Review..
Ditaman..Saat Yerin akan bergegas pulang, tiba - tiba matanya melihat sesuatu yang membuat hatinya remuk. Yaitu sosok pria yang telah membuat hatinya terjebak sedang memadu kasih dengan seorang wanita ditaman tersebut. Mereka terlihat bahagia sangat bertolak belakang dengan apa yang yerin rasakan sekarang. Dia terus menepuk - nepuk dadanya yg terasa sesak melihat pemandangan yang ada didepan matanya itu.
"Hiks.. Aku harus bisa menahan semua ini" Ujarnya saraya menghapus air matanya kasar dan kemuadian berlari untuk pergi dari tempat tersebut.
Saat perjalanan pulang, tiba - tiba Yerin melihat sepasang sahabat wanita sedang tertawa bersama tanpa ada masalah sedikitpun di antara mereka. Membuat Yerin memikirkan masa lalunya.
"Kapan aku dan Sherin seperti mereka lagi.. Hikss semua kesalahanku, maafkan aku sherin.. Jika saja dulu aku bisa menahan emosiku, pasti semua akan baik - baik saja sekarang. Dan kita akan bersahabat hingga sekarang, bahkan mungkin saat ini aku sedang betgurau denganmu.
Maafkan aku Sherin, maafkan..." Sesal Yerin yang terus menangis tersedu - sedu, sama sekali tidak memikirkan ada dimana ia sekarang yang pastinya menjadi sorotan orang banyak.Keesokan harinya..
Saat Yerin sedang asik membaca bukunya, tiba - tiba seseorang menutup matanya, sontak membuatnya bergumam pelan, karna ia tahu siapa yang melakukan hal tersebut. Siapa lagi kalo bukan Dicky, ya hanya dia yang saat ini ia miliki.
" Ada apa? Duduklah.." Ujar Yerin seolah tau siapa pemilik tangan itu.
" Wahh.. Kau sangat hebat, bagaimana kau tau kalau itu aku.." Balas Dicky sembari melepaskan tangannya dan kemudian duduk disamping gadis itu
"Hmm" Jawabnya singkat
" Kau tau, sepertinya aku semakin menyukai gadis itu.. Walaupun dia agak sedikit aneh, tapi dia sangat penurut.. Dia selalu mendengarkanku meskipun dia sama sekali tidak berniat untuk memberi pendapat tentang ceritaku itu.. Sejujurnya dia gadis yang cantik dan imut.. Jika saja sikapnya tidak seperti itu, mungkin aku akan merasa sangat sempurna bersahabat dengannya.." Jelas Dicky seolah menceritkan dirinya."Sangat menarik kisah cintamu" ujar Yerin tiba - tiba.
"Benarkah?? Akan lebih menarik jika dia menyadarinya" Balas Dicky sembari menatap Yerin lekat.
Cukup dibalas anggukan dan senyum simpulnya.
" Bagaimana dengan kisahmu?? Aku juga ingin mendengarnya" Lanjut Dicky sontak membuat Yerin terkejut hingga terperenjak.
"Hahh?? A - aku? Tidak punya.." Balasnya sedikit gemetar.
" Yaa.. Kenapa kau terkejut eoh?? Dan mengapa kau seperti ketakutan? Cerita lahh.. Aku akan mendengarkannya" Tanya dicky keheranan.
"Ahh.. Aku apa aku terkejut? Haa mungkin kau salah, sungguh aku tidak mempunyai kisah sepertimu. Baiklah aku pergi dulu.. Sampai ketemu nanti Dicky" Balasnya mencoba menjawab setenang mungkin, kemudian berlalu meinggalkan Dicky yang sedang kebingungan.
__Dicky pov__
Sebenarnya apa yang disembunyikannya, mengapa dia seakan - akan ketakutan setiap aku menyuruhnya bercerita. Yerin, kau membuatku selalu bertanya - tanya ada apa denganmu. Tuhan, berikan aku petunjuk tentangnya. Bagaimana aku bisa mengetahui tentangnya lebih dalam jika sikapnya seperti ini, apa aku harus menyerah sampai disini.
Tapi dia selalu berhasil membuatku semakin tertarik. Baiklah mulai sekarang aku harus lebih berusaha untuk mengerti semua ini dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.Brukkkkk
"Ahh" Ringis Yerin saat dirinya terjatuh ketika seorang pria menabraknya saat ia berjalan tergesa - gesa.
" Apa kau baik - baik saja? Ahh sepertinya tidak apa - apa.. Baiklah aku pergi" Ujar pria tersebut tanpa berniat membantunya.
" Ahww.. Apa itu dia? Mengapa sikapnya seperti ini," Ucap Yerin seakan tidak yakin bahwa itu Evan, yaa pria itu adalah Evan. Karena yang ia tau Evan sangat perhatian terhadap wanita, sementara yang saat ini ia lihat sangat bertolak belakang.
" Mengapa dia sangat acuh, sama sekali tidak berniat membantuku. Seharusnya aku senang saat melihatnya tepat didepan mataku, namun mengapa yang aku rasakan justru kecewa padanya. Ahh mungkin dia sedang terburu - buru" ujar Yerin mencoba tetap berfikir positif tentang Evan.
1 Minggu kemudian
Setelah kejadian itu, Yerin tidak pernah melihat Evan lagi. Berbeda dengan Dicky yang selalu hadir dalam hari - hari Yerin. Tak lupa dengan cerita tentang wanita yang dicintainya. Ia selalu menceritakan semuanya, meski ia tau hanya akan mendapat jawaban singkat dari Yerin. Baginya itu sudah menjadi kebiasaan, seperti hanya berbicara sendiri tanpa ada kontak antar dua insan.
Hingga saat ini Yerin pun belum menyadarinya bahwa wanita yang selalu diceritakan Dicky adalah dirinya. Seakan semua usaha Dicky hanya memberikan hasil yang sia - sia."Apa kau sama sekali tidak merasakan apa - apa eoh? Mengapa kau tak menyadari siapa wanita yg aku ceritakan ini eohh.. Aku sakit, melihatmu hanya bergumam saat mendengarkan ceritaku.. Apa harus sekarang aku mengatakannya. Sampai kapan. Aku tidak tau apa yang kau pikirkan saat aku menceritakannya" Ujar Dicky dalam hati sembari menatap yerin lekat yg masih fokus dengan buku kesayangannya.
" Yerin..tatap aku" Ujarnya tiba - tiba seraya menggenggam tangan Yerin
"Hmm..ada apa?" Jawab Yerin kemudian balas menatap Dicky."Terima kasih sudah mau mendengarkanku. Aku akan selalu berada disisimu sebagai sahabat yang setia. Aku tidak perlu tau apa yg sebenarnya kau sembunyikan, saat ini aku hanya ingin menikmati persahabatan kita.. Sekali lagi terima kasih karena sudah menjadi sahabat yang baik untukku.. Baiklah aku pergi dulu, semoga harimu menyenangkan oke.." Ucapnya sembari melepaskan genggamannya kemudian pergi meninggalkan Yerin yg masih mencerna ucapan Dicky tadi.
"Ada apa dengannya? Mengapa dia menjadi seperti ini.." bingung Yerin, tiba - tiba matanya menangkap sosok pria yg membuat hatinya kembali sakit. Tanpa berpikir panjang, dia langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Entah kenapa sejak kejadian itu Yerin enggan untuk melihat Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You (Part 2 - End)
RomanceSeorang wanita yang telah mencintai seorang pria idamannya sejak lama, namun ia pendam sendiri tanpa sepengetahuan orang lain, ia terus berusaha untuk mendapatkan hati pria tersebut hingga suatu hal terjadi membuat pertahanannya mulai runtuh secara...