"Nindiii...nindi...
Lo dipanggil tuh sama kepsek.""Hemmmm,si ibu mah ya suka gitu. Gue lagi mager nihhh."
"Yaudah mending sana lo samperin,sebelum dia nyamperin lo. Berabe deh lo." Kata temanku sambil berlalu pergi.
"Hem..ogah ah,mending gue tidur dikelas." Batin Nindi
"Nindi,kamu ya ibu panggil kok ga dateng dateng." Kepsek tiba tiba sudah berdiri dibelakangku.
"Eehhhhhhhhh... ibu hehe,iya ini juga mau nyamperin bu. Kenapa bu?"
"Gimana? Kamu udah daftar kan? Tiga hari lagi pendaftaran ditutup loh."
"Ehhh... humm,emang cuman saya sendiri aja yang ikut bu?"
"Tidak,bu Nevi sudah menunjuk perwakilan dari LH buat ikut juga. Jadi kamu samperin gih dia sekarang,ajak buat daftar sama-sama."
"Emm.. namanya siapa..."
Tlittt....tlittt..
Handphone kepala sekolah berbunyi saat Nindi belum menyelsaikan pertanyaannya. Kepala sekolah pun langsung berlalu pergi meninggalkan Nindi yang sedang melongo."Udah ah... bodo ah,paling anak itu juga ntar nyamperin gue." Batin Nindi.
Nindi pun lalu masuk kekelasnya dan berkumpul bersama gengnya.
Tak lama kemudian pun,guru B.Indonesia mereka masuk kelas.
**
2jam pelajaran B.Indonesia berlalu,bu Rahmi memanggil Nindi."Nindi,tadi kepsek kasih saya amanat buat membimbing kalian dalam latian catwalk,jadi nanti pulang sekolah kalian temui ibu di lab seni ya." Kata Bu Rahmi.
"Hemm,kalian itu siapa bu ? Saya dan mahluk gaib?" Tanya Nindi bingung.
"Ya kalo kamu ga takut sih silahkan,emang kamu belum tau siapa?"
"Belum bu,emang siapa?"
"Ohh itu si Okta. Kelas 11MIA5."
"oh yang itu,iya bu saya tau."
**
Kringggg....kriiinggg...
Bel pulang sekolah pun berbunyi,Nindi langsung ngacir keatas untuk memanggil Okta. Ia bahkan lupa sama teman-temannya.Sementara Fero sedang bersenda gurau dengan teman-temannya,ia menempelkan permen coklat digiginya seperti kelihatan ompong. Lalu berdiri dengan tubuh sok ringkih.
Brakkk...
Seseorang menggebrak pintu. Semua yang dikelas MIA5 terdiam dan langsung menoleh kearah pintu."Hmphhhh... ada Okta ga?" Kata Nindi begitu sampai dikelas MIA5. Tidak ada yang merespon,semua memandang Nindi heran.
Nindi melihat sekelilingnya,ia melihat satu sosok yang lagi-lagi melongo kali ini dengan permen hitam digiginya. Fero ya Fero,ia tak bisa lagu menahan tawanya. Tawa Nindi menggelegar memenuhi seisi kelas.
Galih yang menyadari tampang bego sahabatnya (lagi) langsung menampar sahabatnya untuk menyadarkannya dari ekspresi bodoh ia saat ini. Fero terkesiap langsung mengubah ekspresi wajahnya. Dan memalingkan wajahnya.
"Nin lo nyari gue? Kenapa?" Kata teman perempuan sekelas Fero yang kebetulan bernama Okta sambil menarik Nindi dari kelasnya.
"Ehhh hmphhhhh.. hahahahah" Nindi masih tertawa sambil memegang perutnya.
"Nindiiiiiiiii kenapaaaa?" Kata Okta tak sabar.
"Eh iyaa,kita dipanggil sama bu Rahmi keruang lab seni sekarang." Kata Nindi sambil mengusap airmatanya.
Okta langsung menarik Nindi untuk pergi ke lab seni. Sedangkan Fero mengintip dari balik celah pintu. Sungguh Fero amatt sangattt merasa maluuuuu maluuu sekalii.
Sesampainya Nindi dan Okta dilab seni mereka langsung menghampiri bu Rahmi yang sedang membelakangi mereka.
"Buuuu,nih bu oktanya udah saya panggil." Kata Nindi
Bu Rahmi menoleh,mukanya tampak heran. "Lah kok Okta ini Nin?"
"Emang okta yang mana bu?" Kata Nindi lebih bingung.
"Okta Fero nindiiiiii,kamu nih suka ga tanya tanya dulu"
"Loh ibu juga ga bilang,bilangnya cuman Okta aja." Nindi mendengus
"Yaudah Okta kamu pulang sekarang,Nindi kamu cari Fero sekarangg jugaa."
Mereka pun keluar dari lab seni.
"Okta tolong cariin Fero boleh ga? Plisss." Kata Nindi Memohon"Yee ga ah,lu aja cari sendiri. Udah jam pulang gini,mau cari dimana." Kata Okta ketus
"Yee kok lo nyolot sih? Gue kan minta tolong baik-baik."
"Ya elo abisnya,harusnya sekarang udah jadwalnya gue pedi-meni. Jadi ngaret kan karena lo salah orang." Kata Okta sambil memutar bola matanya.
"Ih yaudah ishh,lo buang buang waktu gue buat cari Fero."
"Ih begooo,siapa yang nahan lu coba." Kata Okta sambil membalikkan badannya dan mengibaskan rambutnya. Ia pun berlalu pergi.
"Nindiii ngapain kamu masih didepan pintu. Cepet cari Feronya sekarang juga." Kata bu Rahmi mengejutkan.
Nindi segera berlari,tempat pertama yang akan ia tuju adalah tempat parkir. Disana ia menemukan Amel yang baru keluar dari gerbang sekolah menuju parkiran.
"Hossshhh..hoosshh.. amelllll,kok baru pulang hhh lo mau kemana?" Tanya Nindi ngos-ngosan.
"Eh Nindott,baru abis rapat osis nih. Eh kan mau krmh Fany ngumpul,lo ga ada liat grup?"
"Hem ga ada,lagian gue gabisaa nih. Disuruh bu Rahmi nyari Fero buat latian."
"Ih yaudah sih,ga mungkin dong dia masih ada. Orang parkiran aja udah sepi gini. Udah yuk mending lu balik bareng gue,kita kerumah Fany."
"Hmmm nanti gue diomelin mel."
"Gabakalan,udah yok cepetannnn.." Amel langsung menghidupkan motornya.
"Hem yaudah deh iyaaa."
Mereka berdua pun pergi meninggalkan sekolah,sedangkan Fero hanya melihat mereka dari motornya,yang berada lumayan jauh dari tempat Nindi tadi.
Fero baru akan menghidupkan motornya,ketika tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Fero pun menoleh dan mendapati bu Rahmi sedang berkacak pinggang. Fero turun dan langsung menghampiri gurunya itu.
"Fero,kamu ada liat Nindi ga? Yang anak ips itu." Kata bu Rahmi,nadanya terdengar kesal.
"Hem ada bu,tadi barusan aja pulang sama amel." Kata Fero dengan wajah polosnya.
"Apaaaaaa?!!!! Pulang?!!!" Kata bu Rahmi,nadanya naik 3oktaf membuat Fero harus menutup telinganya.
"Tuh anak ya keterlaluannnn,disuruh apa malah pulang. Awas besok ibu hukum dia."
"Eh jangan dong bu,jangan dihukum kasian dong bu." Kata Fero
"Atau mau kalian berdua yang saya hukum? Karena kalian berdua nih. Terserah saja." Bu Rahmi langsung berlalu meninggalkan Fero.
Fero hanya melongo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung dengan tingkah gurunya itu. Sedetik kemudian,ia pun tersenyum membayangkan akan dihukum berdua Nindi. Walaupun ia tak tahu kesalahannya apa.Haiiii...
Thanks buat yang udah mau melanjutkan baca sampe dipart ini.
Aku harap kalian suka cerita ini.
Jangan jadi secret reader dong..
Pliss vote dan commentnya ya,soalnya berharga banget buat aku hehehe.Oh iya dipart selanjutnya kisah mereka berdua akan dimulai.. jadi plis jangan stuck sampe dicerita ini tanpa membaca kelanjutannya ya.
Hehe btw mohon doanya ya,h-7 aku mau UN.
Menentukan hidup dan mati nih :D
Yeee gajelas author..Udah ah,the point is don't forget to vote and comment..
Salam sayang Author :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
RomansKarena cinta dan benci hanya dipisahkan oleh satu titik -Okta Fero Arnandika-