Love On 》58

192 10 0
                                    

Ji Hye akhirnya menyadari kedatangan Woo Hyun. Dia terkejut karena yakin Woo Hyun sudah mendengar semuanya. Woo Hyun yang masih syok tak mampu berkata apapun. Dia berharap apa yang dia dengar salah.

***

Woo Hyun terpaku ditempatnya berdiri, dia masih belum percaya dan menganggap apa yang ia dengar itu salah.

"Anakmu adalah Seong Yeol." Tegas Woo Hyun.

"Seul Bi. Aku salah dengar kan?"

Ji Hye mencoba memberikan penjelasan namun Woo Hyun menolak. Dengan susah payah Ji Hye berkata kalau semua ini ada
alasannya. Memang sangat sulit untuk dipercaya tapi Woo Hyun benar - benar anaknya.

"aku tidak punya orang tua. Silahkan pergi." tegas Woo Hyun.

Woo Hyun berjalan menuju ke tempat kuburan neneknya, sekali lagi dia meminta Ji Hye untuk pergi karena dia akan berbicara pada Neneknya. Tangis Ji Hye tak
tertahan lagi menerima penolakan dari putranya sendiri, dia pun pergi meninggalkan Woo Hyun bersama Seul Bi.

Woo Hyun seolah tengah bercerita dimakan neneknya,

"Miss Gong, bagaimana kabarmu? Kau merindukanku kan? Mengapa hal ini hanya terjadi pada ku? Nenek.... kau adalah ibu dan ayah ku."

Woo Hyun tertunduk pedih menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini ia cari rupanya ada didekatnya tapi tak
berusaha menemuinya. Pedih. Sedih. Kecewa.

Seul Bi bisa menangkap kepedihan yang amat mendalam, ia memberikan sedikit kekuatan dengan menggenggam tangannya.

Ji Hye belum lah pergi, dia masih disana memperhatikan mereka dengan tangis yang tak bisa ditahannya. Ia pun juga merasakan kepedihan yang jelas tak jauh beda dengan apa yang Woo Hyun rasakan.

"Cuacanya sangat cerah." Ucap Woo Hyun penuh kepura - puraan.

Dia mencoba
menyembunyikan perasaannya tapi apa daya, air mata tetap mengalir membasahi pipinya. Tersenyum pun terasa kaku dan
Seul Bi menangkap gelagat Woo Hyun. Dia memandang wajah Woo Hyun dengan iba.

"Senyum mu penuh kepedihan." Batin Seul Bi.

***

Woo Hyun duduk termenung dikamarnya dengan tangan masih menggenggam kalungnya. Ia mengingat beberapa pertengkaran yang terjadi dengan Sung Yeol beberapa hari ini.

"Jadi kau sudah tahu?" gumam Woo Hyun.

Woo Hyun bersender di pagar pembatas lapangan basket, tak lama Sung Yeol pun datang menemuinya. Woo Hyun memecahkan keheningan diantara mereka,

" Kau anggap aku apa? Berapa lama lagi akan kau membunyikan dan mencoba untuk mencekik ku? Apakah aku merusak kejutan mu?"

"Tampaknya begitu." Jawab Sung Yeol sekenanya.

Woo Hyun menegaskan kalau tak ada yang berubah, dia tak perduli anak siapa Sung Yeol itu. Sung Yeol pun juga sama, dia tak
akan berubah. Mengapa ibumu harus menjadi milikku?

Woo Hyun kembali menegaskan kalau dirinya tak butuh ibu. Sung Yeol kesal karena Woo Hyun begitu mudahnya
mengatakan itu, iya karena dia ibu kandungnya. Woo Hyun membentak Sung Yeol,

" kau dapat memilikinya, cengeng! " Woo Hyun berlalu dengan menabrak pundak
Sung Yeol.

"Mereka mengatakan darah lebih kental dari air. Kau ambisius seperti dia." cibir Sung Yeol.

Woo Hyun menoleh dengan kesal, ia meminta Sung Yeol mengatakan hal itu sekali lagi. namun Sung Yeol malas, ia
malas untuk kembali berurusan dengan Woo Hyun.

High School Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang