Love On 》2

1.2K 59 1
                                    

Pak guru semakin geram, dia berniat menghampiri Woo Hyun namun seorang wanita datang ke kelas tersebut dengan angkuh.

***

Dia adalah Ibu Jin Young yang
menanyakan siswa bernama Shin Woo Hyun.

Woo Hyun berdiri. Ibu Jin Young
menghampiri Woo Hyun, dia menatap name tag Woo Hyun untuk memastikan. Dan tanpa
basa - basi, ibu Jin Young menampar Woo Hyun.

"Beraninya kau merayu putriku? Jika dia tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena membolos kelas dan kencan, apa
kau yg akan mengurus Jin Young? Orang sepertimu, hanya pantas berada bawah, sehingga dia bisa tetap di atas." Geram Ibu
Jin Young.

Pak guru meminta para siswa jangan merekam kejadian itu atau dia akan menghukum siapa saja yang membawa 2 ponsel.

Pak Guru juga kena omel ibu Jin Young, dia bertanya bagaimana bisa Pak Guru membiarkan putrinya dekat - dekat dengan Woo Hyun.

"Bagaimana bisa kau sangat berani saat kau tidak tau posisimu dimana?" tanya Ibu Jin Young pada Woo Hyun.

Jin Young angkat bicara. Dia berkata kalau dirinyalah yang merayu Woo Hyun.

"Aku tidak pernah merayunya. aku juga tidak jatuh cinta." Tegas Woo Hyun.

Ibu Jin Young mendorong tubuh Woo Hyun, kalau sampai Woo Hyun tetap merayu anaknya maka semua tak akan berakhir
sampai di sini.

Jin Young tak bisa menahan malu lagi dengan kelakuan menyebalkan ibunya. dia pergi meninggalkan kelas.

"Sepertinya Jin Young tidak menyerupai ibunya, melihat betapa malunya dia." Sindir Woo Hyun.

Ibu Jin Young memandang remeh Woo Hyun, dia akan memperhatikan seberapa besar kemampuan Woo Hyun. Ibu
Jin Young pun berbalik pergi.

Selepas kepergian Ibu Jin Young, Woo Hyun pun disuruh untuk menghadap ke ruang kepala sekolah.

Dalam perjalanan, sesuatu membuat Woo Hyun berhenti. Dia menatap ke tangga yang
menuju ke puncak gedung sekolah.

***

Di sebuah toko elektronik, Seul Bi tengah tiduran dengan santainya sambil menonton drama.

Seseorang berjalan menuju ke layar dimana Seul Bi menonton drama, Seul Bi pun kesal karena pandangannya jadi tertutup.

Dia berdiri mencoba melihat
drama tadi. Seorang datang menegur Seul Bi, dia bertanya kenapa Seul Bi sangat menyukai
drama? Padahal drama hanya
menampilkan seorang manusia sebagai objeknya.

"Sakit itu bagaimana dan bahagia itu seperti apa? Bagaimanakah perasaan cinta? Mengapa orang itu saling cinta
ketika mereka tahu bahwa mereka akan putus? Mengapa orang hidup ketika mereka tahu mereka akan mati? Sepertinya aku akan sedikit tahu kalau aku menonton itu." Jelas Seul Bi masih terfokus pada layar televisi.

Buku Sunbae Seul Bi bergetar menandakan panggilan kematian, dia bergumam kalau
manusia tak akan pernah memberikan mereka waktu istirahat. Seul Bi menyuruh
Sunbae untuk pergi.

Seul Bi kembali menyaksikan layar televisinya. Dia terbelalak ketika pemeran pria menarik tubuh pemeran wanita dan
mengecup bibirnya. Seul bi jejingkrakan senang sekaligus malu,

"Ahh. Apa yang
harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Seul Bi dengan menutup mulutnya kegirangan.

Kitab besar milik Seul Bi bergetar, Seul Bi mencoba mengabaikan dengan terus
menonton drama. Tapi getaran itu tak berhenti, Seul Bi menggerutu kesal karena adegan itu adegan terpenting.

Apa boleh buat, Seul Bi harus tetap melaksanakan tugasnya. Dia membuka kitabnya,
terpampanglah wajah Jin Young disana.

***

Jin Young berdiri di tembok gedung sekolah dengan Seul Bi yang duduk santai memperhatikannya. Menunggu kematian Jin Young. Namun Woo Hyun datang, Seul Bi seedikit terkejut melihat kehadirannya.

Woo Hyun meminta Jin Young untuk turun namun Jin Young menolak. Dia sudah biasa
disana. disana ketika malu dengan ibunya.

setiap frustasi dan sedih. Dia selalu berdiri disana. Woo Hyun ikut naik ke tembok pembatas itu, dia mengulurkan tangannya
pada Jin Young.

"Apa ini drama? Aku sedang sibuk." Keluh Seul Bi.

Woo Hyun meminta Jin Young meraih tangannya karena kalau seandainya Jin Young jatuh maka dia ingin bersama - sama dengan Jin Young.

Dia percaya Jin Young. Jin Young tak mau, perlahan dia mundur dengan teratur.

Awan gelap tiba - tiba bergumul di sana, petir menyambar seperti hampir hujan.

Seul bi menatap bingung melihat keadaan yang tiba - tiba berubah. Kitab Seul Bi kembali bergetar, dia penasaran dan
membuka lembarannya. Entah apa yang terjadi, gambar siapa yang mati jadi bergetar - getar. Antara wajah Woo Hyun
ataukah Jin Young.

Seul Bi panik karena tugasnya yang tak jelas, dia menggoncang - goncangkan kitabnya tapi tanpa sengaja kitab itu malah terjatuh.

Seul Bi sekejap mata langsung menghilang dan berpindah tempat untuk menangkap
kitabnya.

Woo Hyun meraih tubuh Jin Young yang sedang lengah. Dia mendorong Jin Young kembali ke gedung namun dia malah
kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Seul Bi yang tengah berada di mobil karena menangkap kitab jadi terkejut ketika melihat tubuh Woo Hyun akan menjatuhinya, Seul Bi tanpa sengaja mengeluarkan kekuatannya hingga ia malah menahan tubuh Woo Hyun yang akan terjatuh.

Kitab Seul Bi tergeletak di tanah,
terpampanglah wajah Woo Hyun disana. namun sekarang Woo Hyun malah diselamatkan oleh Seul Bi, Kitab tadi pun akhirnya menghilang menjadi butiran yang bercahaya.

Tempat dimana Woo Hyun dan Seul Bi pun bersinar dengan terangnya.

Mobil menyuarakan alarm karena ada Woo Hyun dan Seul Bi yang tak sadarkan diri diatasnya.

Ibu Jin Young panik melihat
mobilnya karena takut lecet.
Sedangkan Jin Young hanya melongok bingung dari atap gedung.

***

Keduanya, Woo Hyun dan Seul Bi terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.

Woo Hyun mengerjapkan matanya dan tersadar. Dia
menatap Seul Bi yang masih terpejam di ranjang sebelah.

"apa temanku baik-baik saja?" tanya Woo Hyun pada seorang suster.

"Dia hanya terkejut. Dia hanya perlu mendapatkan beberapa cairan infus lalu boleh pergi."

Woo Hyun menatap wajah Seul Bi yang mulai mengerjapkan matanya. Seul Bi pun
tersadar dengan agak aneh melihat Woo Hyun terbengong menatapnya.

"Apa kau baik - baik saja?" tanya Woo Hyun membuat Seul Bi bertanya - tanya apakah Woo Hyun bisa melihatnya.

"Apa kau terluka? Apa kau baik-baik saja? Apa kau benar-benar baik-baik saja?" lanjut Woo Hyun.

Seul Bi bangkit, dia bertanya tak percaya.

"Kau tak bisa melihatku kan?"

Woo Hyun merasa aneh dengan pertanyaan Seul Bi, dia berniat memegang dahi Seul Bi namun Seul Bi malah ketakutan dan
menggigit tangan Woo Hyun. Dia memegangi tubuhnya sendiri dengan ketakutan.

Mencoba melihat tubuhnya.
Seul Bi menapakkan kaki ke lantai untuk pergi, Woo Hyun mengekorinya. Dia teringat sesuatu dan berbalik mencari - cari catatan. Catatan hitamnya.

Seul Bi mengobrak - abrik ranjang tempat ia berbaring, Woo Hyun menyuruh Seul Bi
untuk menjelaskan apa yang tengah dicarinya. Nanti dia bisa membantu. Tapi Seul Bi malah terdiam lemas.

^^GOMAWO^^

Jangan lupa votenya yaa...

High School Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang