Mata pagi yang berembun

1.4K 43 0
                                    


Sekumpulan awan dari sisa noktah beberapa waktu lalu berkumpul di kediaman sederhana
Ia membuka buku yang berisikan sekumpulan puisi lama
Salah satu guruh mendesak menyisipkan sesak

Dan, Allah

Ini perih, pengap

Embun mulai mengaburkan pandanganku
Kalbu berdecak menepis luka

Allah
Allah
Allah

Aku bergumam saat di dera rasa sakitnya
Nama-Mu menguatkan pondasiku yang kian ringkih
Nama-Mu melemahkan segala perih

Allah
Allah
Allah

Bersambut mata hari pagi
Uapan udara memenuhi rongga
Adakalanya rasa sakit ini memenuhi sel-sel otak
Memantrai aku yang berontak

Di tengah dera yang mencengkram
Di sisi jurang yang kian curam
Geraham yang terus menggeram
Gemeletuk gigil dalam dinginnya dunia kelam

Allah, sabarkan
Allah, tahankan
Allah, lepaskan

Rasa yang akan menjadi penyesalan
Rasa yang berbuah pesakitan
Rasa yang menggelapkan tujuan

Lepaskan
Lekaskan aku

Dari sekumpulan guruh yang mencemooh
Memaparkan pesakitan
Karena, sadarku mengatakan

Engkau tak pernah pergi dari sisiku
Engkau tak pernah pergi dari dekapku
Engkau tak pernah pergi dari hatiku

Aku tidak sendiri bersama luka
Karena, Engkau Sang Maha yang selalu membalutnya

Tawakkalku mengiringi hela

Allah, ikhlaskan hati

Hijrah Sang Hati [BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang