Andai kau memilihku,
Kupastikan kau masih tetap tersenyumAndai kau memilihku,
Kupastikan kau masih tetap tertawaAndai kau memilihku,
Kupastikan kau tak pernah terbaikanBukannya aku adalah seorang yang bodoh? Tetap menunggumu walau kamu menolak perasaanku dengan halus?
Ya, dulu. Mungkin aku hanya mengangguk mengiyakan.
Tapi, sekarang? Kurasa. Aku juga ingin egois.
Egois,
Tidak memikirkan perasaanmu dan dia.
Hanya perasaanku saja.Bolehkah aku egois?
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga dan Rasa
Poetry-Bukan lisan, namun tulisan. Bukan rangkaian bunga, namun rangkaian kata.- Selalu ada cerita di balik sajak. "Risalah hati untukmu." Ada persajakan dgn cerpen dan sepenggal puisi. -Enjoy!