Dikala tumbuh sebuah bunga Mawar yang mekar
Saat aku terbaring aku melihat ada sesosok bayangan yang memancarkan cahanyanya. Lalu dia menyapaku.
"Hai Mawar"
"Kamu siapa ya?", saat dia makin mendekat tenyata bayangan itu adalah Kak Sam, dan entah mengapa aku meneteskan air mataku.
"Kak Sam!!"
"Iya ini Kak Sam", katanya. Yang aku lakukan hanya bisa menangis, aku menangis sekuat-kuatnya.
"Kak Sam jangan tinggalin Mawar." kataku dengan perasaan yang haru.
"Gak sakit lagi kan jantungnya?", kataku memastikannya.
"Nggak Mawar.." jawab Kak Sam.
Lalu Kak Sam memegang kedua pundakku dan barkata "jangan menangis Mawar, Kak Sam bukan pergi tapi Kak Sam sudah waktunya kembalu kepada Tuhan."
"Mawar pengen ikut", kataku.
"Mawar, katanya kamu mau cita-cita kamu terwujud."
"Iya terus kenapa?"
"Kalau kamu pergi sekarang, cita-cita kamu tidak akan tercapai."
"Jadi, sekarang Mawar harus bagaimana?"
"Mawar harus wujudin cita-cita Mawar, ya?", dan akupun mengangguk.
Lalu aku memberikan senyuman terbaik pada Kak Sam, tiba-tiba tangan Kak Sam meraih tanganku, laku memberikanku sebuah surat, dan sekaligus surat perpisahan, "baca ya Mawar, dadah Mawarr.." kemudian Kak Sam sudah tidak ada, lalu ku baca surat itu yang di dalamnya betuliskan oleh tinta emas:
Mawar mutiaraku:
Diam bukan berarti lupa, jauh bukan berarti hilang. Aku punya dua mata yang tidak selalu bisa melihatmu. Aku punya dua kaki yang tidak selali bisa berjalan disampingmu. Aku punya dua tangan yang tidak selalu bisa menggenggam erat tanganmu. Tapi aku punya hati yang bisa selalu ada untuk menjagamu Mawar.
-Alvaro Samuel Smith
·····
Lalu aku buka mataku perlahan sambil menarik nafas dengan panjang , saat aku duduk aku melihat di tanganku ada sebuah surat yang bagus.
Saat ku buka ternyata tintanya dari emas, ternyata ini adalah surat perpisahan dari Kak Sam.
·····
Keesokan harinya aku sangat semangat sekali menyambut hari ini, karna aku punya semangat baru.
Kini aku akan mengabdikan ilmu dan hidupku untuk masyarakat.
Aku bersiap-siap untuk pulang dari asrama bersama teman temanku.
Saat keluar dari gerbang ku mengucapkan "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan", tiba-tiba dibelakang ada yang menepuk pundakku lalu aku meliriknya, dan tenyata itu adalah.....
_____
END
Ini part terakhir terserah kalian semua mau ngasih nama apa buat titik-titik diatas.
Maaf cerita yang aku buat GJ karna aku masih belajar. Dan janga lupa buat votenya.
See you di cerita selanjutnya... (itupun kalo aku buat)
BABAYYY