Dikala bibit ditanam
Saat itu, adalah hari pertama aku dan teman-temanku masuk sekolah. Sekolahku tidak boleh berbicara dengan laki-laki ataupun sebaliknya. Dikelas hanya berisi perempuan, tidak ada laki-lakinya. Bisa dibilang seperti Pesantren. Dan kami juga mondok disini. Kebetulan kami sekelas kecuali Arianda.
"Pada liburan kemana nihh?", kata Jessie.
Cyndy berkata, "Ahh... aku mah gak kemana-mana, malah sibuk manggung kesana-kemari hehe...""Ahh... gaya banget, kamu mah kaya selebriti kecebur got, hahaha" ucapku sambil tertawa. "Tenang cuman bercanda kokk...", lanjutku.
Tiba-tiba Arianda datang mengetuk pintu kelas kami "HAI SEMUANYA!", teriak Arianda.
"Bisa gak sih gak usah teriak kayak gitu, sakit nih telinga aku", ucap Feby sambil menutup telinganya.
Arianda hanya tersenyum dengan wajah yang tanpa dosa, "Boleh masuk gak, mau ikut cerita-cerita nihh...!", kata Arianda.
"Huu... kesini ada maksudnya, sini masuk!" perintah Nadine.
Disaat itu kami saling bercerita satu sama lain, menceritakan pengalaman kami sewaktu liburan kenaikan kelas, sampai bel masuk pun berbunyi.
"Aku kekelas dulu yaa.. DADAHH SEMUANYA!", teriak Arianda.
"Kebiasaan", kata Cyndy dengan tangan di telinga. Yang lain hanya menutup telinga karna memang kebiasaan Arianda selalu teriak seperti itu.
Aku dan teman-teman mempunyai janji, bahwa kami tidak akan pacaran terkecuali pacaran sebagai sebagai dekat saja. Setelah itu nikah dehh hehe.
Aku hanya berharap dan meminta kepada tuhan agar aku dapat jodoh di sekolah ini.
Waktu pun berlalu, tiba waktu pulang ke kamar masing-masing.
Setibanya di kamar, kami sedang mengobrol tentang kakak kelas disini. Ternyata di sekolah ini banyak kakak kelas yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng.
_____
Hai ini update yang kedua, semoga tidak mengecewakan yaaa.
Byeee✌