Bug!
"Aww" kata seorang pria sambil melihat lututnya yg terluka.
"Gue pakai acara jatuh segala lagi"
"Gimana nih? Gue gk punya plester lagi" kata pria tersebut sambil mengipas ngipas lututnya yang terluka menggunakan tangannya.
Sial banget sih, batin pria tersebut.
"Pasti kantin belum terbuka, dan UKS juga belum kebuka" kata pria tersebut melihat pintu UKS yg masih tertutup.
"Gue ke kelas aja deh, ini cuman luka ringan" kata pria tersebut kemudian mencoba untuk berdiri.
"Eh?"
Mata pria tersebut tertuju pada suatu barang yang tergeletak tepat dibelakangnya.
"Ini sapu tangan siapa?" Tanya pria tersebut mengambil sebuah sapu tangan dan plester yang berada di belakang tubuhnya.
Rejeki gue nih! Batin pria tersebut.
"Gue pakai aja" kata pria tersebut kemudian mulai membersihkan lukanya lalu memakai plester yang telah ia dapatkan.
"Sebenarnya ini punya siapa?" Kata pria tersebut sambil melihat sapu tangan yg ia genggam.
***
"Eh, nama lo siapa? Gue belum tahu" kata seorang gadis kepada Keshya
"Gue Keshya" kata Keshya sambil tersenyum.
"Keshya? Gue Akilah, salam kenal yah!" Kata Akilah sambil menggenggam tangan Keshya.
"Oke, Akilah"
"Ini ruang gurunya" kata Akilah.
"Lo mau ketemu siapa? Kalau gue cuman pengen ambil kunci kelas kok, hehe" kata Akilah sambil tertawa kecil.
"Eh? Gue mau ketemu Bu Salsa" kata Keshya.
"Oh, Bu Salsa"
"Kil? Bu Salsa itu yang mana yah?" Tanya Keshya.
"Itu Bu Salsa, lo ke sana aja. Dia baik kok" kata Akilah sambil menunjuk seorang wanita yang sedang mengetik.
"Udah tau 'kan? Kalau gitu gue ke sana dulu yah! Gue pengen ambil kunci kelas gue" kata Akilah kemudian pergi meninggalkan Keshya.
***
"Hey! Apa ada salah satu di antara kalian pemilik sapu tangan ini?" Teriak seorang pria didalam kelas sambil menunjukkan sebuah sapu tangan.
Semua murid yang melihat pria tersebut hanya geleng geleng.
"Udah lah, gk usah dicari" kata seorang pria yang lainnya.
"Pilar, mending lo diam aja" kata pria tersebut sambil menatap tajam mata Pilar.
"Lo udah cari pemilik sapu tangan itu ke 5 kelas loh, Do" kata Pilar sambil memperbaiki dasinya.
"Terus? Kenapa kalau gue udah nyari pemilik sapu tangan ini ke 5 kelas?" Kata Ido cuek.
"Gk papah, emangnya lo tertarik yah sama dia? Lo suka sama dia?"
Ido yang mendengar perkataan Pilar hanya terdiam.
"Kalau dia yang udah nolongin lo ternyata jelek? Gimana?"
"Ah, lelah. Gue 'kan cuman pengen bilang maksih ke tuh orang" kata Ido cuek.
"Oke, gue izinin lo buat nyari pemilik sapu tangan itu, tapi kalau dalam seminggu lo belum dapetin pemiliknya, mending lo berhenti aja" kata Pilar meyakinkan Ido.
"Oke!" Kata Ido cuek.
Gue harus dapetin pemilik sapu tangan ini! Batin Ido.
***
"Keshya Valerie?" Tanya Bu Salsa.
Keshya hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Bu Salsa.
"Kamu kelas 11-1 yah, Ibu sudah liat nilai nilai kamu, dan semuanya bagus" kata Bu Salsa dengan senyum yang mengembang.
Tringgg...
"Kebetulan hari ini saya ada jam di 11-1, sekarang kamu ikut saya yah" kata Bu Salsa sambil membereskan barang barangnya.
Keshya pun mengikuti langkah kaki Bu Salsa menuju kelas 11-1.
Unggulan! Batin Keshya.
"Kamu tunggu disini yah?" Kata Bu Salsa yang dibalas anggukan oleh Keshya.
"Kali ini kita kedatangan murid baru" kata Bu Salsa sambil mempersilahkan Keshya masuk kedalam kelas.
Keshya kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas baru. Semua murid murid mulai berbisik.
"Wah, cakep!"
"Kayaknya dia anak gaul deh"
"KESHYA?" Teriak seorang gadis dengan bersemangat.
"Akilah?"
Sekelas yah? Bagus deh, batin Keshya.
"Bisakah kau memperkenal 'kan dirimu?" Tanya Bu Salsa.
"Nama saya Btari Keshya Valerie, kalian bisa panggil saya Keshya. Saya pindahan dari desa, salam kenal"
"Bu!" Teriak seorang gadis.
"Saya mau duduk bareng Keshya, Bu!" Kata seorang gadis. Gadis tersebut adalah Akilah.
Bangku disamping Akilah kebetulan kosong, teman sebangku Akilah telah pindah sekolah beberapa hari yang lalu.
"Baiklah, kamu duduk bareng Akilah yah" kata Bu Salsa.
Keshya hanya mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju bangku ke dua, yaitu bangku Akilah.
"Ternyata kita sekelas!" Kata Akilah sambil menggenggam tangan Keshya.
"Gue gk nyangka banget!" Kata Keshya tak kalah senang.
Pria yang udah gue tolongin gimana yah? Batin Keshya sambil mengingat kejadian tersebut.
***
Yeyeye>< akhirnya chapter 3 udah di post:"vMakasih yah udah baca cerita yang gk jelas ini^^
Ig: keshyaavlr
Follow ya, disana aku juga ngepost "happy? Maybe" tapi disana versi pendek, dan disini versi panjang nya.See u ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy? Maybe
Fiksi RemajaJiwa yang tak pernah menyerah untuk menantimu, namun raga ini tak sanggup untuk mengejarmu. *** Kalau penasaran baca aja^^