2.

2 1 0
                                    

Sepulang sekolah gadis itu langsung ke aprtemen nya. Apartemen yang gadis itu beli sendiri memakai uangnya. Ya gadis itu tinggal di apartement, dia hanya pulang sesekali ke rumahnya jika orang tuanya ada di rumah saja, karna gadis itu kesepian mungkin. Bayangkan saja menjadi seorang anak tunggal yang orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Jika kalian berfikir gadis ini kekurangan kasih sayang orang tuanya kalian salah besar. Gadis ini hanya merasa kesepian jika harus tinggal di rumah sebesar itu selama orang tuanya pergi mengurus pekerjaan ke luar negri.

Andrea pov

Akhirnya sampai juga ke apartement tercinta. Kenapa aku milih apartement?, karna rumahku sepi, aku sendiri di sana soalnya ortu ku lagi ngurus kerjaanya di singapura.

Aku duduk di balkon apartement ku, ini adalah tempat favoritku disini. Memperhatikan laju kendaraan yang berlalu lalang di bawah apartemen sambil meroko dan meminum sekaleng soda adalah hal yang menenangkanku. Sudah lebih dari dua bulan aku seperti ini, kalau dia ada di sini sudah pasti dia akan marah besar.

Author

Setelah terdiam lama, gadis itu bangkit dari duduknya dan menuju kamarnya.
Ia mengganti pakaian santai nya dengan baju berwarna navy dan tidak lupa masker bermotif belati dan topi kesayangannya.

Ia turun dan mengambil motor kesayangannya, melaju dengan kecepatan tinggi memecah keheningan malam. Ntah kemana ia akan pergi, mungkin ke tempat yang tidak pernah orang lain duga.

Raka pov

Kalo bukan gara gara sepupu ku yang paling menyebalkan itu, aku mana mau ada di sini.

Rexa, satu satunya sepupu laki laki yang sebaya denganku. Dia juga yang menemaniku selama di sini.

Dan sekarang, karna dia aku harus ada di tengah arena balapan. Aku benci situasi ini, ngeliat orang mempertaruhkan nyawa cuma buat kemenangan. Oh god, that's just a title.

Bosan. Udah ampir dua jam dan Rexa masih belum mau pulang. Dan tau apa alesannya?, katanya dia nunggu pembalap bernama Lian, dia pasti cewe
"Itu tuh lian , gila gue naksir berat ama dia" kata Rexa pas ada suara motor masuk arena.
"Emang dia cewe?" Tanyaku ga percaya
"Yoi, dia satu satunya cewe disini" katanya, "dia selalu dipanggil L, dan dia selalu pake masker" tambahnya lagi,
"Terus, napa lo bisa naksir sama dia. Padahal gue yakin lo belum pernah liat mukanya" kata gue,
"Gue pernah liat mukanya. Sebelum R ngilang, L ga pernah pake masker"
"Aneh" gumam gue,
"Dia pembalap terhebat disini. Belum pernah ada yang ngalahin dia" katanya. Oh god, cukup pembicaran tentang L, Lian atau siapapun itu

"Liat, dia juara lagi" aku bosan, mendingan aku cari ketenangan karena di tempat ini suaranya berisik banget.
  

•Kaktus•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang