Part 6

938 76 4
                                    

     Ini hari keempat Kris koma, tidak ada peningkatan dalam kondisinya. Bahkan beberapa waktu lalu detak jantungnya sempat berhenti. Beruntung dokter berhasil menyelamatkannya. Kyuhyun menemani Kris sendirian di ICU. Dia memaksa Yeonhee pulang karena kondisi eommanya sendiri juga kurang baik. Sepertinya karena kelelahan dan terlalu mengkhawatirkan Kris -- terlebih saat tadi mendengar kondisi Kris menurun -- kesehatan Yeonhee ikut menurun. Hankyung menemaninya di rumah karena Yeonhee tidak mau dirawat di Rumah Sakit. Sudah dua hari Kyuhyun tidak bekerja, toko sepenuhnya dia percayakan pada Jongwoon, meskipun Jongwoon beberapa kali menghubungi Kyuhyun saat akan mengambil keputusan yang perlu Kyuhyun ketahui.

     Hari sudah semakin sore, dedaunan beterbangan di luar. Musim gugur. Salah satu musim yang Kris sukai karena pohon mapple di depan rumah mereka akan berubah warna menjadi cokelat dan berguguran. Saat Kris masih kecil, dia menyebut itu dengan hujan daun. Kyuhyun tersenyum mengingatnya, tapi senyuman itu memudar saat dia sadar kalau saat itu dia masih tidak nyaman dengan Kris dan sering bersikap tidak acuh padanya.

     Seandainya saja sejak awal hubungan mereka tidak seperti itu, sepertinya akan sangat menyenangkan mempunyai saudara baru.

     Kyuhyun mengusap wajahnya, kemudian membenahi selimut Kris. Diusapnya kepala Kris pelan.

     "Bangunlah," pinta Kyuhyun.

*

     "Mama?" tanya Kris ragu saat melihat sosok ibunya duduk di sofa ruang tengah rumah mereka di Beijing.

     Liu Xi -- mama Kris -- menoleh dan tersenyum, dia melambai ke arah Kris, meminta Kris mendekat. Kris menurut dan duduk di samping Liu Xi, membiarkan Liu Xi mengusap kepalanya beberapa kali.

     "Kau sudah dewasa sayang," ujar Liu Xi sambil terus mengusap rambut Kris, Liu Xi menatap wajah Kris. "Kau tampan," lanjutnya.

     "Aku merindukan mama, aku ingin ikut dengan mama," ujar Kris.

     Liu Xi menggeser duduknya kemudian menepuk pahanya pelan. Mengerti dengan maksud Liu Xi, Kris membaringkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di pangkuan Liu Xi.

     "Kau boleh ikut dengan mama, tapi sekarang belum saatnya."

     "Lalu kapan?"

     "Nanti Kris, tunggulah sebentar, saat waktunya tiba, mama akan menjemputmu."

     "Kenapa tidak sekarang?"

     "Masih ada yang belum merelakanmu Kris."

      Dahi Kris mengernyit, dia mendongak menatap mamanya, "Hyung?"

      Liu Xi mengangguk, "Dia masih tidak ingin kau pergi sekarang."

      Kris tidak menyahut perkataan Liu Xi, dia kembali memalingkan wajah dari Liu Xi.

     "Kris, mama akan menjemputmu nanti. Tapi untuk saat ini, berjuanglah. Lakukan apa yang bisa kau lakukan untuk mempertahankan hidupmu. Berusahalah semampumu menghadapi penyakitmu."

     "Tapi aku lelah mama."

     "Mama tahu, tapi kau masih sanggup berjuang lebih dari ini. Nanti, saat kau benar - benar merasa lelah dan tidak mampu bertahan lebih lama. Saat itulah mama akan menjemputmu. Mengerti?"

     Kris mengangguk, dia memejamkan matanya.

     "Sekarang, bangunlah."

*

     Jemari Kris bergerak, dan Kyuhyun terpaku saat mata Kris perlahan terbuka. Kedua iris cokelat itu bergerak ke kanan dan kiri, mencoba mencari tahu dimana dia berada sekarang.

MYELOFIBROSIS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang