ANOTHER TIME, THE SAME LOVE [h.s]

Prolog

Jam menunjukkan pukul 17.00 waktunya aku kembali ke rumah, mungkin ibu sudah menungguku untuk makan malam. Segera aku mengemasi barang-barangku dan keluar dari perpustakaan kampus

Berjalan melewati keramaian dan udara New York yang dingin, sudah menjadi keseharianku. Aku selalu menikmati setiap detiknya saat aku menyendiri.

Sepulang  aku selalu menyempatkan ke toko bunga dan membeli banyak bunga. Aku memang tidak menyukai bunga, namun bunga-bunga ini selalu aku beli untuk menghiasi rumah Harry. Oh, aku sungguh merindukannya.

Melewati jalan setapak di pemakaman sudah menjadi makan malamku, bahkan mungkin aku hafal nama setiap nisan disini.

Aku duduk di samping makam yang bertuliskan "HARRY EDWARD STYLES" kupandangi batu nisan itu untuk beberapa detik, dan mengusapnya.

"Ahh, Harry kau sangat dingin. Terlalu lama menungguku hmm? Maafkan aku, masih banyak urusan yang aku selesaikan di kampus. Kau lihat? Aku membawakan banyak bunga untukmu" terangku sambil menunjukkan boucket bunga yang kubeli tadi

Segera aku membersihkan area pemakamannya, dan mengganti bunga yang baru untuknya, itu kulakukan hampir setiap hari.

"Aku sangat merindukanmu" kini aku menyandarkan kepalaku di batu nisannya untuk beberapa menit, menikmati setiap detik yang kuhabiskan bersamanya tak jarang pula angin menerpa rambutku, menjadikan suasana hatiku selalu tenang.

"Baiklah, ini waktunya aku pulang. Kau tahu ibuku sudah menungguku di rumah. Aku mencintaimu Harry." kukecup batu nisannya sembari bangkit dari posisiku

***

"Kenn, kau baru pulang?" sapa mom saat mendengar aku membuka pintu

"Seperti yang mom lihat" jawabku datar sambil melepaskan mantelku

"Ke makam Harry lagi?" dengan cepat aku menoleh ke arah mom saat ia menanyakan itu

"Kenn, sampai kapan kau terus mengingat Harry, Harry sudah mati. Cobalah membuka hatimu untuk lelaki di luar sana, kau ini cantik sudah jelas banyak yang menginginkanmu."

"Mom, Harry adalah hembusan nafasku, bagaimana aku bisa melupakannya, jika setiap aku bernafas dialah yang selalu ada di pikiranku" nadaku kini agak meninggi

"Tapi Kenny, ini sudah hampir 2 tahun kematian Harry"

"Semuanya berubah mom, tapi tidak dengan cintaku kepada Harry" seketika aku menaiki anak tangga dan masuk ke kamarku. Mengapa semuanya mendesakku saat aku yakin jika Harry akan kembali untukku. Meskipun terdengar mustahil jika orang mati dapat hidup kembali, tapi aku percaya jika suatu saat Harry akan kembali dengan cinta yang sama.

Haii ,ini fanficku yang baru, jangan lupa kasih vomment kalian ,biar aku semangat nulisnya. Jangan jadi silent rider yaaa:) thank you!