TUJUH BELAS

24.6K 864 17
                                    

Hari pernikahan Daniel tiba , aku menemaninya di kursi depan altar pernikahan bersama keluarganya. Prosesi pernikahan berjalan hikmat , meski tema pernikahan garden party wedding.

Daniel tampak begitu senang begitupun Shireen yang kini menjadi istrinya , mereka pasangan yang serasi.

Semua tamu datang dan memberi selamat pada mereka , setelah mengucapkan selamat aku memilih menjauhkan diri ke sudut kebun . Memandangi perdesaan yang terlihat kecil dari atas , terasa begitu damai jika aku bisa tinggal disini untuk beberapa hari.

"Menikmati pemandangan?" Tanya seorang wanita disisiku , tunggu aku mengenal suara itu. Aku menoleh dan terkejut , ANDA?

"Hai" sapanya

Wanita itu tampak begitu cantik , menggunakan shortdress merah muda.Rambutnya di curly terlihat begitu mempesona, dengan riasan di wajahnya yang tidak berlebihan.

Ia mengayun ayunkan tangannya di depan wajahku yang terpaku

"Oh hai, kau di undang Daniel?"

Ia hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman manisnya.

"Dengan siapa kau kemari?" Tanyaku

Ia memicingkan matanya curiga, lalu tersenyum licik.

"Kau? Dengan siapa kau kesini?"

"Aku bertanya padamu nona? Kenapa kau bertanya lagi?"

"Aku tidak dengan siapapun. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga , bagaimana dengan pacarmu?"

"Pacar?"

"Farid?"

Ia tertawa kecil tak percaya , membuatku bingung.

"Farid akan menikah tahun depan , dan kau bisa pastikan bukan aku mempelai wanitanya" ucapnya lagi dengan tawa kecil yang lepas dari bibirnya

Aku menghela nafas lega, tersenyum sembari menggelengkan kepalaku.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau pria kaya yang di gilai wanita, lalu mana wanita wanita itu?"

"Aku hanya setia pada seorang wanita"

Ia terdiam sesaat lalu mulai membuka mulutnya lagi "Mia?"

Aku menggeleng tak setuju , aku ingin mengungkapkannya bahwa yang ku cintai hanya dia.

"Hai Anda , kenalkan ia sahabatku Sam. Ia seorang duda yang masih single" ujar sang mempelai laki-laki menghampiri kami

Anda hanya tertawa kecil , Daniel pun mengajak kami berfoto bersama . Setelah acara selesai aku meminta untuk mengantarnya ke hotel tempat ia menginap, yang kebetulan dekat dengan rumah Daniel.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Baik, dan kau?"

"Baik"

Kami terdiam kembali

"Anda sebenarnya ..."

"Sam" bisiknya memotong ucapanku

Membuat kami terdiam kembali hingga kami sampai di hotel tempat ia menginap , ia mengajakku ikut meski ku tahu itu hanya basa basinya.

--***--
Anda Pov

Ia tak menemaniku , ia hanya mengantarku sampai di teras lobi hotel. Aku berfikir selama perjalananku menuju kamar , aku benar-benar memberanikan diri untuk menyapanya tadi. Setelah sekian lama , aku hanya bisa memikirkannya.

Ketika ku ingin menutup pintu sebuah tangan menahannya , dan Sam masuk mencium bibirku sembari menutup pintu . Membalikkanku ke arah pintu hingga aku tersudut , ia melumat bibirku sedikit kasar.

I am your slave is not yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang