Chapter 10

8 1 0
                                    


"Rey... Kau mendengarku? Aku tau kau ada di belakang, jadi aku tidak akan berbalik. Aku akan tetap berjalan, kau tidak usah menakut-nakuti ku. Aku tau kau akan tetap berada dibelakangku dan akan selalu melindungi diriku."
Celoteh Helena sambil tetap berjalan melewati gang sempit yang hanya muat 1 orang.

Helena hendak berbalik sebelum sebuah sentuhan lembut mendarat di pundaknya.

" berjalanlah,, aku ada bersamamu'' sahut pria yang bersuara di belakang Helena.

Helena tersentak mendengar suara itu dan lantas berbalik. Kini Helena mencoba mengenali sosok pria tinggi yang ada di hadapannya itu dengan penerangan cahaya bulan yang temaram.

" ka...kau... Siapa? Kau bukan Rey. Aku tau kan bukan Rey." sergah Helena yang mulai terlihat panik. Tapi orang di hadapannya itu tak kunjung membuka mulutnya hanya untuk sekedar mengatakan iya atau apa saja agar membuat Helena tenang. Pria itu tetap dengan kebungkamannya.

"Siapa kau??? Hey apa yang coba kau lakukan padaku??? Teriak Helena saat pria jangkung itu hendak meraih tangan Helena. Helena dengan cepat berlari dengan sigap berharap dapat keluar dari gang sempit itu secepat mungkin. Tapi sia-sia saja usaha Helena, kini pria itu telah berada di hadapannya dan mencegat jalannya.

" hahaha... Hei Helena kau takut padaku? Lihat aku! Seru pria jangkung itu sembari menyalakan korek api yang sengaja ia arahkan ke depan wajahnya agar nampak oleh Helena.

"Hei... Tadi kau begitu ketakutan, tapi sekarang kau menatapku tanpa berkedip. Aku tau walaupun dengan pencahayaan minim wajah tampanku tetap terpancar jelas." ucap pria tersebut.

"Ah.  ... Aku hanya tidak percaya. Bagaimana kau bisa ada disini?". Ucap Helena dengan wajah bingung.

"Sudahlah nanti aku ceritakan. Ayo ikut denganku." Pria itu menarik dengan kasar lengan Helena.

"Sekarang katakan dan jelaskan padaku, bagaimana bisa kau yang ada di sini? Ke..ke..kemana Rey? Tadi dia datang kesini bersamaku." tanya Helena setelah sampai di sebuah tempat yang datar yang hanya dipenuhi rumput.

"Helena... Bukankah pemandangan dan suasana di tempat ini begitu indah? Kau bisa menyimpan semua pertanyaanmu itu dulu." ucap pria itu tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

"Lihatlah.." kata pria itu sambil menunjuk ke sebuah pondok kecil yang tak jauh dari tempatnya berdiri. ''Itu adalah tujuan kita yang sebenarnya. Ayolah, sebentar lagi akan turun hujan. Kita tak mungkin berdiri terus disini. Ayolah!" paksa pria jangkung itu pada Helena

Helena menandang sekeliling dan berkata" kau benar, ini adalah tempat terindah yang pernah ku datangi. Sebuah pondok terpencil yang di pagari bunga mawar putih yang tertata rapi, lilin-lilin yang berjejer di sepanjang jalan, dan apa ini? Maksudku siapa yang telah menyiapkan ini semua dan untuk siapa ini semua?" tanya Helena masih tetap dengan rasa takjubnya.

''Untuk apa kau bertanya? Kau tentu tau jawaban dari pertanyaanmu sendiri." ucap pria itu sambil memegang tangan Helena dengan lembut.

"Tentu saja ini untukmu, semua ini hanya untukmu seorang. Oh ya maaf karena kau harus bersusah payah untuk datang ke tempat ini." imbuhnya lagi.

"Kau tau...tadi aku sangat takut. Lagi pula kau sangat keterlaluan melakukan ini padaku, kenapa kau tak memberi tahuku saja bahwa kau akan datang. Aku bisa menjemputmu di bandara." ucap Helena dengan manja.

"Hmmm sudahlah...ayo kemari aku sangat merindukanmu.!" perintah pria jangkung itu sembari melebarkan tangannya menyambut Helena.

"Micle...aku juga sangat merindukanmu. Kau janji tak akan meninggalkanku lama lagi?" pinta Helena berbisik di pelukan pria jangkung itu.

"Tidak lagi, Helenaku."
Micle dan Helena hanyut dalam kerinduan masing-masing.

***************
Rey POV

Hatiku menjerit pilu melihat kenyataan ini. Tapi jika bahagiamu adalah bersama dengannya. Aku akan slalu bahagia dengan rasa sakit ini. Akan slalu ku jaga rasa ini, meski sakit yang ku dapat.

Baru saja aku merasa dekat, bahkan sangat dekat denganmu, tapi dia, Micle kekasih yang sangat kau cintai itu datang kembali. Kedatangannya bagaikan badai yang menghantam diriku yang berdiri tanpa pelindung.

Aku harap Micle dapat selalu melindungi dan membahagiakan dirimu Helena.

Aku merelakan dirimu hanya untuk kebahagiaan dirimu bersama Micle.
Ahk...aku tak boleh rapuh begini. Seotang pria sejati adalah pria yang mampu melepas yang tak mungkin ia miliki dan tak berlarut-larut dalam kesedihan.....

Aku pikir aku akan menjauh dari hidup mereka berdua. Akan lebih nyaman bagiku bila tidak lagi bertemu dengannya.
Rey POV END

**********"**"********
Helooo...
Assalamualaikum readers
Nurul awalia balik lagi..
Sempat lama ngeblank dan gak muncul" 🙏 dan soalnya bit busy with life college ...yeay aq udah jadi *anak kuliahan* congrats for me

Happy reading <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang