"Jung, jika kau sudah selesai dengan urusanmu, segera kunci restoran"
Seorang wanita nampak mengingatkan seorang gadis berambut gold brown itu. Sekilas, hanya gumaman singkat dari gadis yang bisa wanita itu dengar sebagai jawaban.
wanita itu kemudian berjalan menuju cermin kecil yang berada di dekat pintu ruang ganti karyawan perempuan. Ia terlihat membetulkan rambut serta penampilannya. Setelah itu, wanita itu menoleh pada gadis yang terlihat berkutat dengan laptopnya.
"Aku pulang dulu. Jangan lupa pesanku tadi jung soojung! Dan segeralah pulang. Kau tak ingin ibu khawatir lagi kan?"
"Ck! Ia, ia, jung sooyeon!...Aku sudah dengar! Sudah pulang sana!"
Soojung menyahut kesal. Ia lantas mengangkat tangan kirinya dan melambai ke arah sooyeon. Mengusir wanita secara tak langsung. Melihat soojung yang nampak mengusirnya, sooyeon berdecak gemas dengan kedua bola matanya yang memutar malas. Ia kemudian berjalan mendekati pintu dan memutar knopnya.
KLEK
Setelah dirasa sooyeon sudah keluar dari ruangan dan pintu tertutup rapat, soojung menegakkan tubuhnya. Gadis itu lantas melihat keadaan sekitar yang sudah sepi tanpa penghuni lagi, kecuali dirinya.
"Haah.." soojung menghela napas berat. Ia kembali berkutat dengan laptop yang berada di pangkuannya itu.
Perlu ada keterangan di sini.
Wanita yang baru saja pergi tadi, adalah jung sooyeon. Ia adalah kakak dari gadis cantik kita ini, jung soojung.
Jangan tebak jika kakak beradik itu sedang bekerja saat ini. Karena sebaliknya, merekalah yang memiliki tempat ini. Sebuah restoran yang menyajikan menu masakan Italia.
Ehm.. sebenarnya, restoran ini milik ayah mereka. Tapi satu tahun lalu, restoran bergaya Eropa itu berpindah tangan menjadi milik kakaknya sooyeon. Selain menjadi pemimpin restoran Italia itu, sooyeon juga menjadi seorang pelayan bagi restoran ini. Katanya sih agar lebih mudah mengecek keadaan dan juga perkembangan restoran, daripada harus diam duduk manis menunggu di balik meja besarnya.
Soojung sendiri juga tak mau kalah dari kakaknya itu. gadis itu juga ikut membantu. Terkadang, ia terlihat sibuk melayani pelanggan yang datang ke restoran kakaknya itu. Tapi, tidak setiap hari soojung bisa membantu. Selain kuliah, tugas yang diberikan dosen pun juga menunggu untuk di sentuh. Jadilah ia hanya membantu dalam waktu tertentu saja. Kerja Part Time lah istilahnya.
Layaknya karyawan yang lain, soojung juga mendapatkan uang gaji selama bekerja di restoran kakaknya itu. sooyeon?. Jangan tanyakan lagi karena dia yang mengatur semuanya.
So, bukan tanpa alasan kedua kakak beradik itu berada di ruang ganti karyawan. Mereka baru saja selesai dengan pekerjaan mereka. Seperti jongin. Meskipun mereka anak orang kaya, tapi baik sooyeon ataupun soojung, mereka tak suka hanya terus menghandalkan kedua orangtua saja.
Mereka sudah dewasa. Bukan anak kecil. Jadi, mereka sudah harus bisa mencukupi kebutuhan mereka sendiri tanpa harus meminta pada kedua orangtua mereka yang mungkin masih banyak pikiran.
.
.
.
.
BRRMM...BRRMM
Mobil sport berjenis Lamborghini Veneno Roadster yang berwarna merah terlihat melaju kencang membelah jalanan Seoul dimalam hari. Bersama mobil sport Ferrari LaFerrari yang juga ikut melaju kencang di sebelahnya.
Jongin menurunkan kaca mobil Lamborghininya. Pemuda itu menatap angkuh pada lelaki lain yang mengendarai mobil sport di sebelahnya.
Sedangkan lelaki yang mengendarai mobil sport Ferrari di sebelah jongin berdecih tidak senang melihat tatapan angkuh jongin. Jongin kembali memusatkan perhatiannya pada jalanan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Person is Good, One Person is Bad (Kaistal Ver)
FanfictionOriginal story fanfiction by SM1719 Remake by vaxxx711