Riak Jelaga

823 22 0
                                    


Aku menghalau segala angin yang menerbangkan debudebu
Kembali memakai cadar yang telah menjadi abu
Cadar seribu wajah
Dari duka cita yang kembali berkenang

Dan sekaratlah seluruh puisi
Yang mengatakan semua baik-baik saja
Menawan sabit di kedua hujung bibir
Memenjara kejatuhan yang telah berserak di antara retakan tua

Allah
Sampai mana?
Air mata bersyair duka cita
Sementara kepulan udara telah menjadi duri
Menyesakkan rongga
Hingga, tak kukenali lagi apa pun

Lalu apa?
Lalu, apa yang harus kukenang
Sementara rentetan kisah berluber air mata
Menyendu lelangit pagi dan senja

Ahh ...
Allah ...

Hijrah Sang Hati [BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang