"Operasi transplantasi jantung.. Itu satu-satunya cara untuk membuatnya sembuh.. Nona Yeon Hyo harus menemukan donor jantung yang cocok untuk melakukan operasi tersebut.. Hanya saja, menemukan donor seperti itu sangat sulit.. Saya sudah mencocokkan jantung Nona Yeon Hyo dengan beberapa pendonor.. Namun tak ada satu pun yang cocok.. Dia harus mendapatkan donor jantung secepat mungkin.." Kata-kata Uisa semakin membuatku histeris.
Aku segera berlari keluar menuju koridor rumah sakit dan segera mendatangi ruangan kaca tempat eonni dirawat intensif.
"Eonni !! Bangun eonni !!" aku mengguncang-guncangkan tubuh lemah eonni sambil menangis histeris. Tapi tetap saja tak ada reaksi. Beberapa petugas medis berusaha menenangkanku.
Tuhan... andai kan aku mendapatkan suatu pilihan... Jangan ambil nyawa eonni... Jangan ambil eonni dari sisi ku... Aku akan melakukan apa saja untuk membahagiakannya... Apa saja... Termasuk mengorbankan kebahagiaan ku untuknya...
~Flashback END~
*Rin Rin PoV END*
~XXX~
*Yeon Hyo PoV*
"Eomma ?" desisku terkejut saat melihat eomma telah berada di sampingku. Sepertinya aku tertidur saat Jong Woon oppa dan Na Na berada disini.
"Yeon Hyo-ya ? Sudah bangun ?" tanya eomma lembut.
"Ne, wae eomma ? Kenapa eomma ada di Seoul ?" tanyaku pada yeoja separuh baya yang merupakan ibu kandungku dan Rin Rin.
"Eomma mencemaskan keadaanmu, Yeon Hyo-ya.. Bagian mana yang terasa sakit ?" sahut eomma dengan raut wajah khawatir. Aku tersenyum tipis.
"Ani...Hanya kepala ku yang sedikit pusing. Tapi eomma tak perlu khawatir. Yoon Yeon Hyo adalah gadis yang kuat. Aku tak apa-apa eomma.." Jawabku sambil membelai wajah eomma-ku. Aku tak ingin membuatnya sedih.
"Benarkah ?" tanya eomma lagi.
"Ne, eomma.. Nan Gwaenchanayo.." Aku mengangguk ringan. Eomma tersenyum padaku sekali lagi.
"Yeon Hyo-ya ?" aku menoleh ke arah pintu saat mendengar suara berat yang sangat ku rindukan.
"Appa !" pekik ku senang. Aku kemudian mencoba untuk duduk bersila di tempat tidurku.
"Yeon Hyo-ya, jangan terlalu memaksakan diri.." Tegur appa sambil membantu ku untuk duduk.
"Aigoo...Appa jangan terlalu khawatir terhadapku.. Aku tak apa-apa.." Aku berusaha meyakinkan pada appa dan eomma kalau aku baik-baik saja. Dan layak keluar dari rumah sakit ini secepatnya.
"Appa..bukan kah sekarang sedang sibuk dengan perusahaan di Jepang ? Kenapa bisa ada di Seoul ?" tanyaku sambil menatap wajah appa yang terlihat sedih.
"Appa khawatir padamu, Yeon Hyo-ya.. Uang bisa dicari.. Tapi putri-ku yang cantik ini tak bisa dicari lagi penggantinya.." sahut appa lirih. Aku tahu kalau appa sedih melihat keadaanku. Tapi aku tak ingin melihatnya larut dalam kesedihan seperti ini.
"Hahaha...Kan masih ada Rin Rin.. Walaupun aku sudah tak berada lagi di dunia ini, masih ada Rin Rin yang akan menjaga kalian.." Jawabku sambil tersenyum. Mencoba menghibur eomma dan appa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya!! Namja Babo
FanfictionRE-POST. NOT MINE. . . . This fanfic belongs to: Yarica Eryana © 2011-2012