa dia baik atau bahkan sebaliknya ?

"Tenang saja, nanti kalian pelan-pelan pasti bisa mengenal satu sama lain. Kau tak usah khawatir." Ujar tante Tamara.

Jordan POVE

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya turun juga tuh "calon istri gue" sekilas gue melihat selain namanya yang not bad ternyata wajahnya pun begitu. Bisa dibilang lumayan cantik. Postur tubuhnya juga lumayan.

Sekilas ia melirik gue beberapa gue dengan tatapan tidak suka atau mungkin tatapan yang tak ingin menikah. Gak hanya lo aja kali , gue juga ogah nikah.

Akhirnya setelah selesai berbincang-bincang dengan keluarganya. Bokap dan nyokap gue langsung berpamitan pada keluarga Kato dan begitupun juga dengan gue , gue langsung beranjak dari tempat duduk dari rasanya ingin cepat-cepat pergi dari sini.

"Eits kamu mau kemana ? Kamu diam disini bersama Diana temani dia sebentar. Mama dan papa akan pergi sebentar bersama tante Elena dan om Hisato." Ucap mama

Apa ? Menemani gadis itu ? Ogahh. Gue mau pulang. Gue masih ada taruhan dengan Jodi. Terus rencana klub malam gue gimana ? Masa iya gue batalin. Ini kan hari terakhir gue berada di surga.

"T-t-tapi ma, pa Jordan haru-"

"Baiklah semuanya sudah siap ? Saya kira butiknya berada didekat sini. Saya juga sudah menelfon mereka."ujar om Hisato

"Baiklah saya juga akan menyuruh Jordan untuk menemani Diana selagi kita keluar." Ucap mama pada om Hisato

"Dengar ini kesempatan untukmu untuk mengenal Diana lebih jauh. Kalian bisa berkenalan dan berbagi cerita. Mama harap kamu menyukainya." Bisik mama ke telinga gue.

Akhirnya 10 menit kemudian bokap, nyokap dan juga keluarga Kato sudah pergi. Tinggal gue dan cewe ini. Sialannn. Gue harus hubungi Alex kalau gue gak jadi boxing cewe di salah satu klub malam. Batal batal semuanya.

Author POVE

Setelah semua keluarganya pergi bersama keluarga Domani, Diana hanya diam saja begitu juga dengan calon suaminya Jordan. Sekilas Diana memperhatikan Jordan.

'Sepertinya ia sedang frustasi.' Gumam Diana.

"Kamu kenapa ? Sakit ?" Tanya Diana sambil menaikkan alisnya

Beating HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang