Chapter 09

6.7K 76 0
                                    

Diana POVE

Haha. Skakmat. Aku jamin dia bakal gak bisa jawab pertanyaan dari ku. Kena kau sekarang.

"Jadi jawabannyaaa ????" Ujarku menggoda Jordan. Hahaa kali ini mampus lo. Aku bakal kerjain lo habis-habisan

Jordan menaikkan salah satu alisnya dan kembali memandang ke arah ku penuh arti. Kemudian ia tersenyum sinis. Dasar lo gak usah sombong, buruan jawab.

"Lo mau tau ?" Tanyanya balik.

"Tentu saja. Buruan jawab, batas waktunya tinggal 5 menit lagi." Ujarku dengan penuh menantang.

Seketika ia langsung mendekatkan dirinya ke arahku dan menatapku dengan tatapan tajam. Aku yang tak mau kalah menatap balik ke arahnya. Dasar sombong lo. Bilang aja lo gak bisa jawab.

Tapi entah kenapa ia semakin mendekatkan dirinya ke arahku sampai akhirnya spontan aku mundur dan mendapati tubuhku sudah menyentuh dinding. 'Sialan.' Umpatku.

"Buruan jawab. Gue gak punya banyak waktu." Jawabku dengan nada nyolot.

Author POVE

Jordan tak mengindahkan kata-kata dari Diana. Ia semakin terus mencondongkan tubuhnya ke arah Diana.

'Enaknya cewe ini diberi pelajaran apa ya ?' Gumamnya.

"Buruan jawab. Gue gak punya banyak waktu." Ujar Diana dengan nada nyolot.

'Dasar sombong lo. Lo kira gue gak tau apa ?' Gumam Jordan

Kemudian Jordan menelungkupkan kedua tangannya di tembok dan mencodongkan wajahnya ke arah Diana. Makin lama jarak wajah diatara mereka sudah sekitar 5 cm.

Diana langsung mendorong tubuh Jordan untuk menjauh darinya. Tapi Jordan langsung menepis dan sekarang ia langsung menelungkupkan kakinya diantara paha Diana yang membuat jarak diantara mereka semakin sempit.

"JOMAN lo mau apa ? Jawab dulu pertanyaan dari gue." Bentak Diana

"Lo yakin ?" Tatap Jordan sambil menaikkan alisnya

"Kalau gue yang menang , lo harus turuti semua apa yang gue mau. Ya kan ?" Tanya Jordan

Diana terlihat mematung sebentar. Kenapa ia merasa bahwa ia yang kalah. Bukankah seharusnya Jordan yang merasa ketakutan. Kenapa sekarang malah berbalik ke Diana ?

'Kenapa perasaanku jadi tak enak begini. Apa jangan-jangan laki-laki ini tau ?' Gumam Diana cemas

Kemudian Diana kembali menatap Jordan lekat-lekat 'Ah tidak Diana. Tak mungkin ia tahu. Kau harus tenang. Tenang.'

"T-t-tentu saja. Itu kan sudah kesepakatan." Ujar Diana walaupun sebenarnya ingin sekali ia menarik kata-katanya karena perasaannya yang sudah tidak enak.

Jordan mendekatkan wajahnya ke arah Diana, ia pun langsung mencium telinga Diana dan berbisik "2244 25 November 1994." Jawab Jordan singkat.

Deg.Deg.Deg. 'Mampus ku sekarang. Bagaimana laki-laki ini...?' Gumam Diana yang sudah mematung. Jordan pun melanjutkan kegiatannya dengan membuat kiss mark di telinga Diana yang spontan hal itu membuat Diana merasa geli.

"J-j-jordannn, stopp !!!" Kata Diana yang berusaha menjauhkan Jordan darinya.

"Gimana jawaban gue bener kan ?" Goda Jordan sambil memegang dagu Diana.

"J-j-jawaban l-l-lo , i-itu...."

Diana yang belum menyelesaikan kata-katanya langsung terpekik kaget bukan main karena saat ini Jordan sudah melumat bibirnya kuat-kuat, Diana berusaha melepaskan ciuman Jordan tapi nihil.

Beating HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang