Jealously 1579

282 13 1
                                    


Untuk cerita-cerita Girls diary, Rubin suka banget dengerin Back in time - Lyn. Sama Shigatsu wa kimi no uso anime yang berjudul Orange - 7!! (Seven oops). Kalau berminat cari translatenya nanti.Rubin post di Sing the song.

Disclaimer : Yumi Kayama
Book : Toki o Kaketa Shoujo Tachi (Girls Diary)

***

27 Mei 1567

Sebagai tanda persekutuan antara Oda dan Ieyasu, Anak perempuan pertama Nobunaga Di nikahkan dengan putra sah Ieyasu yang diadakan di puri Okazaki.

Saat itu Putri Toku dan Nobuyasu berumur sembilan tahun.

Upacara pernikahan terjadi di pagi hari. Keduanya duduk saling berhadapan sembari bertatap malu diantara para tetua yang menyaksikan. Pasangan pengantin muda yang baru saja selesai melangsungkan upacara pernikahan itu tampak masih mengantuk menunggu panjangnya acara yang terasa lambat dan membuang-buang waktu mereka untuk bermain selayaknya anak-anak.

Keduanya reflek menguap bersamaan karena rasa kantuk yang berat. Mata mereka bertemu. Sesuatu muncul di benak mereka. Dengan satu tujuan. Lari dari upacara sialan ini dan bermain sesukanya.

Benar saja. Ruangan mendadak ricuh akibat perbuatan Nobuyasu karena telah melarikan diri di tengah pesta pasca upacara.

Masalahnya Nobuyasu tidak bertindak sendiri, namun bocah lelaki itu telah membawa-bawa Putri Toku atas ulah nakalnya.

***

Lima tahun kemudian.

Nobuyasu di tengah sinar matahari pagi yang cerah, telah melakukan latihan memanah. Matanya yang menajam setajam mata elang sedang mengarahkan anak panah ke arah papan sasaran dari jerami.

Wajah Putri Toku tampak bersemu bagai bunga Sakura musim semi kala menyaksikan Nobuyasu memanah. Ia berpikir Nobuyasu yang tumbuh sebagai pria itu terlihat begitu gagah. Dengan busur panah yang terarah, mata yang tajam dan... kimono yang terbuka memperlihatkan sebelah bahunya yang kuat dan kekar.

Jelas itu salah satu perbedaan antara dirinya dan Nobuyasu. Tubuh mereka tumbuh dan membentuk perbedaan. Semuanya tampak lain tidak seperti lima tahun yang lalu. Dimana mereka selalu bermain bersama, tidur bersama dan mungkin mandi bersama. Kebiasaan-kebiasaan yang terlewati begitu saja. Begitu di sadari kini segalanya tampak berubah. Tidak hanya tubuhnya tapi tubuh suaminya —Nobuyasu.

Jlebbb!

Panah terbidik tepat sasaran.

"Bagaimana Putri? semuanya tepat sasaran?" tanya Nobuyasu penuh nada antusias, menunggu pujian sang istri, tapi sepertinya Putri Toku sedang  terjebak pesona Nobiyasu yang berkilauan di matanya. "Putri?" Panggil Nobuyasu.

"I... iya," sahut Putri Toku gugup dengan wajahnya yang semakin bersemu-semu.

"Kenapa? kok melamun? Wajahmu merah, kau demam, ya? Tanya Nobuyasu beruntun, ia sangat khawatir dengan keadaan Putri Toku.

Seketika Putri Toku tergugu ketika tanpa sengaja matanya terarah melihat bahu telanjang Nobuyasu. Putri Toku semakin tak kuasa menahan malu dan berdebar-debar di saat yang sama. Cepat-cepat Putri Toku mengalihkan pandangan merasa semua hal itu terlarang untuk di lihat. "A... aku malu," ujarnya sambil berbalik membelakangi Nobuyasu, "Cepat, pakai bajumu! Nanti masuk angin," tambahnya malu-malu.

Bukannya merapikan kembali bajunya. Nobuyasu malah menggoda Puteri Toku dengan menepuk bahu gadis itu lalu merangkulnya dengan sebelah tangannya, menekan dada bidangnya di punggung gadis itu. Tentu saja hal itu membuat Putri Toku semakin khawatir tidak bisa menguasai perasaannya. Rasa hangat tubuh Nobuyasu menciptakan serangkaian rasa yang tidak bisa Puteri Toku jabarkan dengan kata-kata. Ia hanya merasa debaran jantungnya yang tak biasa sudah cukup berkata.

Feodal StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang