ENAM BELAS

20.3K 901 18
                                    

Kami melenggang anggun ketika memasuki gedung , semua bernuansa gold dan crem. Gedung telah di penuhi para tamu mengenakan gaun mahal mereka yang berwarna maroon dan hitam seperti tema. Sang pengantin yang sedang berbahagia berdiri di panggung tempat mereka di pajang , mengenakan gaun dan jas putih .

Mia tampak cantik menggunakan gaun putih itu , masih terlihat pangling untukku meski ini pernikahan kedua kali untuknya. Sedangkan Kevin ia tampak gagah , warna putih yang ia kenakan menambah kesan wibawa padanya.

Farid mengalungkan tangan kanannya pada pinggulku , saat aku menoleh padanya ia hanya tersenyum. Menampilkan gigi gigi putihnya yang ku jawab dengan gelengan dan senyum geli. Aku tak tahu apa yang ia rasakan tapi menurutku ia juga sulit menerima kenyataan kalau Mia sudah menikah lagi , meski kini ia memiliki Shella.

"Hey" panggilnya menyadarkanku
"Kenapa?" Tanyanya

"Tak apa" jawabku singkat

"Kau terlihat cantik" ucapnya menggodaku lagi , ia sudah mengatakan itu berkali-kali malam ini.

"Iya Farid terima kasih LAGI" ucapku penuh penekanan

Ia tertawa kecil , membuatku sulit menahan tawa.

"Baiklah mari kita beri selamat pada pengantinnya, Huh" tarikan nafas panjang itu sontak membuatku tertawa lagi.

"Tenanglah" ujarku menenangkannya

Malam ini aku tak mengenakannya , dress pemberian Sam. Aku terlalu takut , takut jika aku hanya memberi harapan. Harapan akan kembali padanya bukan sebagai kekasihnya tapi jadi pelayannya seperti masa lalu , bahkan sebenarnya aku terlalu takut bertemu dengannya hari ini . Tapi ini adalah hari pernikahan Mia , aku tak ingin rasa bersalah karena tak datang muncul kembali seperti saat ia menikah dengan Sam.

Aku mulai menaiki tangga , di bantu Farid karena heels berukuran 7cm yang aku gunakan ini menyulitkanku.

"Mia ..." teriakku , wanita cantikku begitu mempesona berbalut gaun putih panjang .

Rambutnya di ikat rapih dengan tudung yang terurai kebelakang , wajahnya tampak berseri merah . Terlihat senyuman yang tak henti ia tunjukkan.

"Selamat ya" ucapku

"Terima kasih ya , kalian sudah datang" ucapnya memelukku

Ketika Farid mulai mendekati Mia terlihat kedua orang ini canggung , berbicara saling berbisik.

"Selamat ya Kevin" ucapku pada Kevin untuk mengalihkan perhatiannya.

"Terima Kasih Anda , lama juga tak bertemu . Apa kabarmu?" Ujarnya yang untungnya bisa mengalihkannya dari Mia dan Farid

"Baik Kevin"

"Apa pekerjaanmu sekarang?"

"Aku masih pengangguran yang baru lulus"

"S2?" Tanyanya tampak tak percaya

"Dia di tawari jadi pembantu pengajar di Belanda sayang" celetuk Mia membuatku tersenyum malu

"Oh bagus sekali, kau akan mengambilnya?"

"Sayang ... kita bisa ngobrol nanti , Anda akan disini sampai acara selesai . Para tamu sudah mengantri" tegur Mia melototiku yang di balas kekehan oleh aku dan Kevin .

Aku mengambil salah satu makanan kecil di meja panjang yang di penuhi makanan , mencari sosok Farid yang tadi ke toilet. Dan ketika sadar seorang pria tampan yang ku kenal menatapku sendu dengan senyuman manis terpasang , aku hanya terpaku menatapnya yang lama tak kulihat itu. Membuat wajahku tetap datar tanpa ekspresi , berharap ia menghampiriku yang tak bisa kupungkiri.

I am your slave is not yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang