"Bagaimana keadaannya?"
Jongdae memandang jongin yang saat ini tengah duduk di atas kursi khusus. Pemuda tan itu terlihat memegang mata sebelah kirinya dengan ekspresi sakit.
"Hmm...Bagaimana aku harus mengatakannya?" seorang lelaki dengan ciri khas jas putih berjalan pelan menuju kursinya sambil membaca sebuah data yang di pegangnya. "Sebenarnya aku ragu untuk mengatakannya..".
Dokter dengan papan nama 'Kim Joonmyeon' di mejanya itu menyatukan kesepuluh jarinya di atas meja dan menatap serius pada jongdae. "Tapi sepertinya aku harus tetap mengatakannya padamu" Tambahnya.
Sementara itu jongin segera turun dari kursinya ketika mendengar dokter muda itu mulai berbicara serius tentang penyakitnya. Ia ikut bergabung di sebelah jongdae dan menjilat bibir bawahnya gugup.
"Bagaimana?"
"Aku tidak tahu apa penyebabnya, tapi aku rasa kepribadianmu yang lain mencoba berontak.." Dokter itu kembali bersuara dengan alis tertaut membaca kembali sebuah data di atas mejanya. Detik itu juga, jongin membola tidak percaya ketika mendengar penuturan dokter itu. Ia secara tidak sadar sudah menelan salivanya susah.
"Maksud Anda?"
"Menurut data yang baru saja aku dapat melalui terapimu hari ini, kau memberikan sebuah keterangan yang membuatku tercengang tuan muda"
Jongin butuh beberapa detik untuk mencerna perkataan dokter Kim itu.
"A-apa?"
Di sebelahnya, jongdae hanya diam menyaksikan. Tapi ia memasang kedua telinganya dengan baik. Bersiap mendengar keterangan yang akan di berikan oleh dokter di depannya itu.
"Anda mengatakan jika Anda akan merebut semuanya dan menjemput duck anda. Aku tidak begitu paham, tapi aku rasa Anda mengatakannya dalam kepribadian lain" Dokter Kim kembali menjelaskan dengan wajah serius.
Seketika itu jongin membeku di tempatnya.
Merebut?
"Dan...selama terapi, Anda tidak mengatakan apapun kecuali "Aku bukan pencuri" dan "Aku bukan pembohong" " imbuh dokter itu lagi.
DEG
Tiba-tiba, tubuh jongin menegang ketika mendengarnya.
"Tuan jongin?" Jongdae yang berada di sampingnya segera memandang cemas pada jongin. Tangannya memegangi bahu pemuda itu. Sedangkan dokter di depan mereka bersiap dengan suntikan penenangnya."Aku.."
"Tuan Jongin? Anda baik-baik saja?"
"Arrggh!"
"Tuan Jongin?!" Jongdae semakin mencengkram erat kedua bahu jongin. pemuda tan itu saat ini terlihat memegangi kepalanya dan mengcekram kuat rambutnya. Dokter Kim segera berdiri dari duduknya dan mengambil suntikannya.
"Arrgghh!!" Jongin semakin kesakitan. Telapak tangannya memegangi mata sebelah kirinya dan pemuda itu nampak meringkuk kesakitan.
"Dokter Kim?!" jongdae semakin panik melihat jongin yang semakin tidak tenang itu. Dia menatap Dokter Kim yang saat ini berjalan mendekati jongin dan berusaha memanggil nama pemuda tan itu.
"jongin? Kim jongin?! Apa kau mendengarku?!"
"Argghh!!!" Jongin tidak menjawab panggilan dokter Kim dan semakin menjerit kesakitan dalam ruangan itu.
Segera dokter Kim menyingkap lengan kaos jongin dan menyuntikkan dengan hati-hati isi dalam suntikkan itu pada lengan kanan jongin.
"Jongin tenanglah! Cobalah mengendalikannya!" Dokter Kim takut-takut menyuntikkan jarum suntiknya pada lengan pemuda itu. Pasalnya pemuda tan itu terus bergerak-gerak berontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Person is Good, One Person is Bad (Kaistal Ver)
FanfictionOriginal story fanfiction by SM1719 Remake by vaxxx711