[3]

2.3K 110 0
                                    

Carrent PoV'

Sumpah gue males banget yang namanya rumah, mungkin banyak orang berfikir bahwa rumah adalah tempat paling nyaman. Tapi kenyataannya Enggak buat gue.

Sebenarnya gue bisa pindah kerumah opah dan omah gue dari mamah gue, rapi laki laki itu tidak mengizinkan gue untuk kesana. Pernah gue kabur tanpa izin, dan laki laki sialan itu mengirim pasukan? Pengawal? Pereman? Bodygart? Apalah itu gue gak tau. Inyinya gue dijemput paksa. Benci banget gue.

Sampe rumah gue langsung masuk ke kamar gue, dan membuka Hp gue. Ya, itu kegiatan rutin gue.

Gue mulai cek sosmed gue, dan sebenarnya gue itu gak suka yang namanya media sosial. Tapi daripada gue kudet. Wkwk.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar ditelinga gue. Ett siapa si yang ganggu jam gue with my handphone?.

"Tadulu" teriak gue kearah pintu, dan berjalan mendekati pintu dengan malas.

Clek clek.

"Sia--, ahh ngapain lagi sih lo??? Ganggu gue aja!"

"Sayang, makan dulu ya say." kata perempuan itu. Mama? Ya mama tiri gue. Najis gue ngakuin dia sebagai mama gue.

"Galaper" kata gue yang dibarengi dengan tutupan pintu.

Gue benci ama keluarga ini! Benci gue. Hidup gue dulu gak begini! Gak kaya gini. Hidup gue itu berwarna, tapi sekarang hanya warna hitam yang dapat gue liat, gak ada warna lain dalam hidup gue.

Dulu gue bahagia bareng mamah, papa, omah, dan opah. Setiap hari libur kita salalu berkumpul dan jalan jalan. Papa sayang banget sama gue, semua yang gue mau diturutin. Tapi itu dulu, dulu sebelum perempuan sialan itu datang ke kehidupan gue. Hancurrr. Hancurr semua!

Oke lupakan. Gue gak mau dan gak suka bahas itu.

Ngomong ngomong tentang tante lisa, dia adalah orang yang baik setelah mamah, omah, dan opah gue. Ya,dia yang punya sekolah itu. Dan dia juga sayang banget sama gue, suami tante lisa namanya om tiko, dia juga baik ke gue. Namun sayangnya sampai saat ini, tuhan Belum memberikan keturunan kepada mereka. Jadi mereka menganggap gue sebagai anak sendiri. Bahkan gue lebih merasa nyaman berada dikeluarga mereka daripada keluarga gue sendiri, entah kenapa.

Om tiko adalah pemilik perusahaan yang cukup ternama di kota ini, dan dia juga ikut mengelola sekolah milik istrinya itu.

Sebenarnya mereka sudah tau, bahkan paham betul sifat gue disekolah dari para guru guru itu. Tapi mereka gak pernah ngurangin rasa sayangnya ke gue. Hmm, nyaman banget.

Sekarang gue lagi berdiri dibalik jendela kamar gue yg selalu terbuka. Gue lebih suka alam daripada orang orangnya. Entahlah. Melihat indahnya langit dengan sebatang rokok ditangan itu menyenangkan. Melebihi apapun. Lo bisa ilangin rasa jenuh lo dengan itu.

Malam begitu cepat berlalu, tapi gue masih gak bisa tidur. Rasa lelah? Pasti ada, tapi gak tau kenapa gak bisa tidur. Kadang gue rindu kehidupan yang bebas dalam artian, bukan bebas kaya sekarang gue lakuin. Tapi bebas bersama keluarga. Sekarang? Hanya asap yang telah lalu.

Stres?belakangan ini, cuma itu yang ada dalam pikiran gue, gue cuma mau cari kesenangan. Itu doang gak lebih. Dan gue gak suka diatur.

Warna hidup gue hanya Kelabu ditambah warna samar samar entah jadinya bagaimana. Masa depan gue? Liat nanti.

Mah, Carrent sudah besar, namun tak sesuai dengan yang mama harapkan. Batinku sambil menuju ke arah tempat tidur. Dan tertidur.

-
-
-
-
-
-
#i🎈
Udh itu aja pesan gue wkwk

Bad Girl And Angel BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang