part 10

5.9K 170 1
                                    


Semua orang yg ada diruangan itu terlihat cemas. Ada yg mondar mandir kesana dan kesini ada juga yg hampir menangis.

Dengan sangan perlahan sepasang mata cantik itu kembali terbuka. Dia mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yg diterima matanya.

Sepasang mata itu kini melihat keseluruh ruangan. Ruangannya
Dia menandangi orang2 disekitarnya dgn bingung.

" vio kamu udah sadar" pekik mbak vira

Vio pov

Aku kenapa? Mengapa kepalaku berat sekali. Ughhh ini sangat menyiksa. Dan kenapa banyak sekali orang disini? Pikiran itu kini berkecambuk di otak ku.

Hal terakhir yg aku ingat adalah aku akan meeting dgn perusahaan bg alex. Terus aku bercerita pada mas gilang . kepalaku pusing dan semua gelap. Ahh meeting nya gimana? Aku masih terus berfikir sampai suara mbak vira mengangetkanku

" vio udah sadar?" pekik mbak vira
" aa aair" suara ku serak sekali bahkan kata air pun sangat susah keluar dari mulutku

" mas ambilin air buat vio dia haus " mas gilang membawakan ku air " ini dek minum dulu pelan pelan" mbak vira membantuku duduk diatas sofa

" makasih mbak" akhirnya suaraku keluar juga

" kamu kenapa dek? Kenapa bisa sampe pingsan gini " tanya mbak vira pada ku

" mungkin kecapean kali mbak. Kan mbak tau sendiri vio sibuk bgt akhir2 ini" balas ku sambil tersenyum aku gak boleh bikan mereka tambah khawatir biarpun saat ini kepala ku masih sangat sakit

" dek kamu gak boleh terlalu capek yaa liat sekarang kondisi kamu jadi drop kan. Buat apa juga mas mas mu ini kalau kamu bisa sakit gini" ujar mas gilang sambil duduk di sebelah kiriku krn dikanan udah diduduki mbak vira.

" kamu tau gak dek tadi waktu mas gilang kabaein kamu pingsan mbak panik bgt" mbak vira hampir menangis dan memeluk vio

" udah mbak jangan nangis vio udah gpp kok" balas vio sambil mengeratkan pelukannya

" mas rangga sama kak bella mana? " aku bertanya sama mas gilang

" rangga lagi kekantin bentar katanya mau beli makanan buat kamu. Kalo bella lagi ikut meeting" jawab mas gilang yg kubalas dgn anggukaan mengerti

" dek kamu udah sadar mana yg sakit bilang sama mas " mas rangga berkoar heboh dipintu ruanganku dan langsung memelukku

" leeeppass mas vio gak bisa nafas " cicitku di pelukannya

" ehh maaf abis mas khawatir bgt sama kamu kenapa kamu bisa pingsan gitu"ucap mas rangga bersalah

" vio gpp mas. Mungkin vio kecapean aja kali. Udah mas gak usah khawatir " ujarku pada mas rangga

" seorang rangga gak khawatir sama kamu dek. Bisa jadi keajaiban dunia yg ke 8 tau gak " vio terkekeh mendengar jawaban mas gilang dan rangga hanya mendengus kesal.

" kamu gak tau dek gimana panik nya dia tadi. Pas mas hubungi dia kan lagi dirumah sakit. 5 menit udah sampe kesini banyangin dia nyetirnya gimana" sambung mas gilang lagi dn vio semakin terkekeh.

" udah sih mas gak usah buka rahasia jg ihh bikin malu " rangga merenggut kesal

" dan kamu dek kenapa kamu bisa pingsan? Pake mimisan lagi? Kamu gak tau gimana paniknya mas waktu luat kamu udah kayak mayat tau gak. Pake pingsannya lama bgt lagi " mas rangga berpidato panjang lebar

" maaf mas vio gak bermaksud bikin kalian semua khawatir. Tapi emang dari kemarin kepala vio sakit bgt. Tadi pagi juga tai vio paksain kekantor. Vio kan jga gak tau bakalan pingsan. Dan soal mimisan mungkin efek kecapean? Vio gak tau sama sekali " jawab vio panjang lebar

ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang