10. It's Happening

17K 959 98
                                    

Yang mau baca full cerita Jiwon Maruel, telah ada versi pdf-nya
Contact: indyaldas@gmail.com
Price: just 50k
😘❣                 

__________________

March, 24th

"Miss Jiwon masih belum bangun..."

Maru mengernyit sejenak. Masih belum bangun? Gadis itu sudah melewatkan sarapan paginya dengan alasan masih mengantuk. Dan sekarang—Maru melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya—pukul 11 siang, namun gadis itu masih belum juga terlihat batang hidungnya.

Kaki Maru bergerak cepat kearah lantai dua dan berhenti tepat disebuah pintu bercat putih. Tanpa menunggu lama Maru segera melangkah masuk. Sinar matahari mengintip sedikit lewat celah jendela yang masih tertutup rapat. Gordennya masih belum tersibak. Dan sebuah lampu tidur juga masih menyala. Maru menghela nafasnya. Lalu tatapannya mengarah pada sesuatu yang bergelung didalam selimut tebal diatas tempat tidur itu. Perlahan Maru mengambil langkah mendekat dan tangannya terulur untuk menarik sedikit selimut tebal tersebut. Dan detik itu kepala Jiwon langsung menyembul darisana, rambut gadis itu terlihat sedikit berantakan. Maru mendengus pelan. Lalu dia mengambil langkah kearah jendela dan menyibak gordennya.

"Hey!! Tutup lagi!!"

Maru menoleh cepat saat mendengar seruan itu, dan ia melihat Jiwon semakin mengeratkan selimut tebalnya dan membenamkan wajahnya dibantal sambil merubah posisi tidurnya.

"Keluar! Sudah kubilang, aku tidak mau diganggu hari ini!" bentak Jiwon lagi sambil menghentak-hentakan kakinya yang terbungkus selimut.

"Apa kau tidak tidur semalaman?"

Tepat saat itu, mata Jiwon terbuka dengan cepat. Kantuknya hilang seketika dan kesadarannya sudah terkumpul seratus persen. Lamat-lamat, Jiwon menarik selimut yang menutupi wajahnya sedikit, ia mengintip dari balik selimut tebalnya. Dan Jiwon sukses terkesiap. Tapi setelahnya, Jiwon segera berdecak dan menggerutu. Sepertinya Jiwon memang harus membiasakan diri dengan kedatangan Maru yang sering tiba-tiba itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jiwon sambil kembali menenggelamkan kepalanya kedalam selimut. Jiwon yakin, hari sudah beranjak siang. Dan biasanya Maru sudah tak terlihat di rumah ini.

"Nenekku akan kemari dan mengajakmu keluar hari ini.."

Bagai disambar petir di siang hari yang terik, Jiwon terlonjak ditempatnya. Oh ya Tuhan, sudah lama sekali ia tak mendengar nenek nyentrik itu disebut-sebut.

"Kau punya waktu 30 menit untuk bersiap-siap"

Didalam selimutnya, Jiwon meringis. Dia mengepalkan tangannya sambil terus merutuk. Rasanya, dia sangat tidak siap untuk memulai hari dengan kabar ini.

"Sungguh Maruel, aku mengantuk. Tolong katakan pada nenekmu hari ini aku tidak bisa diganggu-hmm bilang saja padanya aku sedang flu, ya aku flu.."  Jiwon tidak bohong, dia memang sangat mengantuk sekali saat ini. Malam tadi, ia menghabiskan waktunya dengan membaca webtoon online dan streaming video di salah satu chanel youtube. Dan ya, pagi ini Jiwon ingin mengganti waktu tidurnya.

"Katakan sendiri padanya.."

Jiwon berdecak dan langsung mendudukan dirinya. Lalu menatap Maru dengan raut wajah mengantuknya yang mengkerut kesal. "Maruel-"

"Apa yang kau lakukan semalam?" Maru tiba-tiba memicing, dia melangkah mendekat kearah Jiwon. Dengan jelas Maru dapat melihat lingkaran hitam dibawah mata gadis itu.

"Apa? Kenapa?" heran Jiwon.

"Kau tidak tidur semalaman?" Maru tak melepas tatapannya, malah kini tangannya terulur, menyentuh kening gadis itu.

His Bride || AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang