8. Macau

16K 906 69
                                    

February, 11th

Sejauh perhitungannya, Maru sudah 3 kali melihat gadis itu menguap sejak mereka turun dari pesawat. Abaikan bagaimana bisa Maru memperhatikan se-detail itu, karena entah mengapa Maru tak bisa melepas perhatiannya begitu saja dari gadis yang berstatus sebagai istrinya ini. Selama dipesawat, gadis itu menghabiskan waktunya dengan tertidur. Sementara Maru menikmati tanpa minat sebuah tayangan film yang memang disiapkan khusus bagi mereka yang berada di kabin first class, sesekali laki-laki yang tahun ini menginjak usia 28 tahun itu juga memperhatikan gumpalan-gumpalan putih yang bertaburan di langit lewat jendela pesawat.

Sejak turun dari pesawat, gadis itu terus menunduk juga menguap. Dan mungkin karena terus-terusan menunduk, gadis itu terlihat menyenggol beberapa orang yang hilir mudik di bandara. Bahkan saat keluar dari pesawat tadi, gadis itu sampai menabrak punggung Maru yang berjalan didepannya karena tersandung kakinya sendiri. Inilah yang membuat perhatian Maru terusik. Gadis itu dengan kecerobohannya berhasil membuat Maru tak lagi bisa mengabaikan dan tak menaruh peduli padanya.

Menelisik penampilannya saat ini, Jiwon terlihat lebih kasual. Lihat saja, saat ini dia mengenakan flirty dressed putih yang dipadukan dengan printed denim berwarna hitam, tak ada high heels menyebalkan yang membungkus kaki kecilnya melainkan sepasang sneaker berwarna hitam dengan logo ceklis berwarna putih dari merek sneakers-nya.

Rambutnya yang kecoklatan, ia gelung secara asal. Sebuah sunglasses berwarna hitam bertengger manis dihidungnya. Menyembunyikan mata mengantuknya.

Dan sungguh, Maru sama sekali tak ada masalah dengan penampilan sang istri yang sepertinya, memang-gayanya-sekali. Tentu saja, Maru tak punya minat untuk memperhatikan penampilan gadis itu.

Maru juga terlihat berpenampilan lebih kasual saat ini. Laki-laki itu menggunakan blazer berwarna navy dan T-shirt putih dengan garis-garis hitam horizontal didalamnya yang dipadukan dengan Trousers atau celana kain berwarna cotton cream.

Hmm..mereka terlihat seperti pasangan normal lainnya. Maksudnya, penampilan mereka yang cenderung santai itu, seperti menutupi status mereka sebagai pasangan dari kalangan elite yang biasanya berpenampilan lebih dari ini, bukan? Meskipun, tentu semua yang mereka kenakan pastilah bernilai tinggi.

Dari arah yang berlawanan, James mendekat kearah mereka. Tangan kanan Maru itu memang sudah lebih dulu berada di Macau untuk mengurus beberapa urusan yang memang harus diselesaikan secepatnya. Oh, yaa.. tentu saja perjalanan ke Macau adalah perjalanan bisnis. Dan Maru mengajak Jiwon hanya karena satu alasan.

James membungkuk singkat pada Maru, dan tersenyum kecil kearah Jiwon.

"James?!" Jiwon terlihat menurunkan sedikit kacamata hitamnya. Alisnya berkerut. "Kau disini?" dia tak tau jika James sudah lebih dulu dikirim oleh Maru.

Sekali lagi, James tersenyum. Dia mengambil aloh troli yang berisi koper milik Tuan dan Nyonya-nya itu dari tangan Maru, setelahnya James memberitahu bahwa mobil mereka sudah menunggu. Dan ketiga orang itu kembali mengambil langkah.

Dalam diam, pria yang 2 tahun lebih tua dari Maru itu menelisik penampilan Jiwon. Dia kembali menarik salah satu sudut bibirnya. James merasa seperti melihat gadis remaja yang ingin pergi berlibur. Sangat jauh dari kata dewasa, tidak glamour , no make up, dan begitu terlihat apa adanya. Jujur saja, James suka dengan gayanya. Gadis dihadapannya ini, sangat jauh berbeda dari perempuan-perempuan yang selama ini mengelilingi Maru. Dan Jiwon Kim begitu kontras dengan satu-satunya wanita yang berhasil meluluhkan hati Maru dari sekian banyak perempuan yang mendekatinya.

"aw-awww!!"

Jiwon tak tau sejak kapan tali sepatunya terlepas. Dia tak pernah tau kapan kesialan itu akan datang. Dan detik ini, dia bisa saja terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri yang entah sejak kapan sudah tak lagi tersimpul dengan baik, jika saja ia tak mencari keseimbangan. Dia bisa saja terjerembab jatuh dengan konyol jika saja ia tak meraih lengan Maru untuknya berpegangan. Dan karena hal itu, Jiwon tak sadar bahwa saat ini pipinya menabrak bahu Maru. Jiwon seperti tengah bersandar dibahu Maru.

His Bride || AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang