[10]

2K 71 11
                                    

Papah?  Pasti laki laki itu. Brengsek.

"Woyyy!! Ngelamun aja lu" seseorang membangunkanku dari lamunan itu.

"Olive?  Anjrott hari libur masih kesini aja lo. " cetus Carrent

"Beteee, shoping kuyy" ajak Olive dengan gayanya yang sedikit kekanak kanakkan.

"Mager bawa mobil." jawab Carrent singkat.

"Udah ayoo gue yang bawaaaa" kata Olive mengambil kunci mobil Carrent didekat meja belajar. Wait, meja belajar?  Bukan hanya meja dengan tumpukan ribuan kertas tidak berarti. Menurut Carrent.

Akhirnya Carrent ikut ajakan Olive, bagaimanapun juga ia sangat boring di rumah.

Mereka memutuskan untuk pergi kesalah satu Mall di Jakarta. Dan merekaa memilih untuk sekedar bermain game, bercanda ria dan setidaknya itu cukup menghibur Carrent.

Seperti biasa, mereka membeli ice cream sambil berjalan jalan mengitari Mall.

"Besok lo sekolah kan Ren?" tanya Olive

"kalo gue lagi khilaf ya gue sekola" jawab Carrent enteng

"anjerrr..  Gue mah kalo jadi lo bakal sekola terussss.. " kata Olive  yang diiringi pertanyaan Carrent dalam otaknya tentang apa yang dimaksud Olive.

"maksud lo? " tanya Carrent penasaran.

"ya, lo kan duduk ama si cowo baru yang alimm, gantengg, pinterr, ohh Tuhannn itu idaman guee bangetttt.. " jelas Olive sambil membayangkan wajah pria yang dimaksudnya.

"gila ya lo?? " jeda "ohhh jangan jangannn elo yang kasih semua nama medsos gu ke dia yaaa? Reseee loooo" kata Carrent.

"ga njir bukan gua Ren." jawab Olive membela diri.

padahal beberapa hari yang lalu Olive mamang bertemu dengan Fino dan diberi beberapa pertanyaan olehnya. pertanyaan seputar kehidupan Carrent tentunya. Namun Olive sudah berjanji bahwa tak akan memberi tahu pada Carrent kalau sebenarnya ia yang memberi tahu sosial media milik Carrent kepada Fino.

                           ***
mereka melanjutkan perjalanan yang saat ini sedang menuju ke sebuah Club langganan tempat Carrent menghilangkan jenuh pada hatinya. Carrent merasa sangat nyaman berada di sini. lain halnya dengan Olive dia hanya menemani Carrent melepas segala kehancurannya.

"Ren. gue mau ke toilet dulu ya." Ucap Olive setengah teriak, karna memang dentum musik lebih keras dari apapun.

"yaudah, gue tunggu sini. GC!" Teriak Carrent tak kalah keras ditambah penekanan pada kata "GC" itu.

beberapa botol sudah abis isinya dengan sekali tekuk Carrent. Carrent tak main main jika sudah bertemu dengan minuman. beberapa gelinting tembakau menjadi penenang untuknya.

seseorang memeluk Carrent dari belakang. ia paham betul siapa yang memeluknya.

saat ini Carrent sudah berhadapan dengan dia, hampir tak ada jarak untuk mereka berdua. samar-samar lampu disini mempertunjukan wajahnya.

"bajingan," ucap batin Carrent.

"lo ngapain di sini? mau bik--" belum sempat Carrent meneruskan ucapannya, sosok itu melumat lembut bibir Carrent tanpa seizinnya.

tanpa ada penolakan. sejujurnya Carrent sangat rindu akan sosoknya, namun ia mengurungkan niat untuk membalas lumatan rindu itu. rindunya sudah tertutup oleh luka buatan 'dia'.

"jangan banyak bicara, nikmati saja permainan malam ini," kata sosok itu.



jkt 170817
++++++++
hai hai hai
kambek ni akutu❤❤
next? vote bisa kale wkwk

#dulcina❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Girl And Angel BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang