Sudah kuduga sebelumnya, sesampainya di kelas Hailey terus saja berbicara, dan merutuki diriku karena aku malah mengunjungi makam Harry bersama Zayn. Aku hanya memutar bola mataku saat mendengar ocehannya itu. Entah mengapa meski wanita pirang itu suka berbicara, aku tidak pernah bosan mendengar suaranya, tak bosan mendengar lengkingan saat ia berteriak, paling tidak ocehannya jauh lebih baik didengarkan ketimbang wanita di depan kelas yang kuduga berbicara bahasa perancis. Ohh, tapi demi tuhan aku sungguh tidak mengerti dia berbicara apa.
Aku menundukkan kepalaku sambil melipat tangan di atas meja. Aku merasa bosan, kuliah semacam ini hanya membuang-buang waktuku saja. Seketika aku teringat akan benda yang melingkar di jari manis ku. Masih dengan menundukkan kepala aku mengusap-usap permata hijau di tengahnya. Kini aku kembali teringat Harry. Aku teringat saat ia menasehatiku saat aku ketahuan membolos kuliah. Memang, Harry tidak pernah memarahiku apalagi membentakku, yang ia lakukan saat itu adalah menuturiku dengan nada yang lembut dan suara serak nya hanya dengan itu ia bisa membuatku luluh.
Dengan membolos apakah kau merasa beban kuliah mu hilang. Jika menurutmu 'ya' baiklah. Tapi kau perlu ingat, bahwa di masa depan anakmu pun berhak tinggal di rahim wanita yang cerdas.
Aku tersenyum sendiri saat mengingat kata-kata Harry saat itu. Segera aku menegakkan kembali posisiku dan menghadap ke arah wanita-maksudku miss Teanna. Aku pun mencatat semua catatan yang ada di papan tulis. Dapat kudengar Hailey menggumamkan kata 'dasar si pirang aneh' aku hanya cekikikan mendengarnya.
****
Jam pun menunjukkan pukul 14.00 aku pun bergegas menuju tempat parkir. Aku mengingat janjiku pada mom untuk menemaninya belanja untuk memasak makanan kesukaan Lady. Aku pun merasakan sesuatu bergetar melalui tasku, lalu kubuka tasku dan-ohh, tentu saja! Baru ada satu pesan masuk dari ponselku.
From: Ladyoung
Hei, kau! Bersabarlah karna besok kau akan sangat lelah karena menemaniku berkeliling New York. Dan kau tahu?! Tentu saja tidak karna aku belum memberi tahu mu:D aku ke New York bersama kekasihku, Heyy!!! Tapi begitu sampai ia langsung menuju rumah bibinya di pusat kota:)Itulah pesan dari Lady, dan tunggu! Rupanya gadis kecil itu sudah memiliki kekasih. Rasanya baru kemarin aku dan mom merayakan ulang tahunnya yang ke-5 tahun. Tapi apakah pacar Lady adalah pria satu kampus dengannya, atau sahabat nya semasa Senior High School? Entahlah, mengapa jadi aku yang ingin tau. Segera aku memasukkan benda balok itu ke dalam tas dan mengambil kunci mobilku, aku pun segera memasuki kursi kemudinya dan beranjak pergi.
Selama perjalanan pulang, pikiranku terasa tidak karuan. Entah mengapa aku terus memikirkan apa yang terjadi saat kedatangan Lady. Terasa ada sesuatu yang mengganjal, tapi cepat-cepat aku menyanggah pemikiran konyolku tersebut.
Tak terasa aku sudah sampai di depan halaman rumah, dapat kulihat mom menggunakan baju yang rapi dengan tas tangannya menunggu di kursi panjang yang berada di teras rumah, segera mom beranjak dari tempatnya dan mengunci pintu saat melihat mobilku di depan halaman rumah.
"Menunggu terlalu lama, mom?" Ujarku saat mom memasuki kursi penumpang di sebelahku.
"Tidak, kau datang tepat waktu"
****
"Benarkah, gadis kecilku itu sudah memiliki kekasih?" Ujar mom saat kami makan di Nandos sepulang berbelanja bahan makanan
"Yeah, aku pun awalnya tidak percaya, mom. Tapi mengingat umur Lady 22 tahun jadi yes! Aku percaya" Ujarku. Aku menceritakan kepada mom perihal Lady telah memiliki kekasih dan akan dibawa pulang ke New York.
"Well, kau kapan menyusul adikmu, Ken" oh, Ya Tuhan. Sepertinya aku salah menggunakan topik ini. Dan berakhir lah dengan pertanyaan yang terus mom ucapkan 2 tahun belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER TIME, THE SAME LOVE [h.s]
FanficMungkin reinkarnasi adalah kepercayaan yang dianut pada abad ke 18 tapi bagaimana jika orang yang kita cintai telah meninggal dan kini ber-reinkarnasi menjadi kekasih adik kita? CASTING: Kendall Nicole jenner as Kenny Madison Jenner Kylie Kristen Je...