part 17

5.7K 156 7
                                    

Egois sama munafik itu beda tipis. Orang egois cenderung memaksakan hak nya. Karena terlalu munafik untuk mengakui yg sebenarnya" - sheil




••••••••••••••••••••••••••••••






Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya. Memaksa seorang anak adam yg tengah bergelung dibawah kasur nyamannya harus membuka mata. Lelaki yg kesepian dan penuh dengan ke egoisan dan kemunafikan.

Alex pov

"alex sayang bangun kamu gak kekantor udah siang ini. Bangun sayang "

Suara teriakan mama membangunkan ku dari tidur singkat ku. Kulirik jam diatas nakas menunjukan pukul 7.30 wib. Huh
Dengan mata yg masih terpejam gue melangkah ke kamar mandi.

Selesai mandi, siap2, turun, sarapan, berangkat kekantor, kerja, pulang, makan malam, ngerjain tugas kantor, tidur.

Itulah rutinitas gue sehari hari. Boring? So pasti

Gue bersandar pada pintu yg terhubung langsung ke ruang makan. Disana ada papa yg duduk di kursi utama , mama disebelah dan kanan papa, dan neta disamping mama.

Tersisa dua kursi, gue duduk di sebelah kiri papa dan kursi kosong disebelah gue. Gue merasa ada yg kurang.

" alex ngapain disitu? sini sarapan dulu " panggil mama

Gue duduk di samping kiri papa. Dan memperhatikan kursi disamping gue. Kursi vio
Vio lagi apa ya dia sekarang? Apa dia udah sarapan? Atau belum bangun?

Huh. Semua berubah sejak kepergian eh ralat pengusiran vio dari rumah ini. Gak ada lagi drama di meja makan, gak ada lagi sindiran papa gak ada lagi omelan mama dan gak ada lagi jawaban acuh vio yg berakhir dgn pertengkaran.

Kini semuanya hambar. Papa jadi lebih pendiam karena gue tau dia merasa bersalah udah ngusir vio.

Mama yg sering nangis kalo lewet didepan kamar vio tp gak bisa maduk karena pintunya dikunci.

Dan neta yg makan manja sama mama dan papa. Dia kayaknya masih galau gara2 nathan cintanya sama vio bukan dia.

Gue? Gue cuma seorang laki2 munafik yg gak bisa belain adeknya sendiri. Gue sayang sama vio sama seperti gue sayang sama neta. Tp karena vio lebih kuat daripada neta makanya kita lebih memperhatikan neta. Waktu kecil daya tahan tubuh neta sedikit lemah. Dan sering sakit2tan itu sebabnya kami lebih memperhatikan neta.

Huh tapi gue tau selama ini kami udah keterlaluan dan tidak memperhatikan vio sama sekali. Dulu vio masih suka cari perhatian kami. Tapi puncaknya pada saat umur vio 12 tahun. Dia mulai menarik diri dari kami. Vio berubah

Saat malam pengusiran vio. Gue Sebenarnya merasa bersalah bgt gue terlalu egois untuk bela vio dan gue terlalu munafik untuk minta vio tetap tinggal. Karena gue pikir dia gak akan pergi.

Tapi apa? Dia beneran pergi. Gue takut setengah mati saat dia melangkah keluar rumah hanya dengan gaun pesta yg dia gunakan dan tas tangan kecil. Sumpah demi apapun dia bahkan belum lulus kuliah *alex dan keluarganya belum tau vio udah lulus. Hehe
Tapi balik lagi gue terlalu egois untuk minta dia tetap tinggal.

Kami sarapan dalam diam gak ada obrolan berarti selain celotehan neta.

" alex selesai. Ma, pa, neta alex pergi dulu ya " gue pamit sama papa dan mencium kening mama dan neta. Hal yg gak pernah gue lauin ke vio

Skip

*Perusahaan

Gue rasa ada yg gak beres sama vio gue udah suruh orang buat nyelidikin vio ke universitas nya tapi vio gak pernah datang kesana. Apa dia di DO ya? Gue harus cari tau sendiri.

ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang