Pertumbuhan ke-3

26 7 0
                                    

Ketika Mulai Naik Bertahap untuk Tumbuh

Ternyata surat itu telah semakin membuatku ketagihan. Tapi, disamping itu banyak hal yang sangat luar biasa yang ia ajarkan padaku.

Tentang pelajaran, tentang kehidupan, tentang teman dan yang lainnya. Hingga aku mengerti bahwa, apa yang ia katakan itu dapat merubah sedikitnya sikapku yang jelek menjadi baik.

Intinya, dia adalah hal terbaik yang pernah aku dapatkan tanpa sedikitpun bertatapan muka atau berdua duaan.

•••••

Disekolah, ketika aku duduk Nadine menghampiriku dan dia mulai berbicara.

"Jujur Mawar, aku iri ke kamu. Kenapa kamu bisa kayak gitu, bisa dapetin cowo yang kamu mau. Tapi beda dengan aku."

"Nadine, aku gak punya hubungan apa apa sama Kak Sam, bener"

"Tapi itu buktinya kamu masih curhat curhatan sama Kak Sam"

"Ya udah kalau kayak gitu, aku mau jauhin Kak Sam buat kamu," sahutku dengan lesu.

"Janji ya", kata Nadine dengan semangat. "Iya", jawabku.

Tapi hatiku tak seperti dengan apa yang aku omongkan. Hatiku perih sekali, aku tidak tega bila harus memutuskan hubungan ini. Walaupun ini hanya sebatas teman saja.

Aku ingin tetap ia berada disampingku, membimbingku untuk menjadi wanita yang baik. Dia sangat sangat berpengaruh dalam kehidupanku. Aku sangat menyayanginya, mengasihinya dengan sepenuh hati. Hingga aku mulai melalaikan pekerjaan pekerjaan dan hanya memikirkannya.

Aku tidak tahu apakah ini cinta atau bukan. Akupun tidak tahu mana yang benar atau yang salah.

Akhirnya, aku curhat pada Arianda sebagai mamahku di sekolah ini, setelah kami menyuci baju.

"Da, gimana dong?" tanyaku.

"Gimana apanya?" dia nanya balik

"Itu Nadine, aku gak enak sama dia. Apa aku harus jauhin Kak Sam ya?"

"Ya itu mah kamu tinggal pilih aja, pilih teman atau Kak Sam?!"

Disaat itu aku bingung, "ya udah aku pilih teman aja."

"Nah gitu dong. Ini juga demi kebaikan kita semua", ucap Arianda.

•••••

Surat itu kutulis dengan rasa yang masih tak bisa di lepas, lalu ku kirimkan surat terakhirku:

Kak Sam, mungkin ini surat terakhir dari Mawar. Mawar tau, mawar mungkin sangat tiba tiba. Tapi dari pada hilang teman satu yang susah untuk dicari, lebih baik Mawar lepasin kakak aja. Maafin mawar kalau selama ini Mawar banyak salah, maaf ya Kak Sam.

Semoga Tuhan mengabulkan apa yang Kak Sam cita-citakan, sekali lagi maafkan mawar ya Kak.

Yang terakhir jangan bales surat Mawar ya, Mawar mohon jangan.

Makasih atas semua ilmu yang telah Kak Sam kasih ke Mawar, makasih banget. Mungkin suatu saat Tuhan akan memberikan teman yang lebih baik dari Mawar.

-Mawar

Hujan dan petir melengkapi malam ini yang membuatku gelisah. Aku takut dia marah, tapi gimana sama Nadine. Dia temanku yang selalu ada disampingku.

Mungkin ini semua sudah Tuhan takdirkan untukku, agar aku bisa bersikap sabar dalam menjalani hidup ini. Seperti yang telah dikatakan Kak Sam kepadaku.

_____

Hai, ini update yang ke 4
Jangan bosen-bosen ya baca MAWAR

Di mulmed ada foto Kak Sam (anggap aja kayak gitu)

Bye ✌
slvnl00_

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang