Part 5

432 84 15
                                    

Next..
Lagi bosan mau ngapain mending lanjutin aja nih cerita , meskipun gaje wkwk
Oh ya..sebenernya ini ff yongshin tapi karna temenku minta jangan nama korea, so aku rubah namanya.

NO! SILENT READER!

__Author pov__

"Di taman" singkat kata yang ditulis Yerin saat Dicky menanyakan keberadaannya.

Dicky menyunggingkan bibirnya keatas pertanda ia senang Yerin membalasnya.

Bergegaslah dia menuju taman tersebut, berjalan pun dia masih saja tersenyum..

Saat ia sudah didepan Yerin yang hanya berjarak beberapa meter saja.. Ia hanya tersenyum mendapati Yerin sedang membaca buku 'kesayangannya' yaa apa lagi kalo bukan buku pelajaran..

" Yerin.." Sahutnya

"Ohh..Dicky" Ucap Yerin seraya mendongak saat menyadari seseorang memanggilanya.

"Kemarilah" Tambahnya seraya tersenyum pada Dicky.

"Yaa.. Bisakah kau tutup buku itu, aku bosan melihatnya" Tukas Dicky yg merasa terganggu adanya buku itu, yaa memang dia sangat tidak menyukai pelajaran. Entah apa sebabnya.

" Tidak mau, ini buku kesayanganku.. Jika kau bosan melihatnya lebih baik kau pergi.." Balas Yerin yg tiba - tiba berubah menjadi wanita cerewet.

Mengapa dia jadi crewet seperti ini, tidak biasanya dia menjawabku sepanjang itu.. Sepertinya ada yg aneh, apa dia terbentur sesuatu hingga membuatnya seperti ini..aisshh dia mmbuatku pusing..

Pikir dicky saat menyadari perubahan sikap Yerin.

"Dicky.. Yaa kau kenapa, mengapa melamun, bukannya kau bosan melihat buku ini" Ujar Yerin sembari menunjuk bukunya.
"Pergilah.." Tambahnya sukses membuatku tersadar.

Pletakk!!

"Yaa..sakitt!!" Rintih Yerin mengelus kepalanya, yaa Dicky menjitaknya.

"Mengapa kau mengusirku, aku bosan melihat buku itu bukan berarti aku juga bosan bertemu denganmu.. dan..dan.. Mengapa sikapmu berubah eohh,, kau menjadi wanita crewet" Kesal Dicky tak terima.

" Apa kau benar - benar Yerin yg kukenal eohh??? Atau kau penyihir yg menyukaiku dengan menyamar jadi Yerin agar bisa berdekat - dekat denganku eohh?? Atau kau jangan - jan.." Ucapnya terhenti karna yerin memotongnya.

" CUKUP!! Yaa!! Aku bukan penyihir yg menyamar dan aku benar - benar yerin yang kau kenal selama ini..mengapa kau tidak percaya eohh" Teriak Yerin sontak membuat dicky kembali berfikir.

Ada apa dengannya, mengapa dia sangat berbeda. Apa yang sebenarnya terjadi padanya, siapa orang yg mampu membuatnya berubah, usahaku selama ini pun sama sekali tak berhasil..apa orang itu, aku mengenalnya? Ahh sudahlah ..

" Ahh Yerin,, aku sampai lupa akan mengatakan apa tadi.." Ucapku sembari mengingat apa yang akan dibicarakan.

"Mmm" balasnya dengan raut wajah sedikit terkejut.

"Ahh,, tentang 100 th kampus kita, hmm mengapa kau tiba - tiba ingin datang.. Bukannya kau biasanya malas menghadiri acara - acara seperti itu eohh" Tanya Dicky selidik.

"Ohh..itu..itu, aku hanya ingin mencoba saja seperti apa acara yg kau maksud itu.. Lagi pula aku kan sama sekali belum pernah mengahdiri acara seperti ini, jadi apa salahnya" Balasnya, lagi - lagi membuat Dicky keheranan melihat Yerin menjawab sepanjang itu.

Dia seperti itu lagi , huffthh

"Baiklah besok aku akan menjemputmu, okee! Berdandan lah yg cantik.. Ahh bukan, kau tidak berdandan pun sudah cantik..wkwkw" Candanya membuat Yerin tersipu malu.

Because I  Love You (Part 2 - End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang