Hyuga Hinata

3.4K 260 21
                                    

Berjalan keluar dengan pasti. Tak merasa bersalah sama sekali.

Dengan rambut indigo panjangnya yang tergerai melambai tertiup sapuan angin sepoi.

Kemeja putih mencetak jelas lekuk tubuhnya. Almamater biru dongker sengaja tak di kancing. Dibiarkan nya terbuka. Rok lipit pendeknya tidak menutupi paha mulusnya yang berwarna putih susu.

Masih dengan tas ransel di pundaknya Hyuga Hinata yang sebenarnya tak suka membolos pergi ke perpustakaan. Disana tempat ia juga bisa mendapatkan ilmu selain di kelas dengan guru yang mengusirnya.

Hyuga tak akan memohon belas kasih dan bersujud meminta sesuatu.

Terlambat memang kesalahan. Paling tidak ia telah berusaha untuk hadir. Dihukum karna hal itu wajar. Mau protes tak ada gunanya.

Menghabiskan waktu dan malah merugikan teman sekelasnya.

"Hyuga-san. Kau tidak mengikuti pelajaran?" Tanya penjaga perpustakaan.

"Dia mengusir ku. Ibiki-sensei kau tak akan mengusir ku juga kan?" Tanyanya dengan wajah jutek yang tertekuk.

"Hahaha.. cari lah tempat duduk yang kau suka." Balas Ibiki-sensei.

Hinata berjalan memasuki perpustakaan yang sepi. Mendudukan diri di pojok kanan dekat jendela.

Membuka buku pelajaran dan mulai mempelajarinya.

Dia tak akan turun tahta dari peringkat ke-2 seluruh Akademi Exclusive Study International grade 11. Bahkan berkeinginan mencapai puncak dan mendapatkan julukan "Queen".

'Sret' kursi di geser didepannya membuat Hinata mendongakkan kepalanya dari buku.

Setelah melihat orang tersebut Hinata kembali fokus pada buku dihadapannya.

Pengganggu yang tak perlu dihiraukan. Itulah pikiran Hyuga sulung satu ini.

"Hinata-chan.." panggil orang itu manja.

Hinata diam saja. Malas meladeni.

"Hinata-chan..kok diam saja sih.." godaan masih berlanjut.

"Diam.."balas Hinata datar.

"Uh.. takut.." ucap orang tadi.

"Hinata-hime... senyum dong.. entar cepat tua." Masih bersikukuh menggoda.

'Brak' meja jadi sasaran pukulan tangan putih Hinata.

"Uchiha tuli!! Ku bilang diam Baka!!" Teriakan Hinata mengagetkan Ibiki-sensei.

"Akhirnya kau bersuara juga. Ku kira kau lupa caranya berbicara.." ucap Sasuke santai.

"Uchiha pengganggu. Pergi sana!" Hinata kembali berteriak.

"Tidak.. sebelum kau memanggil nama kecil ku. Sayang~" Hinata bergidik mendapat panggilan sayang dari si playboy cap bunga mawar.

Keributan terjadi.

Si Hyuga yang membentak.

Si Uchiha yang hobinya menggoda.

Dan dua-duanya sama-sama tak mau mengalah.

Ibiki tak bisa lagi mentolerir keributan dalam perpustakaan yang harusnya tenang dan damai.

"Ano.." Ibiki agak takut menginterupsi.

Dan dua orang itu masih ribut dengan urusan mereka yang tak penting sama sekali.

"Maaf..." Ibiki masih bersabar.

Masih tak dianggap.

Bahkan suara dua orang di hadapan nya semakin nyaring.

"DIAM!! KELUAR KALIAN!!!" akhirnya kesabarannya meluap.

Dua orang tadi terdiam.

"Kau bilang tak akan mengusir ku.." ucap Hinata dingin.

"I..itu jika kau tidak ribut." Ucap Ibika takut melihat aura Hinata.

"Huh" Hinata mendengus jengkel. Merapikan kembali buku-buku terabaikan.

"Ini salah mu." Menatap Uchiha Sasuke sinis lalu berlenggang pergi.

Sasuke mengikuti Hinata.

"Hinata-chan.. setelah ini kau akan kemana?" Tanya Sasuke mengejar langkah Hyuga.

"Bukan urusan mu!" Hinata semakin jutek.

"Aku ikut membolos ya" tangan Sasuke melingkari leher dan berakhir di pundak Hinata.

Hinata terkejut.

'Grep' memegang pergelangan tangan asing yang tak diundang.

Menariknya dengan kuat. Sedikit membungkukan badannya dan 'dbuk' pemilik tangan tadi terhempas ke lantai dingin.

"Rasakan itu Uchiha!" Hinata berujar mantap melihat ke arah Sasuke yang tersungkur.

"Ouch.. Sakit.." Sasuke mengelus bagian yang terhantam keras.

Hinata masih melihat Sasuke yang menjadi korban bantingannya.

Senyum kemenangan tercipta dibibir mungilnya yang berwarna pink alami namun menjadi agak memerah karna tambahan polesan lipstik.

"Apa yang kalian lakukan?" Suara tegas menginterupsi.

Semua melihat ke arah orang tersebut.

"Menma-kun?" Hinata sedikit terkejut dengan kehadiran Presiden akademi tempatnya menimba ilmu.

"Kalian berkelahi?" Tanya Namikaze Menma.

"Oh.. Menma! Hinata baru saja.."ucap Sasuke masih diposisi nya.

"Te..tentu saja tidak!!" Hinata berseru. Langsung membungkam mulut si Uchiha.

Tangan mungilnya entah sadar atau tidak menutup mulut si Uchiha itu dari posisi belakang. Jadi secara tidak langsung Hinata memeluk Sasuke dan menempelkan bagian tubuh khusus ceweknya pada punggung Sasuke.

"Terserah.. cepat berkumpul diruang rapat." Perintah Menma lalu pergi meninggalkan dua orang berambut gelap tadi.

"Huf.." Hinata melepas bekapan pada Sasuke.

Berniat pergi menyusul Namikaze Menma.

"Hinata-chan.. tambah kenyal ya.." ucap Sasuke tanpa dosa.

Hinata memerah. Berbalik ke arah Sasuke.

"Buk!" Satu pukulan telak diwajah tampan Uchiha.

"Baka!!" Teriakan Hinata menggema.

Sasuke kembali tersungkur dengan hidung mimisan dan wajah membiru.

"Lion Fist!" Sasuke memanggil sebutan sayang lainnya untuk si Hyuga.

Hahhahaha..

Very OOC..

Lanjut?

Road To SasuHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang