Trapped in Choi's Charm

Chapter 3: I'm So Sorry

#Previous Part

"Apa yang sebenarnya membuat mu tidak nyaman? Apa yang sebenarnya kau khawatirkan?! Apa kau mengira aku akan kembali padanya?!"

"Sepertinya dia masih ingin kembali padamu." tegas Choi Siwon menyuarakan apa yang ada dipikirannya.

"Oppa! Kenapa kau selalu membahas masalah ini?! Bukankah pembicaraan mengenai hal ini sudah berakhir lebih dari dua tahun lalu?! Kenapa kau mengungkitnya lagi?!"

"Tidak ada niatan apapun. Aku hanya sekedar menebak, kenapa kau terlihat begitu gusar?" pertanyaannya kembali memojokkanku.

"Kenapa kau seolah-olah memojokkanku? 'iya! aku begitu senang dan bahagia bertemu kembali dengan mantan kekasihku' apa itu jawaban yang ingin kau dengar dari mulutku?!"

"Aku hanya tak ingin kehilanganmu, La Belle."

'Nyatanya kau telah kehilanganku.'

- Trapped in Choi's Charm -

I'm so sorry. – Kim Raya –

- Trapped in Choi's Charm –

"Apa kau ingat bagaimana awal pertemuan kita? Bagaimana ketika itu kau berusaha mendapatkan cintaku walaupun aku berulang kali menolakmu." Choi Siwon memintaku mereview kembali peristiwa yang terjadi lima tahun lalu.

"Aku juga masih sangat ingat bagaimana rasanya ketika kau mulai berhenti mengejarku dan memilih kembali bersamanya. Aku baru menyadari jika aku juga mencintaimu ketika kau mulai menyerah akan diriku." lanjut Siwon Oppa masih dengan kepala tertunduk.

Kini perasaan takut menyelimutiku. Aku takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku takut melihat wajahnya, dan aku pasti tak akan sanggup menatap kedua mata pria dihadapanku jika pria ini mengangkat wajahnya.

Aku tak akan sanggup melihat sorot matanya, aku takut sorot mata itu akan datang lagi. Sorot mata penyesalan dan kepedihan yang melemahkanku. Sorot mata yang muncul ketika dulu aku lebih memilih kembali bersama Choi Seunghyun dari pada terus mengharapkan dirinya. Ketika dulu, aku yang mulai menyerah mendapatkan cintanya, dan lebih memilih untuk kembali bersama cinta pertamaku. Kumohon jangan tunjukkan lagi sorot mata yang mampu membuatku melakukan apapun untuk menghilangkannya. Kumohon.

Dan ketika Siwon Oppa mengangkat wajahnya, seketika itu juga tubuhku melemas. Untuk kesekian kalinya rasa bersalah melingkupi tubuhku sehingga menyebabkan seluruh sendiku melemah. Sekuat tenaga aku mencoba menahan air mataku yang sudah membendung sejak tadi. Tatapan terluka itu datang lagi, menghujamku teramat dalam.

"Oppa, jebal. Kumohon jangan seperti ini, eo. Kau berpikir terlalu berlebihan. Dia hanya masa laluku saat ini, tak lebih dari itu." Aku berucap lirih sambil menggenggam tangannya yang berada diatas meja. Sebenarnya apa yang aku lakukan saat ini adalah untuk menutupi berbagai emosi yang bergolak dalam diriku sendiri.

Siwon Oppa kembali menatap mataku dalam seperti mencoba mencari sesuatu namun ternyata tak ia temui disana. Sorot terlukanya yang juga melukaiku perlahan menghilang.

"Kau benar, mungkin aku terlalu berlebihan." Siwon Oppa menghembuskan nafasnya keras, "Aghh... Sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu banyak pekerjaan hingga sering menyebabkan aku berpikir yang tidak-tidak. Mianhae, eo." Siwon Oppa mencoba merilekskan dirinya sendiri, namun sorot kekhawatiran belum sepenuhnya hilang dari sudut matanya.