Chapter 10

9.5K 118 15
                                    

Author POVE

Ckitttt.....

"Kekanan jangan kekiri." Teriak Jordan memberikan aba-aba pada Diana.

"Woii begooo!! Lo mau bunuh gue ya ?" Teriak Jordan sambil memegang stir yang dikendarai oleh Diana.

"Ya sabar. Ni gue masih fokus." Tegas Diana yang berusaha untuk mengendalikan kemudi mobilnya.

"Fokus apaan ? Lo udah berapa kali ngerem mendadak, hampir nabrak orang lagi. Yang bener dong kalau lo nyetir." Protes Jordan

"Bacot lo, gue bisa kok."

Ckitt...Bruk..

Terlihat saat ini mobil yang dikendarai Diana menabrak pembatas jalan. 'Oh shit. Gimana ni ?' Gumam Diana sambil menggigit jari tangan.

Jordan menepuk jidat dan terlihat wajahnya yang saat ini sudah merah menahan marah.

"Lo masih nyuruh gue untuk sabar ?" Tanya Jordan sambil menaikkan satu ujung bibirnya

Diana hanya menggeleng pelan tak mengeluarkan satu katapun.

"CEPETAN BANGUN BIAR GUE YANG NYETIR." Teriak Jordan yang langsung mendorong Diana keluar.

"Ackk Jo-Jordan sakitt!! Jangan tarik gue kayak gitu." Ujar Diana yang berusaha melepaskan cengkraman tangan Jordan dari pergelangan tangannya.

Jordan menatap lurus Diana dengan tatapan tajam dan mendekatkan wajahnya.

"Kalau lo gak mau turun, gue cium lo sekarang juga."

Deg. Oh shit. Laki-laki ini berusaha mempermainkannya lagi. Diana memutar bola matanya dan menggerutu kesal.

"Yaa yaa gue tau, gue bakal turun. Lo gak usah pake acara nyolot dan ngancem segala." Protes Diana yang saat ini sudah bertukar duduk dengan Jordan.

Jordan menaikkan satu alisnya dan tersenyum sinis kearah Diana. 'Ni cewe udah salah, ngelawan lagi. Dasar keras kepala.' Gumamnya.

Jordan mengambil alih kemudi dan langsung tancap gas. Bisa dibilang saat ini kecepatannya melebihi 100km/jam.

"Woi Jomannn!! Lo gila ?!" Teriak Diana yang saat ini berusaha mencari keseimbangan karena tubuhnya yang terguncang dimobil. Bisa bayangkan jalan yang banyak berlekok-lekok dengan kecepatan yang super cepat.

"Jomaannn!!! Lo brengsekk!! Stopp! Gue mual." Teriak Diana sambil menutup mulutnya.

"Denger ya, kita terlambat gara-gara lo. Sekarang mending lo diem aja." Kata Jordan yang fokus pada kemudinya.

****

Tibalah mereka disuatu desa terpencil. Kira-kira butuh waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk sampai disana. Pemandangan yang menyejukkan mata, air sungai yang masih benar-benar bening. Sawah yang terhampar luas begitu juga dengan suara-suara burung yang benar-benar mencerminkan situasi pedesaan yang benar-benar asri.

"Yaampun kenapa kalian lama sekali?" Tanya mom yang sudah lebih dulu sampai bersama tante Teresa.

Diana dan Jordan saling memandang satu sama lain. "B-begini tan, tadi ada kesalahan teknis sedikit." Cengir Jordan sambil menggaruk garuk kepalanya.

Tante Elena dan Teresa yang sudah tiba terlebih dahulu menatap heran ke arah Diana dan Jordan sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Ya sudah, sekarang kalian cepat bawa barang-barang itu masuk kedalam." Ujar tante Teresa yang langsung masuk ke dalam panti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beating HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang