Chapter 7 : Liliana Richardson

653 80 8
                                    

New Orleans Hospital...
Alvan Wincester dan James Carter duduk menunggu dengan cemas. Lily Dawson yang pingsan masih belum sadar juga.

Walau dokter mengatakan dia hanya kelelahan tapi entah kenapa gadis itu masih belum sadar juga. Tanpa mereka ketahui, saat itu Lily melihat visi sekali lagi dalam tidurnya.

Entah sejak kapan, Lily mulai merasa udara di sekelilingnya mendadak menjadi dingin. Angin yang berhembus membuat Lily bergidik.

Cahaya semakin redup dan bayang-bayang tampak memanjang di kamar. Tercium bau tanah dari lantai.

Dalam sekejap, pemandangan di dalam kamar rumah sakit itu berubah menjadi hutan.

Lily merasa dirinya ditarik ke dalam suatu lubang kosong dalam tanah.

Lily setengah mati berusaha merangkak keluar dari tanah yang berat dan gelap itu.

Tanah itu menyumbat hidung dan matanya. Membuatnya tak bisa bernapas.

"Aku dikubur! Aku dikubur hidup-hidup!" ujar Lily ketakutan seraya mencakar-cakar tanah sekuat tenaga.

Tiba-tiba seseorang mengulurkan tangan padanya, tangan itu terluka dan berdarah. Lily menggigil melihat tangan penolongnya.

Dengan takut dia melihat ke atas dan dia melihat gadis itu, Liliana Richardson, memandangnya dengan senyuman hangat.

"Jangan takut, aku akan menarikmu keluar. Tolong aku! Maka aku akan menolongmu," ujarnya lembut.

Walau sedikit takut, Lily mengulurkan tangannya dan akhirnya Liliana Richardson menariknya keluar.

Wajah cantik Liliana Richardson hancur sebelah, gaunnya robek dan bercak merah darah membasahi gaunnya.

"Aku menunggu di sini. Katakan pada Alvan Wincester, aku mencintainya. Pergi dan kembalilah! Tolong kami!" pintanya lembut seraya perlahan melayang ke arah hutan.

Tapi sebelum dia menghilang, Liliana Richardson menunjuk sebuah pohon pinus sebagai tanda. Lily hanya mampu menatap sosok itu menghilang tanpa bersuara.

"Ingin kabur? Jangan harap kau bisa keluar dari hutan ini. Liliana Richardson sudah mati, dia tak mampu menolongmu lagi," seru suara lain dengan sinis dan dingin.

Sosok itu, tanpa bisa dia lihat dengan jelas wajahnya, mengacungkan kedua tangannya ke atas dan membuat tubuhnya terbang melayang.

Tubuh Lily melayang dan saat penyerangnya akan melemparnya ke tanah, semuanya mendadak lenyap.

"AAHHHHH..." jeritnya lagi.

Akhirnya dia terbangun, bangun dan menjerit. Alvan Wincester dan James Carter spontan menghampirinya

"Ms Dawson, apa kau baik-baik saja?" tanya Alvan cemas.

"Aku melihatnya. Sama persis dalam mimpiku. Rumah itu hancur berkeping-keping dan rata dengan tanah." jawab Lily ketakutan, sambil memandang kosong ke depan.

"Aku melihat Liliana Richardson. Dia bilang dia mencintaimu. Dia minta aku kembali ke sana dan mencari mereka." Lily terdiam sejenak.

"Wanita jahat itu membunuh mereka berdua. Bryan Fillan dan Liliana Richardson!" tambahnya lirih.

Alvan terdiam pilu. Hatinya bagai disayat sembilu. Kekasih yang sudah lama dicarinya kini sudah tiada lagi di dunia ini.

"Pembunuh itu masih berkeliaran. Kalian harus segera mencari dan menangkapnya." pinta Lily takut.

"Dia ingin membunuhku juga," lanjutnya dengan wajah pucat ketakutan.

"Sudah kubilang sejak awal jangan ikut campur!" seru suara lain mendadak muncul di sana.

To be continued...

The Face Of Terror (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang