Flow mengira hari itu adalah hari dimana semuanya akan dimulai dengan kebahagiaan bersama Juan. Tapi, semua tidak pernah sama lagi semenjak hari itu.☆
Juan menyisir rambutnya cepat lalu Ia menyampirkan tas ranselnya yang hanya berisi satu buah buku tulis.
Hari ini, Juan sudah siap untuk berangkat ke sekolah barunya. Tentu, SMA yang sama dengan Flow.
Ia mengeluarkan motornya dari garasi. Lalu meninggalkan rumahnya yang kosong tanpa ada penghuninya.
☆
"Prim ada anak baru Prim!" Teriak Fira heboh.
Flow mengerjapkan mata. Kemarin Juan sudah bilang padanya kalau dia akan bersekolah di satu sekolah yang sama dengan Flow.
Maka itu Flow sangat yakin kalau anak baru yang dimaksud Fira itu adalah Juan.
Flow memutar matanya yang berbinar. "Aku tau itu pasti Juan."
Fira mendelik. "Ah lo sotoy banget sih Prim."
"Loh emang bener kok, kemarin Juan bilang sendiri sama aku." Ucap Flow polos membuat Fira gemas melihatnya.
"Lo liat sendiri aja sana di ruang BK." Ucap Fira sambil bersedekap.
Flow menggeleng cepat. "Males banget deh aku kesana. Nanti Juan juga nyamperin aku kesini kok."
"Lo bakal tercengang kalo tau anak baru itu siapa."
Flow jadi bingung, Ia yakin betul anak baru itu Juan tetapi, mendengar Fira berucap demikian membuatnya penasaran.
Flow lantas mengajak Fira pergi ke ruang BK. Tapi, Fira menolaknya.
"Gue nggak mau desek-desekkan lagi sama anak-anak satu sekolah yang lagi pada ngerubungin ruang BK. Jadi, lo pergi sendiri aja ya Prim sayang." Fira menjeda. "Gue mau ke kantin dulu. Bye."
"Ih, Fira jahat banget sih sama aku."
Fira cuma cengengesan ngeliat temannya itu yang terlalu menggemaskan lalu segera pergi menuju kantin.
☆
Flow berusaha menembus puluhan siswa yang sedang berkerumun didepan pintu ruang Bk. Ada yang mengintip di jendela, dan ada yang menguping di balik pintu.
Flow lebih memilih mengintip untuk mencari tau siapa anak baru itu.
Saat matanya menangkap sosok Juan, Flow tersenyum lebar. Namun, saat melihat ada seorang perempuan disebelah Juan, Flow mengernyit.
Perempuan itu siapa? Batin Flow tak tenang.
☆
Juan melirik perempuan yang sedang duduk di sebelahnya. Perempuan itu balik memandangnya.
Bagaimana bisa Clara mengikutinya sampai bersekolah di satu sekolah yang sama dengannya? Batin Juan gusar.
Juan buru-buru mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Tanpa sengaja matanya menangkap sosok Flow yang sedang mengintip di balik jendela. Juan tersenyum simpul melihatnya.
"Sekarang kalian boleh masuk ke kelas kalian." Ucap bu Dinar lembut.
Juan dan Clara bangkit bersamaan, membuat siswa-siswi yang sedang berkerumun mulai bubar.
Setelah berpamitan pada bu Dinar Juan berjalan menuju kelasnya beriringan dengan Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Primrose Flow
Teen FictionAku pernah mencintai, memperjuangkan cinta ku sampai titik darah penghabisan. Namun itu dulu sebelum aku sakit. Sekarang, aku memilih pergi dan tak memperjuangkanmu lagi.