7. Faktakah?

32 0 0
                                    

Halooooo selamat malam para readers yg semoga masih mau baca cerita ini hehe.

Long time no see ya! Langsung aja dibaca semoga suka yaa!mwaa

Ada yang tidak beres pada Juan pagi ini. Rasanya matanya berat untuk terbuka ditambah badannya yang terasa dingin.

Kenop pintu terbuka, Claudi hendak membangunkan Juan untuk sekolah. Namun, saat menyentuh dahi Juan, Claudi langsung panik.

"Ya ampun. Badan kamu panas banget Juan!" Teriak Claudi panik.

Mendengar itu Juan hanya merespon dengan matanya yang perlahan terbuka.

"Kamu hari ini nggak usah masuk sekolah dulu. kita ke rumah sakit sekarang!" Claudi menambahkan.

Juan menggeleng. "Nggak usah mah, aku cuma butuh istirahat aja."

"Tapi Juan..."

Juan berucap pelan namun tegas. "Mamah cukup kompres aku dan kasih obat penurun panas. Aku nggak mau ke dokter."

Claudi mengalah. Dalam sakit pun Juan tidak bisa dikalahkan. Claudi segera membawa obat lalu mengompres Juan.

Flow menghembuskan nafas dengan kasar. Menghirup nafas lagi lalu membuangnya dengan kasar lagi.

Ia frustasi. Bel sudah berbunyi beberapa detik yang lalu, tapi Juan belum juga muncul.

"Hoi! Gusar amat sih lu. Ada apa sih Primrose Flow.." Ucap Fira jail.

Flow bergeming. Ocehan Fira tidak menarik buatnya saat ini.

"Oh, gue tau. Si pangeran nggak masuk ya?" Fira cekikan.

Flow masih acuh.

"Kemanakah sang pangeran? Mati kah? Kecebur di laut kah? Atau lagi pedekate sama cewek lain?" Ucap Fira dramatis.

Seketika Flow menatap tajam Fira. Hatinya terbakar mendengar kalimat terakhir yang Fira ucapkan. Tangannya siap menoyor dahi Fira. Namun, dengan sigap Fira berhasil melarikan diri.

"Eh Fira! Mau lari kemana lo. Jangan kabur."

Flow bolak-balik mengecek handphonenya. Masih sama. Tak ada kabar dari Juan. Ia mendengus kasar.

Percuma, mau semarah apa pun dia saat ini. Toh nantinya dia akan luluh dengan Juan. Bagaimana mungkin, Flow bisa marah pada Juan?

Flow berusaha konsentrasi dengan semua materi pelajaran yang diberikan, mencatatnya dengan baik. Dengan satu tujuan; ini semua untuk Juan. Catatan materi pelajaran hari ini akan Ia pinjamkan pada Juan.

"Reno?" Flow mengerutkan dahinya saat melihat Reno hendak duduk disampingnya.

"Boleh duduk disini?"

Flow hanya mengangguk pelan.

"Lo keliatan gusar dari tadi, kalau bokeh tahu ada apa?" Reno membuka topik pembicaraan.

"Nothing." Jawab Flow acuh.

"It's ok kalo gak mau cerita."

Flow tidak mengatakan sepatah kata pun setelah itu. Reno sedih, wanita yang Ia sukai sepertinya jelas menolaknya. Tapi, bukan Reno kalau menyerah dengan mudah.

"Mau pulang bareng nanti?" Tawar Reno halus.

Flow mendecakkan lidah. Dia sepenuhnya menyalahkan Fira hari ini. Gara-gara dia bolos jam pelajaran Flow harus terjebak dengan Reno. Ah! Menyebalkan. Batin Flow kesal.

Primrose FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang