WITH YOU | Jungkook BTS

Chapter 7

"Yoonji~ah"ucap jungkook

"N-ne"balas yoonji dengan suara habis nangis

"Kalau kau tidak keberatan,aku akan menjaga mu... maksudku aku akan nginap disini entah sampai kapan..."tawar jungkook kepada yoonji,yoonji hanya diam dan mencoba menyerna perkataan jungkook dengan baik

"Ah~aku tidak akan melakukan macam-macam"kata jungkook meyakinkan

"Yasudah,terserah mu"

"Wae,kenapa ketus sekali apa kau tak iklas"tanya jungkook

"Aniyo... aku hanya capek"

"Kau mau makan?"

"Shirro,keluarlah"

.
.
.

09.00KST

Hari ini hari libur yoonji dan hani berencana mengunjungi salah satu tempat bersejarah di busan,jungkook bilang ia tidak mau ikut dia bersedia menjaga rumah yoonji dengan iming-iming di traktir mi kepiting

"Siap betualang nona kim yoonji"ucap hani semangat

"Kapan aku bilang tidak siap?!"ujar yoonji sembari tertawa dan memasuki sebuah bangunan tua

"aku baru pertama kali kesini"ujar yoonji lagi sambil melihat ke sekeliling

"Benarkah?bukanya kau bilang eomma,appa mu sering mengajak mu ke ulsan?"

"Hm..,tapi tidak pernah kemari,kami hanya pergi ke pantai,bermain balon air atau hanya sekedar jalan jalan sore"terang yoonji

"Wah?!serius?!kalau begitu aku punga banyak tungas mengenalkan mu tentang ulsan"yoonji tersenyum mendengar celoteh hani.hani sangat mirip dengan temanya sewaktu di seoul,chae eun ha yang sangat cerewet itu.mereka berdua juga tidak suka dianggap cerewet 'ceria,bukan cerewet'itu kata mereka kalau dibilang cerewet

"Yoonji?jangan melamun"yoonji tersenyum dan mengaguk

"Itu ukiran naga bukan??"tanya yoonji pada hani

"Sepertinya begitu,mungkin ada kaitanya dengan cerita rakyat korea"

"cerita yang mana?"

"Tentang...naga?aku juga sudah lupa,neneku pernah bercerita bahwa dulu pulau korea terancam dan akhirnya di jaga oleh naga"yoonji memangut-mangut tanda ia mengerti,yoonji membiarkan hani memotret lukisan-lukisan yang ada di sana.mereka berdiri agak berjauha, yoonji masih terpaku dengan lukisan naga itu,rasanya familier sekalu

"Tidak asing ya?"sebuah suara membuat jantung yoonji mencelos.suara itu....diberanikanya untuk menoleh ke arah kiri dan......

"Halo yoonji"ucap wanita tua dengan baju tak layak pakai,dengan darah di bagian perutnya berhasil membuat yoonji mematung,berteriak namun lidahnya sangat keluh untuk mengucapkan sesuatu, seketika yoonji membayangkan jika wanita tua itu akan mencekiknya dan melemparnya ke ujung ruangan tersebut

"Bagaimana mungkin aku tidak melakukan itu,aku sudah tidak mempunyai tenaga yoonji"wanita itu seperti peramal yang mengetahui pikiran yoonji

"Bag..."ucap yoonji terpotong dan berpikir keras,yoonji tak ingin ambil pusing ia dengan sigap pergi ke arah hani dan meninggalkan wanita itu

Hani memunggungi yoonji,tanganya terangkat memegang sesuatu--bukan lain adalah kamera--
"Hani-ah"yoonji menepuk bahu hani dan ia menoleh.....

Oke,sekarang yoonji tak bisa menahan teriakannya"Aaaaaaaaaa"
Seorang wanita tua dengan mata hazelnya sama seperti yoonji bukan lain adalah almarhun nenek yoonji
.
.
Yoonji mengerjam sekali,dua kali
"Yoonji~ah?gwencana"bayang samar seorang yang ada di sebelahnya mulai jelas--hani--

"Yoonji,kim yoonji,kau kenal akukan?"hani mengguncang tubuh yoonji pelan.meringis,yoonji berusaha untuk duduk Sembari membiasakan matanya untuk terkena cahaya kembali,yoonji ada di sebuah rungan yang tidak besar dan tidak juga kecil,bercat putih dengan aroma desinfektan yang cukup kuat.mungkin ini klinik kesehatan yang berada di dekat musium

"yoonji,kau membuatku khawatir,tiba-tiba saja kau menjerit keras lalu pingsan.untung saja ada beberapa pengunjung yang membantuku membopongmu ke klink ini"dari nada bicara hani kentara sekalu kalau dia khawatir

"Nan gwenchana"senyum yoonji sedikit terpaksa disoreantasi yang ia alami membuat kepalnya berdenyut
"Ini jam berapa hani~ah?"tanya yoonji,buru-buru hani melihat ponsel dan melihat jam digital.

"Baru jam satu siang.kau pingsan selama 30 menit"
"Minum?"tawar hani lagi,hani menggeleng namun ia urung dilakukanya karena melihat wajah hani kwatir

"Ya,jebal"rujuk hani,yoonji hanya bisa pasrah dan mengiyakanya,hani meninggalkan yoonji untuk mengambil air.ketik dia pergi yoonji mencoba mengigat-ingat apa yang terjadi
.
.
Rencana hari ini benar benar berantakan karena kejadiah yang yoonji alami.tak sepenuhnya berantakan namun hani memaksanya untuk mengakiri kegiatan mereka dengan beralasan yoonji perlu istirahat,walaupun yoonji sendiri sudah berkali-kali berkata bahwa ia baik baik saja,akhirnya yoonji mengalah dan memilih pulang sebelum ia pulang ia memutuskan mampir terlebih dahulu ke kedai mi kepiting
"Aku pulang"tidak ada suara satupun,yoonji berjalan menuju dapur dan meletakan mi kepitingnya di atas mangkuk di meja makan dan kemudia mengambil air putih dan meminumnya tiba-tiba "hei!"seseorang menepuk pundak yoonji dari belakang dengan segera yoonji melihat ke arah suara.sontak air putih yang belum sempat ia telan itu menyembut keluar mulutnya

"YAK!"Jungkook tentu saja jungkook meraba pelan wajahnya yang terkena semburan air putih tadi
"Aku baru selesai mandi dan..."ekspresi jungkoook yang mendelik menurut yoonji sangat lucu karena itu ia malah tidak mendengar ocehan jungkook tapi malah tertawa terbahak bahak

"Yak!kenapa kau tertawa eoh?!seharusnya kau minta maaf padaku kim yoonji!"teriak jungkook gemas,ia menarik pipi yoonji keras

"Ya!appeuda"ronta yoonji.jungkkok melepas tarikanya lalu berjalan menuju wastafel dan mencuci mukanya

"Mau tahu?didalam mulut itu ada banya bakteri,bahkan jamur jenis candida juga bisa ada di situ,kalau sampai masuk mataku bagaimana"ah ya,yoonji lupa kalau jungkook adalah lelaki tercerewet yang ia pernah temui.
Yoonji mengosok-ngosokan matanya,menyingkirkan air matanya yang keluar dengan tawa terbahak bahaknya tadi,ia meraih gelas air putih,hausnya belum hilang karena ia belum sempat meminumnya,di tambah dengan tawa kerasnya tadi yang membuat yoonji seperti orang dehidrasi berat.

Jungkook memperhatikan yoonji,lalu berujar"aku tahu kau sebentar lagi akan berkata apa"

TBC
INI PART PALING ANEH ~T_T~LAGI BUNTU TOTAL NIH OTAKNYA KARENA NILAI UTS YANG ANJELOK HIKS.. T_T

Jangan lupa voment walaupun jelek