#author POV"Kalian kenapa lama sekali?" Tanya bu Rahmi kepada Nindi dan Fero.
"Yee ibu,kita mah bukan bersihin kubangan air doang kali bu. Ini danau segede-gede dogom." Kata Fero menyeletuk.
"Yee ga segede lautan juga kali Fer,norak nih." Kata bu Rahmi sambil tertawa kecil
"Iya sih bu,tetep aja capek." Kata Fero lagi.
"Yee capek apaan,orang lo cuman selonjoran kok." Kata Nindi kesal.
"Haah? Jadi tadi Nindi ngebersihin sendiri?" Tanya bu Rahmi.
"Yaa iyaa bu,dia cuman ngeliatin." Muka Nindi merengut.
"Bukan lelaki idaman wlekk." Kata bu Rahmi tersenyum mengejek. "Yaudah ayo kita sekarang latian,saya mau liat cara jalan kalian." Sambung bu Rahmi
"Saya udah bisa jalan dari umur setahun bu,ngapain latian lagi?" Tanya Fero dengan wajah polos.
Nindi langsung menoel kepala Fero.
"Ih si pe'a bukan jalan biasa kali." Kata Nindi dengan tampang gemas.
"Oh jadi jalan sambil koprol gitu?" Tanya Fero masih dengan wajah polosnya.
"Eh norak,latian catwalk kali. Buat Lomba Duta Lingkungan." Kata Bu Rahmi.
"Btw kalian udah daftar kan?" Tanya bu Rahmi."Nindi ikut bu?" Tanya Fero.
"Yaiyalah,kalo gak kenapa gue disini." Kata Nindi sewot.
"Hehe kirain modus mau deket gue." Kata Fero. Nindi langsung mendelik dan Fero langsung menutup mulutnya.
"Jadi kalian udah daftar?" Tanya bu Rahmi lagi. Fero menatap Nindi,Nindi menatap Fero.
"Engg blum bu. Hehe" Nindi nyengir.
"Astagaaaa,kalian ini gimana? Besok pendaftaran udah tutup. Ibu gamau tau sekarang juga kalian urus." Kata Bu Rahmi menaikkan nadanya.
"Haaah? Dispen bu? Yeayyyyyy,yok Nindi cepet." Kata Fero langsung menarik tangan Nindi,seperti yang tadi dilakuin Nindi.
Berbeda dengan Fero,Nindi tidak merasakan getaran apapun saat tangannya digenggam Fero.
Nindi mengikuti langkah Fero,mereka melewati lorong kelas 12. Abang-abang kelas yang sedang berada dilorong pun sibuk menggoda Nindi.
Fero kesal melihatnya,ia mengenggam tangan Nindi semakin erat. Sedangkan para kakak kelas mereka sibuk berbisik-bisik mengata-ngatai Nindi. Fero menoleh ke arah Nindi,tapi ia tampak biasa saja. Fero mengangkat kedua bahunya dan berlalu menuju meja piket.Setelah mereka mendapatkan surat izin keluar sekolah,Nindi langsung berlalu duluan menuju parkiran.
"Eh Nin... Nindii kok lo ga nungguin gue sih?" Teriak Fero.
Nindi tak menghiraukannya,ia mengambil helmnya yang berada diujung parkiran,dan berlari menghampiri Fero.
"Emm gue nebeng ya Fer,gue gabawa motor hari ini?" Tanya Nindi dengan tatapan memohon.
Mata Fero berbinar seketika mengingat ia akan membonceng seorang gadis yang selama ini dikaguminya. Fero mengangguk cepat dan langsung menghidupkan motornya.
Selama diperjalan Fero hanya diam sambil tersenyum. Sedangkan Nindi sedang bersenandung kecil dibonceng Fero.
"How lucky i'm." Batin Fero. Ia sangat senang bisa sedekat ini dengan wanita pujaannya.
Sesampainya di Badan Lingkungan hidup,Fero dengan pedenya masuk dan menuju meja informasi.
"Mbak saya mau daftar sama temen saya." Kata Fero yang mengejutkan mbak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
RomanceKarena cinta dan benci hanya dipisahkan oleh satu titik -Okta Fero Arnandika-