7

626 27 0
                                    

"Hhhhh...g..gue di..dimana?",Aura menerjapkan matanya berkali-kali untuk bisa menyesuaikan cahaya didalam ruangan itu.

"Lo lagi dirumah sakit Ras.Tadi lo pingsan disekolah jadi gue dan Bagas bawa lo kesini",tutur Bella yang sudah menahan emosi saat Aura terbangun.

"Ka...kalian ta..u pen...yakit gue dong?",Aura telah sadar terkejut setengah mati saat tau dirinya dirumah sakit.Rahasia yang ia tutupi terbongkar sudah.

"Iya,kami udh tau penyakit lo Ra",ucap Bagas.

"Kenapa lo nutupin penyakit lo itu Ra dari gue dan kak Cindy?!!! Asal lo tau penyakit lo itu udh stadium akhir Ra!! STADIUM AKHIR!!",Bella kecewa sama Aura tapi ia tau sulitnya untuk memberi tau orang tentang rahasia yang disembunyikan sendiri yang setidaknya hanya sedikit saja,tapi emosi kini sedang mengendalikan tubuhnya jadi ia tidak bisa berpikir jernih.

Bagas mengelus punggung Bella yang sudah emosi.

"Udh Bel,pasti Aura ada maksud untuk nutupin penyakitnya ini.Mending lo bantuin sahabat lo yang untuk bisa ngelawan penyakitnya,tapi gk kyk gini Bel gk usah pake emosi",kata Bagas namun kata-katanya itu penuh penegasan.

"Percuma Gas gk bakalan bisa,gue udh kecewa sama dia Gas tapi dia masih sahabat gue Gas",lirih Bella.

Bella langsung duduk disofa yang berada samping tempat tidur Aura.

Sedangkan Aura masih terisak dikasur tempatnya berbaring.Bagas masih berdiri disamping Bella dan Aura,ia bingung apa yang harus dilakukannya kepada 2 sahabat barunya itu.

Yang satu masih emosi dan yang satu lagi masih menangis.

"Emng susah jadi penengah disini",gerut Bagas.

"Gas bantuin gue bentar dong",Aura yang tiba-tiba membuka suara dan mengejutkan Bagas dari gerutannya.

Bagas langsung memapah badan Aura agar ia bisa duduk.

"Thanks Gas".

"Yap,selow aja Ra",Bagas segera kembali ketempat semula.

"Bel sebelumnya gue minta maaf karena gue gk ngasih tau penyakit ini.Tapi asal kalian tau gue bukan bermaksud begitu cuma gue gk mau kalian merasa sedih sama keadaan gue sekarang dan gue gk mau dikasihani,gue itu kuat jadi gk usah khawatirin gue",Aura masih takut sama reaksi Bella yang masih menahan emosi disofa samping kasurnya itu sambil membuang muka saat dirinya menengok.

Bella membuang muka saat Aura menatap dirinya,ia tidak mau Aura melihat dirinya menangis saat tau keadaannya jadi ia membuang muka saja untuk menutupi tangisannya.

"Bel! Gue tau gue salah karena gk kasih tau kalian semua,tapi please maafin gue,gpp kalo lo benci dan marah sama gue asalkan lo mau maafin gue",Aura langsung kembali menangis percuma bicara begitu Bella pasti tidak mau memaafkannya sekarang.

Bella tidak kuasa untuk tidak memeluk sahabatnya,ia berlari dan memeluk Aura yang menangis sesegukan dipelukan Bella dan begitu pun dia.

"Iya gue maafin lo Ra! Gue tau susahnya lo untuk ngasih tau itu,tapi tadi emosi gue udh gk bisa dikendaliin lg Ra.Jadi gue juga minta maaf soal yang tadi Ra",Bella melepaskan pelukan itu dan mengelus air mata Aura.

"Iya gue makasih Bel,soal yang tadi lo gk perlu minta maaf gue tau kok",Aura masih terisak.

"Cup..cup..cup..jangan nangis dong Ra,gue udh maafin lo kok malah tambah nangis sih kan jelek jadinya",Bella menenangkan Aura.

Aura berhenti menangis ia langsung menghapus sisa air mata yang menetes dan tersenyum kaku ke arah Bella.

"Iya ini udh gk nangis lg kok".

"Nah!! Gitu dong kan kalo senyum makin cantik deh",Bella berusaha menahan sesak didada saat Aura tersenyum kearahnya dan menyembunyikan rasa sakitnya melalui senyuman itu.

"Bel,gue minta tolong jangan kasih tau tentang ini ke kak Cindy,gue gk mau dia sedih karena gue biar gue yang naggung semuanya",Aura melihat raut wajah Bella yang tidak bisa terbaca olehnya saat bicara seperti itu.

"Tapi Ra,apa mau lo biarin kak Cindy diliputin rasa bingung Ra?",Bella seolah tidaj terima perintah Aura itu.

"Please!! Bel bantuin gue jangan kasih tau ke dia",Aura menutup tangannya keatas dan memohon kepada Bella.

"Tapi Ra---".

"Bel,please jangan yak! Biar gue sendiri yang bakal kasih tau ke dia kalo ada waktu yang tepat Bel".

Bella tampak berfikir.
"Hmmm...oke gue gk bakal kasih tau kak Cindy,tapi kalo ada apa-apa gue bakal buka suara walau gk dapet izin dari lo!".

"Ok,gue setuju.Makasih Bel",Aura memeluk Bella yang tiba-tiba terkejut saat Aura memeluknya.

"Ekhm..ekhm..kyknya ada yang dikacangin disini deh!",Bagas yang sedari tadi menonton aksi lebay versi sahabat didepannya itu.

"Eh..umm sorry Gas gue gk tau",Aura nyegir dan mengangkat tangan berbentuk "V" begitu Bella.

Bagas memutar bola mata malasnya.

"Ya gue juga sama,habis lo dari tadi gk bersuara jadi kita pikir lo keluar",ucap Bella.

Bagas memdengus napas dengan kasar,ia juga bingung apa yang lakukan diruangan itu dengan 2 wanita itu jadi ia memilih diam dari pada bersuara yang malah menggangu mereka.

Hai makasih udh mau baca sampe part ini..

Absrud,typo,gaje banget ceritanya ini ya..
emng sih cuma otak sy udh mentok jadi gk ada pikiran lagi selain itu.

Okelah kalau gitu sy pamit dulu ya..
Bye...bye..

PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang