Part 1

1.9K 114 19
                                    

"Kris cepat!" teriak Kyuhyun tidak sabar dari luar kamar mandi, dia mengetuk pintu kamar mandi dua kali, berharap adiknya yang masih di dalam cepat keluar dari sana.

Butuh satu panggilan lagi sebelum akhirnya sosok jangkung Kris keluar dari kamar mandi. Kyuhyun langsung memasuki kamar mandi begitu adiknya itu benar - benar keluar. Setitik noda merah di wastafel menarik perhatian Kyuhyun, dia melirik kedalam wastafel untuk memastikan apa itu. Sedikit mengabaikan panggilan alam yang dirasakannya sejak tadi.

"Kau mimisan lagi Kris?" teriak Kyuhyun dari kamar mandi, pintu kamar mandi masih terbuka, sehingga Kyuhyun berharap Kris mendengar teriakannya. Kyuhyun menyalakan wastafel, membuat darah yang tertinggal luruh oleh air.

"Ya," Kris balas teriak, dari arah ruang keluarga. Dia sudah duduk di sofa dan menonton acara musik sekarang.

"Kurasa lebih baik kau ke dokter," ujar Kyuhyun sebelum menutup pintu kamar mandi.

Kris tidak menjawab, pandangannya masih tertuju ke televisi tapi pikirannya tidak disana. Dia ingat, banyak sekali darah yang dia keluarkan kali ini. Wajar kalau dia merasa sedikit pusing. Kris menghela nafas sebelum membaringkan tubuhnya di sofa. Acara musik di televisi menampilkan sekelompok boy group yang Kris tidak tahu namanya, dan dia kurang tertarik -- oh ayolah, Kris laki - laki normal dan penampilan para personel girl grouplah yang dia suka -- jadi lelaki itu memejamkan matanya.

*

Kris masih tertegun di ujung ranjangnya, tangannya memegang kertas putih yang dia dapatkan dari dokter 2 jam lalu, hasil testnya. Dia tetap pada posisi itu sejak nyaris 15 menit lalu, tetap bergeming bahkan sampai saat Kyuhyun pulang dan memasuki kamarnya.

"Kukira kau kemana," ujar Kyuhyun sambil mendekati Kris.

Kris tidak menyahut, dia menatap datar hyungnya.

"Kau jadi ke dokter? Apa katanya?" tanya Kyuhyun santai, dia berdiri di depan Kris, diletakkannya tasnya di sebelah Kris.

Tanpa menyahut perkataan Kyuhyun, Kris menyodorkan kertas yang sedari tadi dipegangnya. Kyuhyun meraih kertas itu, membacanya dengan seksama.

"Myelofibrosis?" gumam Kyuhyun, "Apa itu Kris?"

Lagi - lagi Kris tidak menyahut, Kyuhyun memandang Kris heran, menyadari adiknya melamun.

"Ya! Kris?!"

"Hah?" Kris mendongak.

"Myelofibrosis itu apa?" ulang Kyuhyun, "Ah susah sekali namanya," gumamnya pelan kemudian.

Ada perasaan lega dalam hati Kris ketika dia sadar Kyuhyun tidak familiar dengan penyakit itu. Tentu saja, dia sendiri juga baru pertama kali ini mendengar tentang penyakit itu.

"Itu salah satu jenis anemia hyung," satu kebohongan meluncur mulus dari bibir Kris. Bukan sepenuhnya bohong sebenarnya.

"Begitu? Kenapa tidak ditulis anemia saja, susah sekali namanya," Kyuhyun meletakkan kertas itu di atas meja.

"Kau sudah makan?" tanya Kyuhyun.

"Belum hyung," jawab Kris, kali ini dia kembali menatap Kyuhyun.

"Ayo makan, kita makan di luar atau bagaimana?"

"Hyung saja yang makan, aku mau tidur."

"Makan dulu Kris, baru tidur."

Itu paksaan, Kris tahu itu.

"Aku mandi dulu kalau begitu."

Kyuhyun mengangguk, "Kau mau makan di luar?"

"Tidak, kita makan ramen saja."
Kyuhyun mengangguk untuk kedua kalinya, kemudian meninggalkan kamar Kris. Kris kembali menundukkan wajahnya sepeninggal Kyuhyun, mengingat kembali apa yang dikatakan dokter padanya.

MYELOFIBROSIS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang