Chapter 07

7.2K 87 0
                                    

Author POVE

Diana mematikan alarmnya. Pukul 7 pagi yang artinya ia harus segera bersiap-siap bersama mamanya pergi untuk mengukur gaun yang akan ia gunakan di pesta pernikahannya nanti. Dengan malas ia langsung membasuh wajahnya dan merapikan rambutnya yang masih acak-acakan.

Ia langsung lantai bawah tepatnya ruang makan. Disana sudah ada mama papa dan kak Dylan yang sudah duduk di meja makan. Dan tak ketinggalan juga dengan Toy anjing kesayangannya.

"Rupanya kamu sudah bangun. Ayo sarapan mom sudah buatkan makanan untukmu." Ujar mom sambil menuangkan minuman di meja makan.

Diana langsung duduk dan menyantap makanannya. Walaupun menunya adalah nasi goreng yang merupakan salah satu makanan favoritnya tapi ia merasa tidak berselera makan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil susu dan roti sambil mengoleskan selai rasa strawberry.

"Kenapa kamu gak makan nasi goreng ? Biasanya kamu rakus." Tanya kak Dylan sambil menguyah makanannya

"Lagi gak mood." Jawab Diana singkat.

"Diana are you okay ?" Suara mom yang mulai khawatir.

Melihat ekspresi mom yang mulai khawatir, Diana langsung mengangguk cepat

"Iam okay mom. You don't have to worry." Ucap Diana cepat-cepat sambil mengancungkan jari jempolnya ke arah mom.

Walaupun ia berhasil meyakinkan mom dan dad. Tapi tak begitu dengan Dylan. Ia merasa bahwa adiknya itu menyimpan sesuatu.

"Habis ini kamu ada ketemuan sama Jordan ?"tanya Dylan tiba-tiba ke arah adiknya

"Ada. Memangnya kenapa ?" Tanya Diana bingung, tak biasanya kakaknya menanyakan calon suaminya itu.

"Gak papa. Cuman nanya doang."

****

Setelah selesai mengukur dan mencoba gaun yang akan dikenakannya, Diana langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Ia benar-benar tak siap untuk pernikahan yang menurutnya sangat terpaksa ini.

'Aku harus bertemu dengan Jordan ada hal penting yang harus gue bicarakan.' Gumam Diana.

Ia langsung mengambil ponselnya di sudut kamarnya dan mengirimi Jordan pesan

To : Bagong

Hari ini gue tunggu lo di Warung Mina kedai makan deket kota. Sekitar jam 2. Jangan ngaret!!

-Diana-

Begitulah isi pesan singkat Diana. Ia langsung mengirim pesan itu ke Jordan. Berharap laki-laki brengsek itu tak lupa akan melupakannya.

Jordan POVE

Hari ini hp gue penuh dengan notif. Bagaimana tidak ? Sudah lama sekali gue gak keluar malam, mabuk-mabukan bahkan melakukan hubungan dengan wanita. Salah satunya adalah Angel. Semenjak gue kabur dari Klub tak henti-hentinya ia menelfon.

Kringg kringg...

Yaps. Angel. Ini sudah yang ke sepuluh kalinya ia menelfon karena semenjak tadi gue tak menjawab telfonnya sama sekali.

"Babyyy... what's wrong with you ? Kenapa kamu gak angkat-angkat telfon?" Tanya Angel

"Sorry baby. Hari ini gue bener-bener sibuk."

"Yahh berarti sekarang juga gak bisa dong baby ?"rengek suara Angel.

"Hmm untuk beberapa hari kita gak bisa , itu karena gue mau nikah."

"Whattt ??? Lo mau nikah baby ? Yah berarti kita gak bisa melakukan itu lagi dong." Tanya Angel

"Ya gitu deh, tapi lo gak usah khawatir baby, kalau ada kesempatan gue pasti dateng kok. Lagipula gue gak cinta ama "calon istri gue" itu." Ucap gue yang memberikan penekanan pada kata calon istri.

Beating HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang