Makin Rumit!?

3.8K 305 5
                                    

"Jadi gitu..." Gumam seseorang itu lalu berdiri dari posisi tidurnya tadi lalu melangkah pergi dari atap.

"Dik, lo dari mana aja?" Sahut seseorang membuatnya menoleh kearah suara.

"Dari atap, biasa tidur" Dika berjalan dengan tangannya di masukkan ke saku celananya. "Lo, udah gue bilangin, kalau tidur tu di uks aja bukan di atap" Ujar seseorang itu sambil mengikuti Dika.

"Ah, sudahlah El jangan urusi gue, urus saja urusan lo sendiri,"

"Terserah lo aja" Elvin mengkat kedua bahunya acuh lalu melangkah mendahului Dika. "Ckckck, anak itu" Dika menggelengkan kepalanya.

~^~

(Namakamu) berjalan menuju kelasnya dengan malas karna memikirkan banyak hal yang membuatnya lelah dan tidak tau apa yang harus dilakukannya.

(Namkamu) duduk dibangkunya lalu menenggelamkan kepalanya di dalam lipatan tangannya.

"Apa yang harus gue lakukan sekarang" gumam (Namakamu) yang hanya dia yang bisa mendengarnya. Sedangkan suasana kelas hening ketika (Namkamu) masuk kekelas dan heran melihay tingkah laku (Namakamu) yang tidak biasa.

"(Namakamu), lo nggak papakan?" Tanya Willa hati hati. (Namkamu) menggelengkan kepalanya, Silvi menghembuskan nafasnya.

"Siang anak-anak, buka buku fisika halaman 46" Ucapan Bu Her membuat seluruh murit mengalihkan pandangannya kearah Bu Her lalu melaksankan perintah Bu Her.

~^~

Kring..
Bunyi bel pulang menggelegar seantero sekolah.

"Baiklah anak-anak, sampai jumpa minggi depan.." Ujar Bu Her sambil berjlan meninggalkan kelas.

"Lo baik-baik aja kan (Nam..)?" Tanya Silvi sambil memasukkan buku bukunya kedalam lokernya.

"Gue baik-baik aja kok, gue luam ya" Jawab (Namakamu) sambil menutup pintu loker otomatis dan dibuka dengan menggunkan password. (Namkamu) berjalan sambil melipat tangan didadanya dan memasang Earphone di telinganya.

"Dia kenapa lagi?" Tanya Silvi sambil melihat (Namkamu) yang mulai menjauh.

"Entahlah".

~^~

"Setiap orang pasti mempunyai masalah dalam hidupnya, tergantung bagaimana cara kita menghadapinya aja.." (Namkamu) terkejut mendengar suara seseorang di belakangnya, (Namakamu) membalikkan badannya melihat kearah orang yang sedang menyender di dinding.

"Lo?" Terkejut (Namkamu) melihat siapa yang dilihatnya.

Dika?

"Ya gue, Gue tau" Ujar Dika sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Tunggu! Dari mana lo tau?"

"Waktu iti gue juga di atap, Ah, lo jangan salah paham dulu.." Dika melihat (Namakamu) yang ingin memprotes. "Salah kalian sendiri kenapa bicara disan, gue mamang biasa disana kalau mau tidur, dan kalaian gangguin gue tidur!! Dan gue tau waktu itu lo balik lagi dan pergi setelah mendengar perkataan Reyhan bukan?" Tanya Dika sambil menaikkan slah satu alisnya.

"Dika, Bagaimana lo tau?"

"Binggo, ternyata tebakan gue benar dan ini berarti benar punya lo" Dika memegang sebuah benda sambil menyeringai.

"Itukan Hp gue kok ada di lo?"

"Gue nemuin ini di dekat pintu atap, jadi bagaimana gue jadi penasaran demgan cerita lo ino ,sahabat kakak lo suka sama lo dan lo nya? Ah, lo benar benar keren. Gue sampai lupa gue kan juga suka sama lo.." Dika melempar Hp itu kearah (Namkamu) yang untungnya dapat ditangkap.

Dika berjalan kearah (Namakamu) lalu mengacak rambut (Namakamu) lalu tersenyum kepada (Namakamu) dan melangkah pergi.

~^~

" Bang, Di bantuin gue cari cara buat mutusi Zindy"

"Mikir sendiri" ketus Kiki dan Aldi.

"Ayolah bantuin gue kali ini aja"

"Ah, lo sendiri sih nggak mau dengerin gue dan Aldi bilang. Sekarang malah minta bantuan kita buat mutusin dia" Ujar Kiki yang di angguki oleh Aldi.

"Kali ini aja gue dan Aldi bantuin lo, lagi pula ini slah lo sendiri" lanjut kiki. "Iya ti, makany klau kita bilang enggak ya enggak, ini lo nya malah ngeyel dengan gue dan bang Kiki" Cibir Aldi.

"Janji deh bakal dengerin klian, makasih udah mau bantuin gue".

~^~

"AAAA!!  Pusing gue kalau gini terua, Duka pakai nambah masalah gue lagi" Kesal (Namakamu) menendang nendang kakinya di kasur.

Tring..

Suara notig dari Hpnya membuat (Namakamu) mengalihkan pandangannya ke arah Hpnya di meja Riasnya. (Namakamu) mengambil Hpnya dan melihat notif yang masuk. Sebuah pesan lagi?' Batinnya.

Teman akan selalu ada dimana pun temannya bukan? {Kayla}

Pesan itu membuat (Namkamu) mematung setelah membaca pesan itu. "Masalah gue makin banyak" Gumam (Namakamu) sambil mematikan Hpnya dan meletakkannya kembali ke meja Riasnya. (Namkamu) berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan menuju balkonnya sambil menenteng sebuah novel untuk menghabiskan waktunya di balkon sambil baca novelnya.

~^~

"Bi, Daddy dan Mommy mana?" Tanya Bryand melepaskan tadnya dan menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Tuan dan Nyonya ada di luar negeri tuan, ada kepeluam" Jawab Bi Sum.

"Oh ya, (Namkamu) mana bi? Tanya Bryand . "Nona di kamarnya Den". Bryand mengangguk lalu mengambil tasnya dan berjalan ke tangga menuju ke lantai 2, " yaudah, kalu nanti (Namakamu) nyariin Bruand bilang ada Bryand ada di kamar,"

"Baik Den".

Bryand membuka pintu kamarnya dan menutupnya lagi lalu meletakkan tasnya, membuka sepatunya dan mengganti bajunya.

"(Namkamu)..(Namakamu)" Bryand dikejutkan dengan teriakan seseorang dari luar rumahnya.

Bryand membuka gorden kamarnya melihat kebawah lalu melihat ke arah balkon kamar (Namkamu).

~^~

(Namakanmu)..(Namkamu)" Teriakan itu mengusim waktu (Namkamu) untuk membaca novelnya. (Namakamu) melihat kebawah melihat siapa yang memanggil dan mengusiknya.

"Lo?!"

'Cukup, hari ini banyak banget yang buat gue hampir kena serangan jantung secara mendadak' Batin (Namakamu) sambil mengehembuskan nafasnya malas.

-
Tbc

Heee.. Gue berhasil nyelesaikan part ini.. Thanks yang udah nge vote, commen, dan baca cerita ini.

Minimal 20 Vote ya dan 5 Comment ya...

Thanks All :)

Mr. Nerd And Mrs. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang