Author Pov
Ditempat lain,sebuah mobil terparkir dihalaman sekolahan yang terkenal no.2 setelah sekolahan favorit pertama.
Wanita berparas anggun berwajah agak sengak keluar dari mobilnya serambi menenteng tas dipundak sebelah kanannya,ia langsung berjalan menuju kelasnya.
Cindy wanita itu tadi hanya menatap dingin kearah orang-orang yang menatapnya kagum.Ia dikenal galak dan dingin kepada siapa pun tapi tidak pernah mengurangi kecantikan dirinya.Sudah berapa kali ia ditembak cowo tapi tetap ditolaknya tidak tau apa alasan dia menolak cowo-cowo itu.
Cindy berjalan dilorong sekolahan yang sudah lumayan rame,ia melewati kelas seniornya.Kelasnya berada ditengah-tengah,karena kelasnya dihimpit kelas junior dan senior.
Dikelas Cindy melemparkan tas miliknya dibangku dipojok kanan dan no.3 dari depan.
Cindy langsung duduk dikursi miliknya,karena jam masuk masih lama,ia langsung mengeluarkan Iphone-nya dan headset setelah itu ia menyetel lagu kesukaannya sambil tidur dengan tangan terlipat dimeja.
Noris yang baru saja masuk kelas langsung disungguhkan dengan pemandangan temannya Cindy sedang duduk sambil tidur,ia yang melihat itu hanya menggelengkan kepala,kebiasaan buruk teman yang satu ini memang sulit dihilangin tapi jangan heran Cindy termasuk orang yang sayang sama orang terdekatnya contoh Adiknya.
Noris langsung berjalan ke arah meja Cindy yang berniat membangunkan temannya itu.
"Woyyy!! Cin bagun lo kebiasaan banget deh lo ini!",Noris mengguncangkan temannya tapi Cindy tidak bergeming sama sekali.
Noris mendesah pelan,dan mengguncangkan sekali lagi.
"Oyyy!! Bangun lo kebo!! molor mulu kerjaannya!!",Cindy masih dengan posisi yang sama.
Dengan sedikit kesal,Noris langsung menarik rambut Cindy kebelakang.
"Aduhhhh!! Sakit bego!! Ganggu aja lo Ris ngantuk gue ini!!",Cindy langsung tertidur kembali.
Noris yang awalnya senang saat Cindy bangun,langsung mengelahkan nafas kasar melihat Cindy kembali keposisi semula.
"Lo ini gk pernah ngilangin kebiasaan buruk lo yang satu ini Cin? Lo ngapain aja sih sampe setiap hari molor mulu?",Noris tau temannya itu tidak mendengarkan ocehan dirinya,tapi ia masih bingung kelakuan Cindy ini.
"Bukan urusan lo gue habis ngapain,tapi gue minta gk usah pertanyaakan soal itu!!",nada dingin keluar dari mulut Cindy yang sudah terbangun dan mendengarkan ocehan Nouris untuknya.
Noris tau temannya tidak ingin memberitahunya,tapi ia heran sepribadi itukah pertanyaannya.Tapi Noris akan menyelidiki Cindy dengan diam-diam itu pun kalo ia bisa.
Guru Matematika masuk kedalam kelas Cindy,dan menyuruh mengerjakan tugas yang ia berikan untuk murid dikelas itu.
"Cin,gue ini sahabat lo.Kenapa lo gk mau kasih tau tentang lo ke gue Cin? Apa lo gk nganggap gue sahabat lo lagi?".
"Gue bukannya nganggap lo bukan sahabat gue Ris,tapi gue gk siap ngasih tau tentang gue ke lo Ris,gue butuh waktu buat nyeritain itu semua ke lo tapi gue bakal tetep kasih tau lo kalo gue udh bener-bener siap",lirih Cindy.
Noris yang sedang menulis,langsung menatap kearah Cindy yang masih mendengarkan guru yang berada didepannya.
"Emang ada apa dengan kisah hidup lo sampai segitu privasinya Cin?",tanya Noris.
"Gue udh bilang gue belum siap Ris".
"Oh,ok tapi lo janji bakal kasih tau tentang lo ke gue Cin",ujar Noris.
Cindy hanya mengganguk,dan melanjutkan mendengarkan penjelasan gurunya.
Part ini pendek banget kalo menurut sy sih,tapi emng bener.
Maaf kalo ini mengecewakan kalian,sy masih mencoba buat cerita ini menjadi lebih baik lagi.
Jangan lupa kritik dan saran karena itu bisa membantu sy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi
PoetryWaktuku tidak banyak,apakah aku siapa meninggalkan semuanya termasuk kenangan manis mau pun pahit dan menyusul kedua orang tuaku. Penyakit ini yang membuat semuanya terjadi,kenapa harus aku?? Kenapa tidak yang lain?? Ataukan aku memang ditakdirkan b...