Love On 》40

327 8 1
                                    

Keduanya mengalihkan pembicaraan dan menyuruh untuk mengawasi saja pada Chun Sik.

***

Jae Suk memukuli Chun Sik, namun tak seperti biasanya. Kedua rekan Jae Suk malah diam melihat ia melakukan hal itu.

Jae Suk menatap mereka lalu menyuruh mereka untuk menggantikannya. Keduanya
seolah tak mau untuk memukuli Chun Sik. Chun Sik mengancam kalau dia akan mengungkapkan bahwa Seul Bi bukanlah pencuri.

Serempak keduanya membungkam mulut Chun Sik tanpa memukulnya. Jae Suk
menyuruh keduanya untuk mengurus Chun Sik.

Young Eun dari kejauhan menatap mereka, Ye Na menghampiri Young Eun dan berkata kalau dia lelah setelah menulis banyak sekali. Young Eun terdiam menatap Chun Sik yang dipukuli, Ye Na mengikuti arah pandang Young Eun. Dia ngeri sendiri, apakah Chun Sik akan mengaku? Apa kita dalam masalah?

“Nggak, selama kau tutup mulut.
Kuperingatkan kau kalau berkhianat. Awas kau.” Ancam Young Eun.

Ye Na kembali menoleh untuk melihat Chun Sik, ngeri melihat nasib temannya.

Sung Yeol pergi ke restauran Nenek Gong dan melihat Seul Bi yang tengah bersih –bersih. Dia tak masuk dan hanya memastikan keadaan Seul Bi saja. namun rupanya Seul Bi melihat kehadiran Sung Yeol, dia pun keluar dari restauran dan
memanggilnya.

Sung Yeol dan Seul Bi membersihkan restauran bersama – sama. Sung Yeol heran
melihat Seul Bi yang mengelap meja di situ saja? Seul Bi berkata kalau dia melakukan pekerjaan bukankah akan menghilangkan
pikiran sedih. Sung Yeol bertanya tentang pemakannya?

“berjalan baik.”

“Bagaimana dengan Woo Hyun?”

“Dia masih tidur. Atau entah pura-pura tidur.”

Sung Yeol menanyakan kepergian Seul Bi, Seul Bi mengungkapkan kalau dia sebenarnya tak mau pergi. Dia memutuskan untuk tetap tinggal.

“Apa kau sudah memberitahukan orang tuamu?”

“Aku tak punya siapa siapa.”

Sung Yeol dalam hati merasa kalau dirinya juga tak memiliki siapa – siapa. Seul Bi bertanya kenapa Sung Yeol tak berangkat
sekolah? Apa ada yang salah?
Sung Yeol menutupi, dia beralasan kalau dia hanya tak ingin sekolah. Seul Bi bersyukur kalau memang tak ada masalah.
Tapi dia menyuruh Sung Yeol untuk tetap berangkat atau dia akan marah padanya.

Woo Hyun berjalan menuju ke kamar Nenek Gong. Dia akan membuka pintunya namun
lebih dulu ia bertanya.

“Miss Gong, Anda di dalam? Halmeoni lagi tidur siang kan? Sekali saja, Aku berharap bisa melihamu sekali saja. Halmeoni, aku bahkan belum katakan kalau aku menyayangimu.” Ucap Woo Hyun dengan mata berkaca-kaca.

Seseorang yang ada dibalik pintu sedih mendengar apa yang Woo Hyun katakan. Yap, ada Seul Bi yang berdiri terpaku dibalik pintu mendengar penuturan Woo Hyun yang meyayat hati, sedihnya.

Malam menjelang, Sung Yeol kembali kerumahnya dan mendapati Ji Hye sudah berdiri di luar gedung. Dia tampak khawatir menantikan Sung Yeol yang tak ada kabarnya. Ji Hye bertanya kenapa Sung Yeol tak berangkat sekolah?

“Haruskah aku menjawabnya?”

Ji Hye menyuruh Sung Yeol setidaknya untuk menelfon dan memberitahukan apa yang terjadi agar dia tak khawatir.
Kalau memang Sung Yeol belum ingin berangkat, dia akan mengatakan pada Ayahnya kalau
dia ingin beristirahat. Apa kau sudah makan?

Sung Yeol semakin sebal dengan sikap so’ perhatan Ji Hye. Kalau dia bersikap seperti itu terus, malah dia ingin hidup dengan ibu kandungnya saja.

Ji Hye berkata kalau dia itu sudah menjadi wali Sung Yeol, oleh karena itu kalau ada apa – apa maka Sung Yeol bisa mengatakan padanya. Tak usah
dipendam. Sung Yeol tak mau mendapat ocehan Ji Hye lebih banyak lagi, dia memilih untuk
berbalik arah dan meninggalkan Ji Hye.

Seul Bi membawakan Woo Hyun makanan, setidaknya Woo Hyun harus tetap makan. Namun Woo Hyun malah menampik nampan
yang dibawa Seul Bi hingga seluruh makanannya tumpah.

Seul Bi mencoba mengerti bagaimana perasaan Woo Hyun,
tanpa adanya rasa marah. Seul Bi
membersihkan nasi yang tumpah.

“Aku tahu sedih itu seperti apa. Sedih bagiku kalau aku tak bisa melakukan apa-apa untukmu. Aku juga ingin melihat Halmeoni. Aku akan biarkan Halmeoni tahu apa yang ingin kamu katakan padanya. Jadi bangunlah, Woo Hyeon.”
Woo Hyun masih diam membelakangi Seul Bi.

Seul Bi berlari meninggalkan rumah. Sung Yeol yang berjalan ke rumah Woo Hyun melihat perginya Seul Bi dengan heran.

Seul Bi rupanya menuju ke rumah sakit, dia celingukan mencari – cari sesuatu disana. Dia berfikir kalau dia tak bisa
melihat nya lagi. Dia berbalik untuk pergi.

Namun tepat saat itu, Sunbae ada dibelakangnya. Dia berkata kalau dia pikir sudah tak bisa melihat Sunbae lagi. Sunbae
dengan acuh berkata kalau dia sudah tak ingin melihat Seul Bi lagi.

Sunbae berniat melanjutkan perjalanannya namun Seul Bi
menghalangi. Dia memiliki permohonan untuk bisa bertemu dengan Nenek. Sunbae menolak, manusia tak bisa meminta
permohonan pada malaikat dan itu melanggat aturan.

Seul Bi mencoba meraih tangan Sunbae namun seolah hanya angin yang mampu diraihnya.

“Dalam mimpipun tak boleh? Kalau boleh biarkan Woo Hyeon melihat beliau sekali lagi. Dia bahkan belum mengucapkan salam perpisahan. Bagi Woo Hyeon, Halmeoni adalah segala-galanya. Namun sekarang dia kehilangan semuanya. Jadi sekali saja. Biarkan dia mengucapakan selamat tingga pada Halmeonil.”

Sung Yeol ternyata mengikuti Seul Bi, dan ia heran melihat Seul Bi sedang berbicara sendirian.

Sunbae marah akan sikap Seul Bi tersebut, dia tetap tak mau. Lagipula ini bukanlah kuasanya. Seul Bi menyerah dan hanya
meminta Sunbae untuk menyampaikan pada Nenek Gong kalau Woo Hyun sangat
menyayanginya. Woo Hyun akan baik – baik saja.

“Kalau orang yang kau cintai Berubah, Maka kau akan kehilangan milikmu yang paling berharga. Hukuman bagi yang telah meninggalkan dunia kita. Dan itu aturan di dunia ini.”

“Sesuatu yang paling berharga?” tany Seul Bi.

Sunbae pikir Seul Bi telah mengetahui apa maksudnya saat dia menyerah menjadi malaikat setelah bersumpah. Seul Bi
tertunduk sedih, dia tak apa harus kehilangan semuanya. Ketika Woo Hyun bahagia maka ia rasa, dia akan baik – baik saja.

“Kamu bicara dengan siapa?” tanya Sung Yeol mengagetkan Seul Bi.

Seul Bi berkata kalau tak ada apa – apa. Dan ia pun celingukan, Sunbae sudah tak ada disana lagi. Seul Bi pun berjalan meninggalkan Sung
Yeol.

***

“Seul Bi-ya.. Sakitnya tuh disini!” ucap Sunbae seraya menunjuk dadanya.

Hahahaha...

^^Gomawo^^

High School Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang