Chapter 1: A Man from the Past

191 12 1
                                    

Ckiit...

Suara decitan dari sepasang ban belakang yang beradu dengan aspal jalanan, terdengar nyaring ketika aku menghentikan Black Corvette Stingray yang ku kemudikan tepat di depan sebuah gedung perkantoran mewah di kawasan bisnis Teheran daerah Gangnam.

Seorang petugas valet dengan sigap membukakan convertible door Corvette-ku. "Selamat siang Kim Agasshi." sapanya ramah.

"Selamat siang." Aku membalasnya tak kalah ramah.

Meninggalkan kendaraan pribadiku untuk diurus oleh petugas valet, aku melangkah memasuki bangunan tinggi yang dikenal dengan nama Choi Tower ini. Beberapa pegawai Choi Group yang mengenaliku mengangguk sebagai sapaan hormat. Aku membalas mereka dengan senyuman ramah.

"Selamat siang Nona Kim." Langkahku langsung terhenti kala seorang receptionist yang berada dibalik meja tinggi penerima tamu menyapaku sopan. Wanita cantik berblazer coklat ini menghentikan langkahku menuju lift.

"Selamat siang Nona Jung." Sapa ku balik. "Apa Wapresdir Choi ada ditempat?"

"Wapresdir Choi ada di ruangannya, Nona. Silahkan."

"Terima kasih."

Tanpa menunggu, aku langsung melanjutkan langkah kakiku yang semula terhenti. Namun, tepat di depan pintu lift yang kutuju terlihat dua sosok pria yang tampak familiar. Senyum lebar langsung muncul di wajahku begitu aku mengenali salah satu dari mereka.

"Kyunnie!" Panggilku antusias sambil mempercepat langkah.

Panggilan yang kulakukan tadi ternyata cukup keras hingga menyebabkan bukan hanya pria yang berada didepan lift, tapi beberapa pegawai yang berada di lobby kantor Choi Group juga ikut menatap penasaran ke arahku. Dan aku langsung menunduk malu karena ulahku sendiri.

"Hya, Kim Raya-ssi! Berhenti memanggil namaku seperti itu, ini dikantor." Cho Kyuhyun, pria dengan setelan abu-abu itu menatapku kesal. Dengan tanpa rasa bersalah aku justru membalas ucapan Kyuhyun dengan senyum paling manis.

Cho Kyuhyun, dia adalah teman baikku. Kami saling mengenal sejak kecil. Dan aku suka sekali menggoda Kyuhyun dengan memanggil nama kecilnya di depan umum dan dia akan selalu melayangkan protes akan hal itu. Itu dapat merusak wibawanya sebagai salah satu pimpinan di Choi Group, begitu katanya selalu.

"Arasso, arasso. Mianhae, Direktur Cho." Godaku lagi pada Kyuhyun sambil tersenyum lebar. "Eo, kau Minho-ya." Lanjutku kaget saat mengenali sosok pria tinggi berbalut Italian black suit yang berdiri tepat disebelah Kyuhyun.

"Annyeong Noona." Minho tersenyum ceria ke arahku.

"Annyeong. Sedang apa kau disini?"

Ting..

Tepat ketika itu pintu lift terbuka, kami beriringan masuk ke dalamnya. Ketika lift mulai bergerak, tak lupa Kyuhyun menekan tombol 20, lantai paling atas bangunan ini, lantai yang akan sama-sama kami tuju.

"Memangnya tidak boleh kalau dia ada disini?" tanya Kyuhyun sedikit ketus.

Sahabatku yang satu ini memang terkadang sangat menyebalkan, persahabatan dan kebersamaan kami sejak usia 8 tahun, sama sekali tak membuat Kyuhyun mampu bersikap manis terhadapku. Walau sikapnya terkadang membuat ku naik darah dan kami sering sekali bertengkar, tapi sebenarnya aku sangat menyayanginya karena dia adalah sahabatku satu-satunya.

"Direktur Cho, bisakah kau sedikit bersikap lembut padaku?! Kau taukan siapa aku?!" balasku tak kalah ketus.

"Aish, sombong sekali calon menantu keluarga Choi ini." cibir Kyuhyun dengan tawa ringan.

Trapped in Choi's CharmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang