Author POVE
Sekitar pukul sembilan malam, orang tua Jordan dan Diana akhirnya tiba dirumah. Mereka sepertinya sudah sangat lengkap membeli keperluan yang akan digunakan untuk di pesta pernikahan anak mereka.
"Besok kamu harus ke toko butik bersama mom untuk ngukur ukuran badan kamu." Ujar Mom antusias kepada Diana.
Diana hanya mengangguk pelan. Meskipun sebenarnya ia sangat malas. Lagipula ia kan tak ingin menikah apalagi ia sudah memiliki kesan ilfeel kepada Jordan.
Begitu pula dengan Jordan ia memasang tatapan sinis kepada Diana yang membuat mereka bertatap tatapan cukup lama.
"Baiklah kami pamit duluan, ini juga sudah larut malam." Ujar mama Teresa sambil menatap lekat-lekat wajah Diana. Sepertinya ia lumayan menyukai gadis berparas manis itu.
Diana yang sadar dirinya diperhatikan, melemparkan senyum simpulnya kepada calon mertuanya itu. Calon mertua ? Ya kesannya memang terlalu cepat baginya.
Setelah keluarga Domani pulang. Diana merebahkan diri ke sofa dengan malas ia mengambil ponselnya dan mengutak atiknya. Saat membuka akun instagramnya ia melihat wajah temannya Evie bersama teman-temannya yang lain sedang mengunjungi taman hiburan. 'Sepertinya mereka sangat bersenang-senang.' Gumamnya dalam hati.
Ia tau saat ini ia tak akan pernah mendapatkan kebebasan dan kebahagiaan seperti itu lagi. Dan ia sekarang harus pasrah menghadapi nasibnya yang harus menjadi ibu rumah tangga dimana ia harus memasak dan mengurusi anak dan suami.
Tapi Kalau urusan memasak Diana memang jagonya. Karena selama berada di Prancis ia sering meluangkan waktunya untuk berguru pada koki-koki yang handal yang bisa mengajarinya makanan dengan cita rasa yang lezat. Kebanyakan yang ia tahu ia hanya bisa memasak makanan ala Prancis. Tapi walaupun begitu ia masih bisa memasak makanan lokal ya walaupun hanya sebatas memasak nasi dan merebus mie saja.
"Diana ? Are you okay ? Gimana tadi sama Jordan kamu dapat berbicara apa saja ? Dia cocok kan sama kamu ?" Tanya mama tersenyum dengan mata berbinar-binar.
Diana tak langsung menjawab pertanyaan mom. "Sebelumnya, Diana mau nanya dulu sama mom, kenapa mom mau menikahkan Diana dengan Jordan ? Memangnya ada apa ?" Diana yang mulai memasang ekspresinya yang serius
Mamanya mulai menghela nafas panjang "Ceritanya panjang tapi yang terpenting kamu lama-lama pasti bisa nyaman kok sama dia. Percaya sama mom. Pertama mungkin kamu tak menyukainya tapi seiring waktu hatimu pasti akan berubah." Ucap mom sambil memegang pundak Diana.
Sebenarnya Diana sangat ingin menentang pernyataan mom. Tapi melihat ekspresi mom yang mulai sedih saat Diana menanyakan hal itu. Ia mengurungkan niatnya.
Mungkin memang ini yang terbaik baginya menikah dengan Jordan dimana ia sama sekali membenci laki-laki itu dan sifatnya yang brangas, brandal dan tak tau sopan santun. Belum lagi ia adalah seorang perokok. Diana percaya mungkin usianya hanya bertahan sampai usia 30 tahun saja karena asap rokok sudah menggerogoti jantungnya.
"Okaylah mom, kalau gitu Diana mau tidur dulu. Good night mom." Ucap Diana langsung mengecup pipi kanan mamanya dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Terlihat mamanya masih memandang punggung Diana dari belakang dengan tatapan sedih. Apa mungkin ia sudah memberikan beban yang sebegitu berat padanya ? "Mama kenapa ?" Tanya om Charles pada istrinya.
"Pa, apa menurut papa Diana akan baik-baik saja sepertinya dia seda-"
"Sudahlah ma, everything will be okay. You don't have to worry." Ucap papa sambil menggiring mama menuju lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beating Heart
RomanceDiana merupakan gadis yang manis baik hati dan sopan. Ia juga merupakan salah satu lulusan mahasiswa dari universitas terkenal di Prancis. Tapi walaupun begitu sepertinya nasib baik tidak berpihak padanya. Bagaimana mungkin ia harus menikah dengan J...