Part 7

2.4K 233 41
                                    

Soojung menutup pagar rumah Jongin. Ia menoleh pada jendela lantai dua rumah pemuda tan itu Setelah Jongin-Kai-pergi meninggalkan Soojung dan Jongdae diruang tamu, anak itu tidak keluar dari kamarnya lagi. Hingga soojung berpamitan pulang pun, jongin sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya barang sesenti.

"Haaah.." soojung menghela napas kasar. Sekarang sudah sangat larut. Bus pemberhentian terakhir didekat perumahan ini juga pasti sudah lewat. Sekarang, soojung hanya harus menunggu taksi lewat untuk membawanya kembali pulang.

Soojung berjalan pelan dan berdiri dibawah lampu jalanan. Kepalanya sesekali menoleh kekanan dan kekiri untuk memastikan keadaan jalan raya. Kaki kanannya menggesek-gesek tanah yang dipijaknya dengan pelan. Udara malam cukup menusuk kulitnya yang tak terbalut jaket. Ingat kalau Kai secara paksa menariknya keluar rumah?

Uuuh..Kalau mengingat kejadian sebelumnya, pipi soojung memanas. Ingin sekali ia meninju wajah jongin, karena sudah melecehkannya. Tapi apa daya. Itu bukan salah pemuda tan itu. Melainkan 'kepribadian gelapnya'.

"Haah.." Lagi, soojung menghela napas untuk yang kesekian kalinya. "kai ya.."

Mengingat pemuda itu, entah kenapa membuatnya tiba-tiba merasa kecewa. Pikirannya masih belum bisa menerima keadaan yang sudah jongdae jelaskan padanya tadi. Jongin punya kepribadian ganda? Sungguh sulit dipercaya.

Kepalanya mendongak, dan disaat itulah sebuah taksi sedang melintas tak jauh ditempatnya berdiri. Soojung melambaikan tangan kanannya pelan, menyuruh taksi itu untuk berhenti didepannya. Gadis itu kemudian membuka pintu penumpang taksi dan masuk kedalamnya.

Taksi yang dinaiki oleh soojung mulai berjalan menjauh. Meninggalkan seorang pemuda yang berdiri dibawah pohon, tak jauh dari tempat soojung berdiri tadi.

Jongin.

Dengan jaket hitam dan topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya, pemuda tan itu sedari tadi tidak pernah melepaskan tatapannya pada taksi yang soojung naiki.

Jongin melenguh pelan. Perasaan pertama yang ia rasakan ketika bangun tidur pagi ini adalah: kepalanya yang terasa seperti berputar-putar. Sakit sekali. Jongi sama sekali tidak mengingat kejadian apa-apa sebelumnya. Yang ia ingat terakhir kali, dirinya berada dikamar dan berusaha meminum obatnya-

Kai!

Astaga! Jongin baru menyadarinya sekarang! Apa saja yang sudah Kai lakukan semalaman?

Jongin memaksakan tubuhnya untuk bangkit dari kasur. Hampir saja tubuhnya oleng dan menabrak nakas disebelah kasurnya, ketika pening dikepalanya semakin terasa berdenyut-denyut. Pemuda tan itu lalu berjalan pelan dan membuka pintu kamarnya.

"Ungh...Jongdae hyung," jongin memanggil nama jongdae dengan lirih. Tak berselang lama, pintu berwarna putih gading disebelah kanan kamarnya terbuka. Menampakkan sesosok laki-laki dengan pakaian casualnya dan rambut yang berantakan. Sepertinya jongdae baru saja bangun tidur.

"Apa anda sudah bangun?"

Jongin tidak segera menjawab pertanyaan jongdae. Ia menutup pintu kamarnya pelan,

"Uuh..Apa yang terjadi semalam? Apa Kai keluar?" tanyanya pelan.

Mendengar pertanyaan jongin, jongdae terdiam cukup lama. Saat ini, yang ada didalam pikiran jongdae adalah: bagaimana caranya dia menyampaikan rentetan peristiwa yang terjadi semalaman, dan bagaimana ia bisa menjelaskan kelakuan kai semalaman. Tiba-tiba, jongdae teringat satu kejadian. Dimana kai tengah memangku sosok gadis di pinggir sungai Han, dan keadaan gadis itu terlihat sangat berantakan.

One Person is Good, One Person is Bad (Kaistal Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang